"Naresh sini!" Seru Naveen memanggil Naresh menarik Juno dari lamunannya tentang di mana saat Jean menceritakan kejadian malam saat di rumah Naresh yang berakhir Jean dan Naresh jadian.
Merasa ada yang memanggilnya, Naresh menoleh ke asal suara kemudian bergegas menghampiri saat tahu Naveen yang memanggilnya.
"Duduk sini. Juno, lo pindah sebelah sana." Dengan seenak jidat Naveen menyuruh Juno berpindah tempat duduk di seberangnya yang berhadapan dengannya kemudian menarik tangan Naresh agar duduk di sebelahnya. Dengan pasrah Juno bangkit dari tempat duduknya kemudian berpindah ke kursi yang bersebrangan dengan Naveen.
Sementara itu, Jean mendudukkan dirinya di samping Juno.
"Kalo udah ada Naresh aku pasti kamu lupain. Sebenernya pacar kamu tuh aku atau Naresh, sih, Yang?" Protes Juno dengan wajah di tekuk, merajuk.
"Gak usah banyak bacot! Gue masih marah, ya, sama lo."
"Ya ampun, Yang, udahan Napa marahnya. 'kan aku udah jelasin semuanya." Namun Naveen diam tak menanggapi atau mungkin malas menanggapi ucapan Juno.
"Serius deh itu bukan aku duluan yang ngechat, Yang. Aku juga gak tahu Nadya dapet nomer aku dari mana. Tiba-tiba aja tuh cewek ngechat aku." Jelas Juno berusaha menjelaskan kesalahpahaman yang membuat pacarnya marah.
"Tapi Lo bales 'kan?" Sarkas Naveen menatap sinis Juno.
Juno menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Itulah kesalahannya. Seharusnya ia abaikan saja pesan Nadya jika ujung-ujungnya seperti ini. Lagipula siapa yang iseng memberikan nomernya pada gadis itu yang notabenenya menyukainya.
"Y-ya aku gak enak aja kalo gak bales, Yang. Ntar di kira sombong lagi."
"Alesan, bangsat! Emang dasar lo-nya aja buaya! Sama aja kayak si ulet keket. Udah tahu punya pacar masih aja chattan sama cewek lain. Kalo chattannya ngomongin masalah tugas sekolah sih gue gak masalah, Jun, tapi ini udah jelas dia mau ngedeketin lo. Lo gak sadar apa pura-pura bego biar jadi alesan bisa Deket sama tuh cewek gatel?!"
"Ih, Ayang kalo lagi cemburu lucu deh," Juno menoel pipi chubby pacarnya gemas.
"Siapa yang cemburu? Gue tuh bukannya cemburu, cuma risih aja liatnya ada cewek begitu. Gak usah Geer!" Elak Naveen.
"Tapi, Yang, sumpah deh aku gak ada apa-apa sama Nadya."
"Yang bilang lo sama Nadya ada apa-apa siapa, hah?"
Alamat, salah ngomong lagi gue. Batin Juno serba salah.
"Yaudah deh iya, aku salah, aku minta maaf." Final Juno. Lebih baik dia mengalah. Kalau tidak pertengkaran ini tidak akan ada ujungnya mengingat bagaimana sifat keras kepalanya Naveen.
Sementara, Jean dan Naresh memandang pasangan itu dengan tatapan bingung.
"Kalian lagi berantem?" Jean bertanya.
"Nggak/nggak!" Juno dan Naveen menjawab dengan kompak.
"Kalo gak berantem kenapa lo nyolot begitu ke bang Juno, Veen?"
"Lo tanya aja sama abang lo itu. Na, kita ke kelas aja yok?" Tanpa menunggu jawaban dari Naresh, Naveen menarik tangannya agar mengikutinya meninggalkan kedua pemuda tampan itu.
*****
"Naresh masih marah sama lo, Je?" Juno bertanya seraya mengikuti Naveen dan Naresh dari belakang.
Jean menghela nafas, "Iya. Padahal gue udah minta maaf sama dia tapi tetep aja masih gak mau maafin dan diemin gue. Padahal kan menurut gue apa yang gue lakuin itu bener. Gue cuma mau ngasih pelajaran sama orang yang udah ngeroyok Naresh. Emang itu salah, bang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/290694847-288-k19162.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager Love [book 2]
FanfictionSequel of Dive into you! hanya menceritakan tentang kedua anak kembar Jeno dan Jaemin yaitu Juno dan Jean yang sudah tumbuh menjadi remaja yang tampan dan di kagumi banyak gadis di sekolahnya. Si cuek Jean yang tsundere yang memiliki pengagum seti...