Countering Weaknesses

92 8 0
                                    

Ryder menghentikan motornya tepat di depan markas Gaphelynx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryder menghentikan motornya tepat di depan markas Gaphelynx. Ia tampak masuk ke dalam markas tanpa rasa ragu seraya menghampiri Eisa yang sedang berdiri di samping meja biliar.

BUGH !!!

Satu bogem mentah berhasil Ryder daratkan pada wajah Eisa sehingga wakil pemimpin Gaphelynx itu menabrak meja biliar yang ada di sampingnya. Ryder lantas mencengkeram kerah jaket kulit yang Eisa kenakan sembari menggertakkan giginya.

“Gue kira, lo masih betah sembunyi di balik ketiak bocah-bocah ingusan itu,” cibir Eisa seraya tersenyum sinis.

BUGH !!!

Ryder mendaratkan kembali bogem mentahnya pada wajah Eisa. Tapi, Eisa masih belum bergeming sama sekali. Bahkan, sepertinya ia tidak memiliki niat untuk membalas hantaman Ryder.

Cuih!” Eisa meludahkan sedikit darah dari dalam mulutnya. “Pukul gue terus, Ryd! Cuma pukulan dari lo yang bisa gue terima dengan senang hati. Hahaha ....”

Ryder lantas melepaskan cengkeramannya pada kerah jaket Eisa. “Di mana semua anggota gue?”

“Anggota lo?” tanya Eisa sembari menegakkan kembali tubuhnya. “Lo pikir, mereka semua masih mau dipimpin sama cowok lembek kayak lo?”

“Gak usah banyak bacot sama gue!” tegas Ryder seraya mempertajam tatapannya. “Apa pun yang lagi lo rencanakan ke mereka semua, gue pasti bisa gagalin semua itu!”

“Hahaha ....” Eisa kembali terbahak dengan begitu mengerikan. “Kekuatan apa yang lo punya buat ngelawan gue? Dengan tangan kosong? Seorang diri?”

“Lo pikir, gue gak bisa habisin nyawa lo, sekarang? Lo berkuasa hanya karena lo pegang senjata. Gue tau betul gimana batas kemampuan kita berdua dengan tangan kosong, Ei!” ancam Ryder. Sorot matanya berubah menjadi begitu mengerikan.

Raut wajah Eisa berubah menjadi raut yang sangat kesal pada Ryder. Tanpa pikir panjang, ia membalas hantaman Ryder tadi dengan menendang kuat perut sang pemimpin Gaphelynx.

BUGH !!!

Kini, Ryder yang tersungkur ke lantai. Eisa lantas bergegas beranjak naik ke atas tubuh Ryder seraya menghujani wajah pemimpinnya dengan pukulan yang bertubi-tubi.

Bugh ... Bugh ... Bugh ...

Ryder tidak mau kalah. Ia meninju keras rahang Eisa seraya menukar posisi mereka.

Bugh ... Bugh ... Bugh ...

Ryder juga menghujani wajah Eisa dengan pukulan bertubi-tubi.

Keduanya terus saja berkelahi tanpa ada yang memisahkan. Rasa marahnya pada Eisa memang sudah Ryder pendam sejak beberapa hari ini. Ia tidak akan menyesal karena telah datang malam ini, sekalipun ia harus kehilangan nyawanya sendiri.

NOCTIS SAGARA RYDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang