06

7.5K 726 69
                                    

Ravenza keluar dari perpustakaan dengan membawa buku yang baru saja ia pinjam. Semenjak tidak lagi menjadi anak geng motor, Ravenza menjadi lebih ambis untuk memperbaiki nilainya yang rata rata 80.

Ravenza itu pintar sebenarnya, cuma malas saja, apalagi saat ia masih jadi anggota Uranus, makin malas dia untuk belajar. Rankingnya yang dari SD sampai SMP selalu tidak pernah keluar dari 3 besar, menjadi ranking belasan semenjak SMA.

"Emang semenjak gue SMA terus gabung geng Uranus, nilai gue ancur banget, mama jadi kecewa sama gue gegara ranking gue turun jauh banget." gumam Ravenza, ia menghela nafas pelan. "Liat aja, gue bakal masuk 3 besar lagi!"

Langkah Ravenza mendadak menjadi pelan saat matanya tak sengaja menangkap segerombolan geng Uranus yang berjalan berlawanan arah dengannya. Tatapannya terpaku pada sosok pemuda disebelah Bara, tangan pemuda itu dan Bara terlihat saling bertautan.

Dahi Ravenza berkerut. Jujur ia penasaran sebenarnya siapa pemuda itu? Apa hubungannya dengan Bara, kenapa terlihat mesra? Apa rumor jika Bara berselingkuh darinya itu benar?

"Oh, dia mantan anggota inti Uranus sekaligus mantan pacar kamu, kan?"

Langkah Ravenza terhenti, begitu juga dengan gerombolan Uranus. Ravenza tatap pemuda yang kini menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa?" Bara menatap pemuda disampingnya, kemudian menatap Ravenza yang tampak terdiam dengan raut wajah dingin.

Pemuda itu mendekati Ravenza, berdiri didepan Ravenza dan menatap Ravenza dengan senyuman yang terkesan mengejek. "Hai, kenalin gue Azka, anggota inti Uranus yang baru sekaligus... pacar Bara." saat menyebutkan kata pacar Bara, pemuda yang diketahui bernama Azka itu agak memelankan suaranya. Ia menatap Ravenza dengan senyum manis, yang menurut Ravenza tampak begitu menyebalkan.

Tangan Ravenza terkepal kesal, ia menatap Azka yang lebih tinggi darinya dengan tajam. "Gue gak peduli!" kata Ravenza dan langsung berjalan pergi, sebelum itu ia sempatkan menabrak bahu Azka dengan kencang, membuat pemuda itu agak oleng dan langsung dengan cepat ditahan Bara.

"Mantan kamu tuh ngeselin banget sih! Sok iya banget gayanya, ck!" Azka berseru kesal, menatap kepergian Ravenza dengan tajam. 

"Udah, biarin aja, kapan kapan kita bales."

"Kata gue mulai sekarang lo hati hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kata gue mulai sekarang lo hati hati."

Saat ini, Ravenza dan Esa berada disebuah cafe yang biasa menjadi tempat nongkrong anak sekolahan, hanya saja saat ini tampak sepi dan tidak seramai biasanya, hanya ada 4 pelanggan, termasuk mereka berdua.

"Hati hati kenapa?" Ravenza menyeruput minumannya, menatap heran sang sepupu.

Esa berdecak. "Mungkin aja si Azka Azka itu gak terima gegara tadi lo nabrak bahunya, jadi mending lo hati hati. Takutnya, Bara yang bertindak." kata Esa.

JEVENZA || JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang