Chapter 25

799 33 5
                                    

السلام عليكم، بسم الله الرحمن الرحيم

semoga sukaaa.

Sebelum baca, jangan lupa sholawat dulu

الله صلى على سيدنا محمد، وعلي ال سيدنا محمد

[Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa'ala Ali sayyidina Muhammad.]

HAPPY READING

_Jangan letakkan kebahagiaan mu di tangan orang lain, sebab jika dia hilang, kamu berantakan_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_Jangan letakkan kebahagiaan mu di tangan orang lain, sebab jika dia hilang, kamu berantakan_


Setelah makan pagi, liza dan ilham pun berangkat kekempus.

Sebelum berangkat liza menyalimi tangan ummi, abah dan nenek, begitupun dengan ilham.

"Liza, kamu ikut ilham kan?" Tanya ummi.

"Nggak ummi, liza naik ojol aja,"

"Loh, kenapa sayang?"

"Maaf ummi, warga kampus belum tau kalo liza nikah sama mas ilham, mungkin kami nyari waktu yang tepat dulu buat ngasih tau,"

"Ilham, apa dosen dosen dikampus sudah tau?" Tanya Abah.

"Belum abah, yang tau cuman teman teman dekat kami aja,"

"Abah ngerti, yaudah, kalian pasti tau apa yang baik dan apa yang tidak bagi kalian, itu hak kalian,"

"Syukron abah,"

Abah mengangguk sembari memberikan senyum nya.

"Ilham,"

Panggilan Kirana mampu membuat atensi semua orang kini tertuju padanya. "Ilham, aku boleh numpang dimobil kamu gak? Temen aku ada yang sakit, kebetulan rumah sakitnya deket sama kampus, aku mau jenguk dia,"

"Sebentar, saya tanya liza dulu,"

"secinta itu ya ham kamu sama liza? sampe gini aja harus nanya ke gadis murahan itu dulu," batin Kirana.

Liza yang sedang mondar mandir di depan pagar menunggu ojol nya tiba tiba di kagetkan oleh kemunculan ilham.

"Astaghfirullah! Ngagetin aja nih orang, kalo ada perlu itu panggil, jangan main pegang aja,"

LIZHAM (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang