Sekarang glora dkk sedang duduk dikelas nya menatap fokus guru didepan yang sedang menjelaskan materi.
Tapi tak berselang lama karna dia memilih untuk mengobrol dengan zeo.
Tapi Saat melihat ke arah meja meja zeo dia melihat jika sang empu sedang tertidur."Zeora, zeora" panggil nya setengah berbisik,nata yang mendengar itu menatap tajam glora, membuat sang empu tersenyum kikuk.
"Nat bisa bangunin zeo gak? Nata hanya diam dan menatap datar glora, membuat glora mendengus.
" glora sedang apa kamu ? "Tanya bu melati dengan pandangan datar.
" ahh itu buk"
"Kamu tidak memperhatikan saya? "
"Kata siapa buk saya merhatiin kok"
"Kalo begitu jawab pertanyaan dari ibu, apa tujuan dari periodisasi? "
Glora yang mendengar itu seketika menjadi gugup,dia kan tidak memperhatikan tadi.
dia pun segera melihat kedua teman nya dan sial nya kedua teman nya itu malah membuang muka.
"Glora ayo jawab"
"Jika kamu tidak bisa keluar dari kelas saya dan berdiri di lapangan " glora hanya mengangguk dia pun keluar tapi sebelum itu glora menatap tajam mola dan lyara.
Setelah glora keluar pelajaran pun berlanjut.
. ........
Sekarang glora sedang berdiri dilapangan menghadap tiang bendera dengan mulut yang berkomat kamit mengumpati ibu melati.
"Melati asu, belum juga di jawab udah suruh keluar"
"Ini lagi panas banget,woy panas setan " lanjut nya, dengan kesal glora mencepol asal rambut yang mana membuat nya semakin terlihat cantik dan seksi, dengan leher jenjang yang sudah di banjiri oleh keringat.
Tanpa glora sadari dia sedang diperhatikan oleh murid kelas XII IPA A3 kelas kenzo dkk.
"Gila si glora kok jadi seksi sih" ucap levi
"Iya ya kemana aja kita dulu? Sampe gak tau kalo glora tuh seksi sama cantik"
Sedang kan para kutub hanya diam tapi mata mereka selalu melirik glora.
"GLORA" mereka segera melihat seorang gadis yang sedang berlari menghampiri glora dengan wajah datarnya.
"ZEO" ya yang berteriak tadi adalah zeo
"Lo kok bisa kesini, kenapa? "
"Panjang cerita nya" glora hanya mengangguk mereka pun kembali menghadap tiang bendera.
...............
Bel istirahat pun berbunyi membuat glora dan zeo bernafas lega, banyak murid murid sudah keluar dan menuju kantin.
"Kantin yuk"
"Ayok" saat mereka berbalik mereka dikejutkan dengan dua laki-laki asing sedang tersenyum pada mereka ohh atau lebih tepat nya pada glora, dan ditangan dua pemuda itu ada aqua dingin.
"Hay glo, nih kita bawain minum" ucap salah satu pemuda tersebut, glora hanya melirik minum tersebut tanpa mau mengambil.
"Gak usah gue bisa beli sendiri" ucap nya, laki-laki itu yang mendengar itu segera menatap sinis glora glora yang tidak mau kalah pun menatap sinis mereka diikuti oleh zeo.
"Sok jual mahal banget"
"Perempuan memang mahal, sangking mahal nya gak bisa diganti dengan apapun, hati perempuan itu lembut jadi gampang nangis kalau disakitin" ucap glora,glora pun melihat kearah zeo, dan zeo hanya mengangguk.
"Perempuan itu punya mahkota yang harus dijaga sebaik-baiknya. Sebagai perempuan, mereka harus bisa menjaga kehormatan jangan merusak itu semua karna seorang laki-laki. "
mereka yang mendengar itu menatap takjub glora dan zeo tapi tidak dengan kaum adam.
Aron dkk pun berjalan mendekati glora dan zeo dengan tampang datar.
"Ehh dapet dari mana tuh kata kata?,bijak banget" tanya angkasa.
"Dari cowok kita lah"ucap glora dengan tampang minta di tabok.
" cowok kita? Cowok kalian sama, siapa? "
Glora dan zeo pun saling tatap tak lama itu mereka tersenyum smirk."CANVA NARENDRA" teriak mereka membuat aron dkk hampir terjungkal.
"Ck ck segitu nya kalian sama cowok,sampe berbagi juga, emang sesempurna apa sih si canva, canva itu? "
"Canva itu definisi lelaki sempurna, seumur hidupnya dia gak pernah yang nama nya nyakitin hati perempuan. Inti nya canva itu sempurna. "
"Udah kantin yuk" mereka hanya menangguk lalu pergi dari sana menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORA RHELINDYA( Belum Di Revisi)
Short StoryKetika glora andrian ber transmigrasi pada novel milik abangnya yang tidak pernah dia baca sama sekali kecuali bagian prolog Dan dia menjadi adik angkat protagonis dan antagonis pria Yang bernama Glora Rhelindya mahendra Anak yatim piatu yang dia...