RV10

15K 707 1
                                    

Seorang gadis yang tertidur di king sizenya
Itu tampak gelisah
Mencoba untuk membuka mata nya
Tapi hasil nya nihil mata nya itu seakan dilem Tidak bisa dibuka
Air mata sudah mengalir membasahi pipi nya
Entah apa yang dia mimpikan

Perlahan tapi pasti mata itu akhirnya terbuka
Suara isak tangis yang terdengar saat dia membuka mata nya
Hiks... Hiks... Hiks..

"Apa kalian udah gk sayang hiks... Sama glora hiks... Sampai harus mengadopsi anak hiks... Seusia glora"

"Abang hiks.. Juga abang udah gk sayang sama glora hiks... "

Saat glora tertidur dia terbangun di rumah nya saat dia menjadi glora andrian
Glora terbangun dikamar abang nya
Disana glora melihat seorang perempuan sepantaran nya sedang bermanja ria bersama abangnya fahri

"Abang riri boleh minta satu permintaan boleh? "

"Boleh apa? "

"Riri mau poto itu di buang ya atau dibakar aja
Riri gk suka ada poto orang lain dikamar abang" tanpa ragu fahri pun mengangguk

Glora yang melihat itu geleng-geleng kepala

"Gk jangan bang!!abang!!"
Glora mencoba untuk menyentuh fahri tapi sayang dia hanya arwah jadi setiap dia memegang sesuatu pasti akan tembus

Glora melihat dengan mata kepala sendiri abang nya abang yang sangat dia sayangi
Membakar semua poto nya
Glora jatuh terduduk

"Abang hiks.. Abang jahat hiks... Kenapa bang kenapa abang bakar poto aku hiks.. Poto adik abang sendiri"

Glora berjalan lunglai memasuki rumah nya diruang tamu kini tidak ada lagi potonya
Hanya ada poto perempuan yang tidak dikenal oleh glora
Poto keluarga yang ada dirinya sudah tidak ada
Poto itu sudah diganti dengan poto yang baru yang terdapat gadis asing

Glora menatap tidak percaya kepada keluarga nya
Mereka sedang berbahagia diatas penderitaan nya

Glora berjalan dengan cepat menuju keluarga bahagia itu
Dengan kasar glora menghapus air matanya
Glora pun mencoba untuk menampar perempuan tidak tau diri itu

Tapi nihil tidak bisa mau sekeras apapun glora melakukan nya hasil nya akan tetap sama

Glora pun berjalan menghampiri abang nya
Dengan senyum kecut terpatri di wajah nya
Setelah sampai didepan fahri
Glora pun membisikkan sesuatu kepada fahri membuat fahri menegang

"Abang udah gk sayang lagi ya sama adek
Abang jahat kenapa abang bakar poto glora
Glora benci abang"setelah glora mengatakan itu dia segera memundurkan wajahnya
Dia dapat melihat jika fahri menegang

" GLORA BENCI ABANG" teriak glora dengan air mata yang terus keluar
Glora dapat melihat jika fahri seperti tidak Terima dengan perkataan nya

"Glora benci, benci sama abang, benci sama ibu sama ayah hiks... Kalian jahat kalian udah gk sayng lagi sama glora
GLORA BENCI KALIAN"

GLORA melihat fahri berdiri dan berjalan tergesa-gesa meninggalkan semua yang ada di ruang keluarga

Saat glora akan mengikuti abang nya tiba-tiba ada secercah cahaya yang menarik nya

Glora menatap kosong kedepan sunguh mimpi itu terasa sangat nyata
Atau itu memang nyata itu bukan mimpi
Glora menghapus air matanya
Dia pun melihat kearah jam dingin dan melihat jika jam sudah menunjukkan pukul 3.15 glora memilih beranjak dari tidur nya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Glora memutuskan untuk shalat tahajud
Setelah selesai melaksanakan shalat tahajud glora melanjutkan dengan mengaji al Qur'an
Sampai azan subuh mengumandang.

Glora menatap penampilan nya dicermin
Mata yang sembab hidung yang merah membuat terlihat mengemaskan
Dan tanpa sadar air mata nya meluruh begitu saja tanpa bisa dicegah
Tapi dengan cepat glora menghapus air matanya dengan kasar.

Dia pun kembali menatap bayangan nya dicermin
"Setidaknya gue msih punya mamih sama papih dan gue juga bisa buat semua saudara angkat gue bertekuk lutuk sama gue" ucapnya dengan senyum smirk😏

Glora pun mengambil kaca mata hitam dan juga masker untuk menutupi wajah sembab nya
Setelah selesai glora pun segera keluar dari apartemen nya

Setelah sampai di basecamp apartemen Glora segera mengambil mobil milik dan melaju dengan kencang meninggal ka apartemen nya

Tbc

GLORA RHELINDYA( Belum Di Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang