Breaking Through The Friendzone

1.7K 128 134
                                    

Pulang sekolah, Saga terlihat sedang berjalan di belakang Zea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang sekolah, Saga terlihat sedang berjalan di belakang Zea. Entah kenapa, Zea memutuskan untuk pulang sembari berjalan kaki seraya meninggalkan motor sport putihnya di sekolah. Karena Saga khawatir, ia juga memutuskan untuk menemani Zea tanpa mengganggunya.

Zea terus berjalan dengan tatapan kosongnya. Sesekali, ia tampak menghela napas panjang karena beban yang menumpuk dalam hatinya terasa begitu menyesakkan.

Sepertinya, Zea juga tidak terlalu memperhatikan jalan di depannya. Karena ia terus berjalan ketika akan menyeberang tanpa melihat jika dari arah jalur sebelah kanan, tengah melaju sebuah mobil dengan kecepatan yang cukup kencang.

Untung saja, Saga mengikutinya. Dengan segera cowok yang selalu berpenampilan rapi itu menarik lengan Zea seraya memeluknya hingga ke tepi jalan.

Zea tampak membelalakkan matanya di dalam dekapan Saga. Ia sangat terkejut karena tidak menyadari ketika mobil tersebut akan melewatinya.

“Lo gak kenapa-napa, Ze?” tanya Saga segera seraya meraih kedua sisi pipi Zea.

Zea menatap wajah Saga dengan kondisi mata yang masih membulat sempurna. “Maafin gue, Ga.”

“Kenapa lo minta maaf sama gue?”

Zea spontan menangis dengan sangat kencang setelah ia mendengar pertanyaan dari Saga. Dengan segera Saga membawa Zea kembali ke dalam dekapannya untuk menenangkan hati gadis badas tersebut.

“Gue kangen sama Papi dan Mami. Haaa ... Haaa ...,” tangis Zea semakin mengeras.

Saga semakin mengeratkan dekapannya. “Mau gue temenin balik ke Singapura?”

Zea tidak menjawab. Ia semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Saga sembari terisak. Saga juga hanya bisa mengusap lembut kepala Zea karena ia tidak tahu harus berbuat apa untuk menghibur sahabatnya tersebut.

“Gue baru sadar, kalo gue adalah cewek yang egois!” Zea mulai mengeluh. “Gue juga gak pernah sadar kalo selama ini gue udah nyakitin perasaan Sachie. Haaa ... Haaa ....”

Saga terus mengusap-usap lembut kepala Zea. “Udah, jangan mikirin lagi soal ini. Noctis dan Sachie udah baik-baik aja. Lucas bilang, tadi siang Sachie ada nyamperin Noctis ke rooftop. Jadi, lo udah bisa tenang sekarang.”

“Tapi, tetep aja gue ngerasa bersalah banget sama Sachie, Ga!” Zea tetap terisak dalam tangisnya.

Saga ikut merasakan sesak itu. Ia tampak memejamkan mata seraya menggertakkan giginya sembari terus mendekap Zea. Yang Saga tahu, Zea adalah gadis yang sangat tangguh. Zea tidak pernah menangis ketika ia sedang diterpa oleh sebuah masalah. Tapi, karena saat ini yang menjadi sumber masalah untuknya adalah sebelah sayapnya sendiri, untuk itu, hatinya merasa sangat patah dan gelisah.

NOCTIS SAGARA RYDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang