01

10K 804 49
                                    

"Kita udah menang ke-17 kali ngelawan Uranus."

"Uranus pada lemah anjing jujur dah, ketua nya lawan Joan aja k.o apalagi lawan Jevran." kata Bintang menyahuti ucapan Mario.

Kini mereka berenam sudah sampai dimarkas Scorpio, sudah rutinitas jika mereka menang melawan Uranus akan berkumpul untuk merayakan kemenangan.

"Coba lu liat muka si Jevran tuh, lebamnya cuma 3 biji anjir." Regan tunjuk sang ketua yang kini memejamkan mata sambil bersandar pada sofa.

"Lebamnya Jevran dibandingin sama Bara tadi beda jauh, itu Bara lebamnya ada kali semuka." ujar Juan sambil tergelak mengingat wajah lebam ketua Uranus.

"Dahal mereka rame banget tadi, bisa bisanya masih kalah lawan kita yang gak sampe 50 orang." kata Joan, sang wakil ketua Scorpio yang kini sedang mengompres lebamnya diarea pipi dengan batu es yang sudah dilapisi kain.

"Eh tapi tadi gue liat Jevran nyamperin cowoknya Bara, siapa namanya tuh lupa gue, yang manis itu loh."

"Ravenza." Mario menyahuti ucapan Bintang yang tampak bersikeras mengingat nama pacar dari ketua Uranus.

"Nah iya Ravenza, pak ketu demen kah? Soalnya beberapa kali gue liat pak ketu ngedeketin Ravenza kalo kita lagi tauran sama Uranus. Terus Jevran juga kagak pernah keliatan mukul Ravenza."

Mendengar namanya disebut, Jevran lantas membuka matanya dan menoleh pada Bintang. "Apa?"

"Lo demen Ravenza ye?" tanya Bintang dengan lantang.

"Gak." Jevran menjawab dengan ketus. Ia bangkit dan beranjak menuju kamar mandi.

"Bego! Ngapain lo tanya begitu sih!" sebuah geplakan cinta mendarat tepat di kepala Bintang, pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Regan.

"Aduhh! Sakit bangke!" Bintang meringis, mengusap kepalanya yang terasa nyeri karena pukulan Regan yang cukup kuat. Tapi Regan mah mana peduli, abis mukul kepala Bintang dia pura pura gak tau aja.

"Tapi menurut gue Jevran bukan suka sama Ravenza, mungkin cuma tertarik?"

"Lah bukannya sama aja?" Mario menaikkan sebelah alisnya.

"Beda tipis, tertarik belum tentu suka sih. Tapi dari tertarik bisa jadi suka." sahut Joan, Juan mengangguk membenarkan ucapan kembarannya.

"Ravenza kenal gak sih sama si itu?"

"Itu siapa?"

Bintang berdecak. "Si itu, mantan Jevran. Kan mantan Jevran satu sekolahan juga sama Ravenza."

"Ohhh, enggak kali, Ravenza kan manis manis begitu anak geng motor juga." kata Juan mengedikkan bahunya acuh. "Udahlah anjir, ngapain tiba tiba bahas mantan Jevran, ntar ngamuk orangnya."

"Berantem lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berantem lagi?"

Ravenza menjawab pertanyaan Esa hanya dengan anggukan singkat. Ia senderkan tubuhnya pada sofa dan menghembuskan nafas kasar.

"Menang? Atau kalah lagi? Tapi dari muka lo sih, pasti kalah lagi." kata Esa dengan santai.

"Diem deh, lo ngejek bener." ketus Ravenza menatap sepupunya sinis.

"Lah kan kenyataan kalo geng lo kalah mulu lawan geng sebelah."

"Yayayaya." Ravenza bergumam tidak peduli.

"Lagian kenapa deh harus berantem terus? Udah tau kalo geng lo kalah mulu lawan... lawan itulah gue lupa nama gengnya, tapi masih aja ngebet mau menang. Lo juga kenapa harus ikut ikutan dah, ketauan nyokap diomelin lagi lo."

Ravenza berdecak malas. Sepupunya pasti bakal mulai ceramah lagi. "Yayaya terserah apa kata lo." Ravenza beranjak dan langsung pergi menuju kamarnya dilantai 2.

Esa mendengus kesal. "Dasar keras kepala."

Kembali pada Ravenza yang kini sedang berbaring terlentang sambil menatap langit langit kamarnya. Luka lebam diwajahnya tidak ia hiraukan, ia sedang malas untuk mengobatinya. Untunglah kali ini lebamnya tidak separah yang kemarin.

"Si Jevran ngeselin banget sih anjing!! Pengen gue tonjok banget mukanya!" Ravenza mengertakkan gigi teringat muka menyebalkan sang ketua Scorpio yang menurutnya jelek itu.

"Mana kalo abis menang sombong banget lagi, dihhh!! Sengaja banget mau manas manasin gue!"

"Hihhh! Awas aja lo Jevran jelek! Next time geng lo bakal kalah! Liat aja!"


[To Be Continued]

castnya bakal terus bertambah seiring berjalannya cerita ya, ada 2 character penting yg masih aku sembunyiin, salah satunya mantannya jevran, satunya lagi siapa hayooo

ni bagi yg belum tau jevenza itu maksudnya apa, itu artinya jevran & ravenza ya wkwk

JEVENZA || JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang