"Makasih yaa."
Ravenza sampai disekolah dengan diantar Jevran. Ketua Scorpio itu mengajaknya, atau lebih tepatnya memaksanya untuk pergi sekolah bersama walaupun sekolah mereka berlawanan arah.
"Nanti pulangnya gue jemput." kata Jevran.
Ravenza mengangguk. "Gue juga mau ngomong sesuatu sama lo nanti."
"Yaudah sana masuk."
"Lo duluan aja yang pergi."
"Masuk." Ravenza mendengus mendengar ucapan Jevran yang tidak ingin dibantah. Jevran itu selalu seenaknya, tapi entah kenapa ia malah menurut saja.
"Yaudah yaudah nih gue masuk. Lo hati hati, jangan ngebut."
Tangan Jevran terangkat, mengusak gemas surai Ravenza, membuat si empunya melotot kaget. "Bawel. Sana."
Ravenza tidak membalas, masih terdiam karena kaget dengan apa yang dilakukan Jevran tadi.
"Malah bengong! Buruan sana!"
"Awwww!! Sakit!!" Ravenza memukul tangan Jevran yang baru saja mencubit pipinya. Ia mengusap pipinya dengan bibir yang mencebik sebal. Jevran dibuat terkekeh melihatnya.
"Sana."
"Iya iyaa ini gue masuk!" Ravenza berbalik, dan langsung melangkah memasuki sekolahnya yang sudah ramai. Banyak murid murid yang memperhatikan interaksinya dengan Jevran, tapi Ravenza bersikap acuh saja. Ia menoleh kebelakang, melihat Jevran yang masih setia menatapnya.
Ravenza kembali menatap kedepan dengan bibirnya yang kini membentuk sebuah senyuman dan pipi yang tampak merah. Ravenza menggigit bibirnya, berusaha menahan agar tidak tersenyum terlalu lebar, takut murid murid menatapnya aneh karena tersenyum sendiri.
Melihat Ravenza yang sudah tak terlihat lagi di pandangannya, Jevran melajukan motornya dan pergi, tanpa menyadari jika ada seseorang yang sejak tadi memperhatikannya.
Kembali pada Ravenza yang kini berjalan menuju kelasnya dengan perasaan riang dan senyuman manis yang terulas. Tapi, senyuman itu mendadak sirna kala seseorang kini mencegat langkahnya.
Ravenza mendengus kesal. Ia menatap Bara yang kini berdiri didepannya dengan malas. "Minggir, ngapain lo ngehalangin gue?"
Melihat Bara yang tiba tiba menyunggingkan senyuman miring dan berjalan mendekat kearahnya, Ravenza menjadi was was. Ia tidak berjalan mundur karena tidak ingin Bara menganggapnya takut.
"Bener bener murahan."
"Atas dasar apa lo ngatain gue murahan?" Ravenza berusaha untuk tidak emosi, walau dirinya saat ini ingin sekali menonjok Bara. Siapa yang akan terima dibilang murahan tanpa sebab?
"Gue tau, lo ngedeketin Jevran cuma untuk bales dendam sama gue kan? Rela bersikap sok menyedihkan supaya Jevran kasian sama lo dan ngebantu lo. Cihh, gak ada harga diri."
"Anjinggg!! Ini mulut cowok satu lemes banget bangsat, pengen banget gue tonjok muka nya yang gak seberapa ini, najis!! Hahhh.. tahan Ravenza, sabar.. jangan diladenin, dia sengaja mancing lo biar lo emosi, tahan.." Ravenza menghembuskan nafasnya perlahan, menahan diri untuk tidak segera meledak. Karena omong kosong Bara benar benar membuatnya mendidih.
Ravenza tertawa mengejek, ia menatap Bara dengan sorot menantang. "Wahh, ide lo bagus juga, gue sebelumnya gak kepikiran begitu loh! Gue jadi bisa minta bantuan Jevran untuk ngehancurin lo yang gak seberapa itu, gak susah bagi Jevran untuk ngehabisin lo dan ngehancurin geng sampah lo itu. Thanks ide nya ya." Ravenza tersenyum manis pada Bara, kemudian langsung melangkah pergi setelah melihat Bara yang kini terdiam dengan perasaan kesal dan tangan yang terkepal menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVENZA || Jaemren
Teen FictionJevran, ketua dari Scorpio yang tertarik dengan kekasih musuhnya, Ravenza. warn[❗] ✦₊ bxb ࿐ ✦₊ fiksi ࿐ ✦₊ non baku ࿐ ✦₊ harshword ࿐ ✦₊ jaemin dom! renjun sub! ࿐ start: 27 august 2023 end: #1 renjun 26/09/23 #1 mark 15/09/23 #1 huangrenjun 22/10...