Di sebuah ruangan, terdapat seorang gadis
Yang saat ini sedang bergerak gusar."Alur nya udah bener bener ancur"
"Gue gak bisa bikin alurnya kembali normal"guman nya dengan mengacak-acak rambut nya frustasi.
Mengepalkan kedua tangan nya dengan wajah yang telah berubah datar, perempuan tersebut berdiri dan berjalan menuju meja rias nya dan menatap pantulan dirinya dengan lekat.
"Itu semua karna cewek sialan itu"desis nya tajam
" gara gara dia novel gue jadi ancur dan semua nya jadi kacau!!"
"Tapi semua itu gak bakal terjadi, karna gue yang bakal bikin dia hancur terlebih dahulu" ucap nya membuat pria yang berada di sana terkekeh sinis.
"Emang lo tau dia ada di raga siapa? Tanya nya membuat perempuan itu bungkam.
"Udah deh gak usah bodoh , mending lo nyerah sebelum terlambat"
"Seenaknya elo nyuruh gue nyerah, lo kan tau perjuangan gue buat sampai di sini itu gak mudah, lo tau gue bisa kesini itu sesusah apa? Dan dengan mudah nya lo nyuruh gue nyerah gitu aja? "
Pria itu menghela nafas berat.
"Udah lah terserah elo, gue mau pergi ngumpul sama temen-temen, gue cabut" laki-laki itu pun pergi meninggalkan perempuan itu dengan amarah yang kian membesar.
Perempuan tersebut pun menghancurkan barang barang yang ada disana dengan brutal.
*************Glora tebangun dari tidurnya melihatke jendela yang tidak tertutup dengan gorden glora dapat melihat jika langit sudah berubah menjadi gelap yang menandakan jika hari sudah malam.
"Anjirr gue tidur apa simulasi mati" monolog nya, karna seingat nya dia tidur saat jam 8 pagi dan sekarang sudah pukul 8 malam.
Glora pun segera beranjak dari tempat tidur nya dan berjalan kekamar mandi.
Keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang fres glora segera keluar dari kamar nya menuju kebawah lebih tepat nya meja makan.Saat menuruni tangga glora mendengar ada setan yang membicarakan nya.
"Anak gadis kok baru bangun" glora yang mendengar itu hanya mendengus, dia pun menatap malas nabila yang sedang duduk bersender di pundak bara dengan wajah yang ingin di tabok.
"Ada yang ngomong tapi gak ada orang nya, kok jadi merinding sih" setelah mengatakan itu glora segera berjalan menuju meja makan.
meninggal kan nabila yang sudah mencak-mancak disana.
Tanpa membuang waktu glora segera memakan makanan yang ada di sana dengan lahap.Setelah selesai glora memilih untuk pergi ke taman belakang. Sesampainya glora ditaman belakang dia segera mendudukkan dirinya di kursi yang ada disana.
"Gue mau curhat, tapi curhat ke siapa ya? " monolog nya
Drett drettt
Glora segera membuka handphone nya dapat dia lihat jika lyara lah yang menelpon nya.
"Halo, kenapa ra? "
"Cepet datang ke gudang tua di jalan janda anak satu cepet ya kita tunggu"
Tut
Glora yang mendengar itu tanpa membuang waktu segera berlari keluar dari rumah nya.
.....
Disini lah sekarang glora di sebuah gudang yang tidak terpakai dengan topeng di wajah nya."Lo kenapa nyuruh gue kesini sih ra?serem tau"
"Udah diem nanti juga lo bakal tau, ayok masuk" mereka bertiga pun segera masuk ke dalam gudang tua itu dengan mengendap-endap.
Mereka sekarang sedang berdiri di depan pintu berwarna hitam pudar dengan pandangan datar.
Glora hanya bisa terdiam karna dia belum tau tujuan mereka disini untuk apa.
Glora yang melihat mola dan lyara masuk pun segera ikut masuk.Saat masuk dapat dia lihat seorang gadis dengan penampilan yang sudah berantakan sedang terikat di kursi tak sadar kan diri.
"Dia kalian apain? Kalian kok gak nunggu gue"
"Tadi nya sih mau nunggu elo, tapi nih cewek udah bertindak duluan, karna takut lo kenapa kenapa jadi nya ya kita bertindak tanpa elo maaf " ucap lyara
"Ya santai aja kali" mola pun berjalan menjauh dari mereka membuat glora mengernyit bingung.
"Mau kemana? "
Tapi tak di jawab oleh mola mereka berdua hanya bisa saling pandang.Tak lama dari itu mola kembali dengan ember yang berisi air lemon dan juga bubuk cabai.
"Ini buat apa? " tanya lyara
"Buat nih cewek " setelah mengatakan itu mola segera menyiram kan air itu ketubuh sang gadis yang penuh dengan luka sayatan,membuat sang empu berteriak kesakitan.
"Akhhhh sakit hikss stop sakit" glora dan lyara hanya mampu meringis.
"Mola sadis juga ya? "
"Ho'oh gue kira dia cupu ternyata suhu" mereka pun memilih untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan.
Mereka hanya menonton pertunjukan mola dengan tampang datar. Didepan sana mola sedang menyiksa perempuan itu dengan begitu sadis sudah seperti seorang psikopat .
Karna tidak kuat perempuan yang sedang disiksa itu pun jatuh pingsan dengan darah di sekujur tubuh nya.
Mola pun menghampiri glora dan lyara dengan senyum yang mengembangkan sempurna membuat glora dan lyara bergidik ngeri.
"Kalian gak mau main? " tanya nya dengan senyum yang manis.
"Gak dulu dia udah sekarang gitu, mending cepet bawa kerumah sakit dia gak boleh mati gitu aja" ucap lyara dan di angguki oleh glora.
"Oke mola telpon om jhon dulu" mereka berdua hanya mengangguk.
"Udah nanti om jhon kesini, lebih baik kita pulang" mereka pun segera meninggalkan tempat itu dan segera pulang kerumah masing-masing.
Nih cerita makin ke sini makin gj
Ya..Tapi walaupun gitu jangan lupa votmen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORA RHELINDYA( Belum Di Revisi)
Short StoryKetika glora andrian ber transmigrasi pada novel milik abangnya yang tidak pernah dia baca sama sekali kecuali bagian prolog Dan dia menjadi adik angkat protagonis dan antagonis pria Yang bernama Glora Rhelindya mahendra Anak yatim piatu yang dia...