03

7.5K 776 43
                                    

Ravenza membanting ponselnya kekasur. Dengusan kesal juga umpatan keluar begitu saja setelah membaca pesan di group chat Uranus.

"Gue lagi gak mood mau berantem anjinggg!!"

Pengumuman dari Bara di group chat Uranus adalah menyuruh mereka semua untuk segera berkumpul dimarkas karena mereka akan melakukan penyerangan dengan geng lain.

Tapi karena Bara menyelipkan kata kata ancaman disana, Ravenza dengan terpaksa berdiri dan langsung menyambar jaket juga kunci motornya untuk segera pergi ke markas Uranus.

"Bara bangsat! Gue doain Uranus kalah lagi!" gumam Ravenza disela sela ia yang menghidupkan mesin motornya.

Ia sedang tidak mood untuk melakukan apapun hari ini dan ingin tidur saja berhubung hari ini adalah hari minggu, tapi Bara sialan itu membuatnya harus merelakan keinginannya.

Sejak kejadian mereka berdua terlibat cekcok untuk kesekian kalinya beberapa hari lalu, mereka belum ada tegur sapa. Tidak ada yang mau meminta maaf lebih dulu. Bara yang orangnya memang tidak mau mengucap maaf lebih dulu, dan Ravenza yang sudah merasa muak karena terus menerus mengalah.

Sampai dimarkas Uranus, Ravenza melihat sudah banyak motor yang terparkir didepan markas. Ravenza turun dari motor, membuka helmnya dan langsung melangkah masuk ke markas yang pintunya kini terbuka.

"Nah ini Ravenza dah dateng." suara seorang anggota bernama Putra yang menyerukan dirinya tak ia hiraukan. Lelaki manis itu langsung duduk di sofa dan menatap malas orang orang disini.

"Udah dateng semua?" sang ketua yang duduk disofa single nya bertanya.

"Udah. Emang kita mau ngelawan siapa Bar?" tanya Reza yang duduk disebelah Ravenza. "Lo gak ngasih tau kita mau ngelawan siapa." lanjut Reza.

"Scorpio?" tanya salah satu anggota.

"Kita gak ngelawan siapapun." Bara berujar santai.

"Terus tujuan lo nyuruh kita semua kesini tuh apa?"  Bimo menghela nafasnya kesal.

Bara menatap Ravenza yang belum mengeluarkan sepatah katapun. Yang ditatap menatap balik Bara dengan tatapan dingin.

"Mulai saat ini, Ravenza bukan bagian dari Uranus lagi."

"Wtf?!!"

"Bar lo gila?!!"

"Boss yang bener ajaa!!"

Ravenza terdiam sesaat, ia mendadak syok dan masih mencoba memproses apa yang Bara katakan. Setelah berhasil memproses perkataan Bara, Ravenza mengepalkan tangannya. Raut wajahnya sudah berubah marah saat ini. Ia langsung berdiri, menghampiri Bara dan berdiri tepat didepan ketua Uranus itu, menatap Bara tajam.

"Lo gak bisa seenaknya gitu bangsat! Kita berdua emang lagi ada masalah! Tapi gak ada hubungannya sama Uranus!! Lo gak bisa ngeluarin gue gitu aja!!" jika Ravenza tidak menahan rasa marahnya, mungkin ia tak akan segan segan memukul Bara saat ini.

Ravenza tentu merasa tak terima. Siapa yang akan terima jika dikeluarkan begitu saja tanpa ada alasan yang jelas? Mereka berdua memang sedang terlibat cekcok dihubungan mereka, tapi dengan mengeluarkannya dari Uranus benar benar membuat Ravenza merasa terhina.

"Gue gak peduli. Lo bukan bagian dari Uranus lagi. Posisi lo bakal digantikan sama orang lain." Bara berujar santai, tidak peduli dengan kemarahan Ravenza.

Dada Ravenza sesak. Ia begitu marah yang entah mengapa malah membuatnya ingin menangis. Ia benar benar tak habis fikir dengan apa yang ada dipikiran Bara. Selama ini, dirinya lah yang paling banyak membantu di Uranus. Ia yang mengusulkan untuk membeli sebuah rumah untuk dijadikan sebagai markas mereka, ia yang menyusun strategi jika mereka sedang ingin menyerang geng lain, ia yang selalu menjadi penengah jika terjadinya peperangan pendapat di Uranus saat mereka sedang rapat. Dan sekarang, dirinya dikeluarkan dengan cara seperti ini? Tanpa persetujuan dirinya dan anggota yang lain?

"Fine. Gue bukan bagian dari Uranus lagi. Kita juga gak ada hubungan lagi. Dengan lo ngeluarin gue seenak jidat lo kayak gini, gue harap Uranus bakal hancur!" setelah mengatakan hal itu, Ravenza keluar dari markas Uranus yang kini hening, membanting pintu dengan kencang dan pergi dengan dendam yang besar.

 Dengan lo ngeluarin gue seenak jidat lo kayak gini, gue harap Uranus bakal hancur!" setelah mengatakan hal itu, Ravenza keluar dari markas Uranus yang kini hening, membanting pintu dengan kencang dan pergi dengan dendam yang besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"WOI WOI GUE DAPET GOSIP TERBARU!!!"

Bintang yang baru sampai dirooftop berseru heboh, membuat para anggota inti termasuk Jevran yang sedang duduk santai menoleh pada lelaki yang mendekati mereka dengan tergopoh-gopoh.

"Gue tebak gosip lo pasti gak jelas lagi." kata Regan menanggapi dengan malas. Biasanya gosip gosip yang dibawa pemuda itu selalu tidak penting.

"Lo itu anggota geng motor bego, bisa bisanya hobi ngegosip." Mario menggeleng gelengankan kepalanya.

"Ini bukan gosip sih, ini info penting! Lo semua pasti kaget!"

"Ya buruan bilang apaan! Bertele tele banget lo!" sahut Juan yang mendadak penasaran.

"Ravenza...." Bintang menggantung ucapannya, melihat respon satu persatu sahabat sahabatnya.

Jevran yang awalnya tidak peduli dengan kehebohan para anggota sekaligus sahabatnya itu, mendadak menoleh setelah mendengar nama Ravenza disebut.

"Cieeeee pak ketu waktu nama Ravenza disebut langsung noleh! Aduh aduh tanda tanda nih!" seru Bintang heboh melihat respon sang ketua.

Jevran berdecak kesal.

"Buruan apaan infonya bego! Lo mau gue lempar dari rooftop??" ancam Joan yang sudah terlampau penasaran tapi Bintang sangat bertele-tele.

Bintang menyengir dan menyatukan kedua tangannya. "Maap maap."

"Buruan apaan!" desak Regan.

"Jadi.. dari yang gue denger nih, Ravenza dikeluarin dari Uranus!"

"Hahh??!"

"Anjing serius?? Kok bisa??"

"Serius!! Gue dapet info dari sepupu gue yang sekolah di Alexander. Uranus disana terkenal banget tuh, terus sekarang nyebar info kalo Ravenza dikeluarin dari Uranus. Alasan kenapa Ravenza dikeluarin sih gak ada yang tau kecuali anggota Uranus sendiri. Tapi—"

"—ada spekulasi kalo ternyata si Bara tuh selingkuh. Soalnya ada yang ngeliat Bara mesra mesraan sama cowok waktu Ravenza belum dikeluarin. Mungkin aja Ravenza dikeluarin gegara dia tau kalau Bara selingkuh?"





[To Be Continued]

fyi, uranus sama scorpio ini beda sekolah. nama sekolah scorpio itu agartha, kalo sekolah uranus alexander, jadi disini jevran sama ravenza beda sekolah tapi jarak sekolah mereka itu enggak terlalu jauh

JEVENZA || JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang