Esa datang dengan tergesa-gesa dan raut wajah yang tampak panik setelah mendengar kabar bahwa sepupunya kini berada di rumah sakit.
Brakkkkk!!
"Mana Ravenza?!" pintu UGD Esa buka dengan keras tanpa peduli jika saja pintu itu rusak. Ia benar benar mengkhawatirkan kondisi Ravenza. Padahal Ravenza baru saja keluar dari rumah sakit sekitar satu minggu lalu, kini Ravenza kembali masuk rumah sakit dengan keadaan yang sama, dikeroyok. Mario yang tadi menghubunginya tentang Ravenza mengatakan jika Ravenza dikeroyok lagi.
Esa dapat melihat Ravenza yang kini sudah sadar dengan luka lebam diwajahnya, lebamnya terlihat lebih banyak dari yang sebelumnya. Ditambah lagi, lebam yang satu minggu lalu belum sepenuhnya sembuh.
"Ya Tuhan Ravenza... Lo baru satu minggu keluar dari rumah sakitt! Sekarang lo masuk lagi?!"
Ravenza meringis, kemudian menyengir. "Ya maaf, bukan keinginan gue juga Sa."
Esa menghembuskan nafas kasar. "Siapa yang ngeroyok lo? Geng yang kemaren?"
"Uranus, Sa." Mario menyahut.
"Uranus?!" raut wajah Esa syok, ia menatap Ravenza meminta penjelasan. "Beneran Uranus?!"
"Iya.."
"Bangsat!!! Geng sampah itu maunya apa sih?! Keknya demen banget nyari masalah sama Ravenza!" wajah Esa memerah. Ia emosi, benar benar emosi, ingin sekali rasanya meluapkan emosinya yang kini sudah diujung tanduk. Ia benar benar tidak terima Ravenza diperlakukan seperti ini oleh Uranus setelah banyak hal yang dulunya sudah Ravenza lakukan pada geng itu. Dan ini adalah balasan mereka? Mengeroyok Ravenza seperti pengecut yang tidak mampu bergerak sendiri.
"Tenang Sa, nanti kita bakal bantu balesin dendam Ravenza sama mereka." kata Bintang, agak ngeri melihat raut wajah Esa yang terlihat seperti ingin memakan orang.
"Lagian mereka pengecut banget dah, beraninya keroyokan, kayak gak punya nyali aja ngelawan Ravenza sendirian." ujar Regan.
Juan mengangguk setuju. "Jujur nih ye, waktu Ravenza masih di Uranus, menurut gue Ravenza tuh anggota paling kuat di Uranus, paling jago, paling berguna, yang lain mah masih dibawah Ravenza. Cuma kalo Bara, wakilnya sama yang selalu sama wakil Uranus tuh, emang lebih kuat dari Ravenza, tapi kata gue Ravenza bisa sih lawan mereka."
"Bara tuh goblok, dengan ngeluarin Ravenza bisa bikin Uranus jadi keliatan lemah. Ravenza tuh pondasinya Uranus, ngeluarin Ravenza bener bener langkah yang salah." sahut Joan. Menurutnya, nyawa Uranus itu ada di Ravenza, Bara benar benar bodoh dan salah mengambil langkah dengan mengeluarkan Ravenza. Kita lihat saja nanti bagaimana Uranus kedepannya.
"Bener sih. Coba inget deh waktu kita tauran sama mereka setelah Ravenza keluar, gak sampe setengah jam itu anak anak Uranus udah pada tumbang. Kita yang biasanya dapat lebam yang lumayan, waktu itu cuma dapat sedikit lebam. Gue yakin gak gue doang yang waktu itu ngerasa kalo Uranus lemah banget, kayak ngelawan orang yang baru belajar bela diri." Mario menatap satu persatu temannya yang mengangguk membenarkan.
"Mereka waktu itu mainnya main belakang, kayak gak ada nyali mau mukul dari depan."
Jevran yang sejak tadi hanya diam memperhatikan anggota nya menyetujui ucapan Regan dalam hati. Jevran bahkan waktu itu pulang dengan wajah mulus tanpa lebam. Hanya punggungnya yang sedikit luka karena dipukul kayu.
Jevran menoleh pada Ravenza yang mendengarkan percakapan teman temannya. Merasa diperhatikan, Ravenza menoleh pada Jevran, saling bertatapan selama beberapa saat, sebelum Ravenza mengalihkan tatapan lebih dulu dengan pipi yang terlihat memerah.
Jevran menunduk dan tersenyum tipis. Tangannya yang berada diatas paha terkepal menahan diri untuk tidak tersenyum lebar.
"Lucu."
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVENZA || Jaemren
Teen FictionJevran, ketua dari Scorpio yang tertarik dengan kekasih musuhnya, Ravenza. warn[❗] ✦₊ bxb ࿐ ✦₊ fiksi ࿐ ✦₊ non baku ࿐ ✦₊ harshword ࿐ ✦₊ jaemin dom! renjun sub! ࿐ start: 27 august 2023 end: #1 renjun 26/09/23 #1 mark 15/09/23 #1 huangrenjun 22/10...