Chapter 23

795 32 6
                                    

السلام عليكم، بسم الله الرحمن الرحيم


Mohon di maklumi klo bnyk typo nyaa
semoga sukaaa❤️

Sebelum baca, jangan lupa dulu

الله صلى على سيدنا محمد، وعلي ال سيدنا محمد

[Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa'ala Ali sayyidina Muhammad.]

HAPPY READING

"Tidak ada akhir yang menyedihkan bagi mereka yang sabar dan percaya kepada Allah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada akhir yang menyedihkan bagi mereka yang sabar dan percaya kepada Allah."

✎✿حليمة السعدية


"kuy lah kita makan, sebentar ya liza siapin,"

Liza pun mengambil wakul nasi yang ada di tengah meja.
Ketika ingin menuangkan nasi, tiba tiba ada yang memencet bel rumah.

Liza pun kembali meletakkan wakul nasi yang ia ambil.

"Sebentar ya ummi, liza mau bukain pintu,"

"Ehh jangan, ummi aja, kamu lanjutin siapin nasinya ya,"

Liza mengangguk sembari tersenyum. "Iya, ummi,"

Ummi beranjak berdiri dari kursinya, wanita setengah baya itu berjalan mendekati pintu. Setelah membuka pintu, ummi kaget ternyata yang memencet bel adalah Kirana.

"Kirana?"

Kirana langsung menyalimi tangan ummi. "Maaf ummi, kiran lancang nyamperin ummi kesini, tadi kiran kepesantren, tapi kata pak satpam ummi sama keluarga kerumahnya ilham,"

"Ya Allah kiran, ini jauh loh, kamu sama siapa?"

"Di anter supir umm,"

"Yaudah yu masuk,"

"Nggh, ummi,"

Kirana pun masuk, perempuan itu berjalan dibelakang ummi.
Ketika sampai di dapur, Azizah langsung bertanya karena dirinya penasaran. "Siapa um— eh teh kiran?"

LIZHAM (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang