Rushing To War

147 9 2
                                    

Jansen baru saja memasukkan mobilnya ke dalam halaman kediaman Dimitra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jansen baru saja memasukkan mobilnya ke dalam halaman kediaman Dimitra. Setelah itu, ia lantas keluar dari dalam mobil seraya berlari ke dalam rumah untuk melihat keberadaan Shanum.

Zea memang langsung membawa Shanum pulang. Sedangkan Vero menemani jasad Lucas yang langsung di bawa ke rumah sakit untuk kebutuhan penyelidikan dan autopsi.

Di dalam rumah, Jansen terus berlari menaiki anak tangga hingga ia sampai di depan pintu kamar putri bungsunya tersebut. Ia segera membuka pintu kamar itu. Di dalam, ia bisa melihat Shanum yang tengah terdiam di dalam dekapan ibu kandungnya.

Tiva langsung menoleh ke arah Jansen tatkala ia melihat suaminya membuka pintu kamar putrinya. Tanpa suara, Tiva lantas mengeluarkan air matanya dengan tatapan yang begitu nanar karena rasa perih yang ia rasakan dalam hatinya sangat lah hebat.

Jansen lantas bergegas masuk ke dalam kamar tersebut. Direngkuhnya kepala Shanum yang masih terdiam sembari menatap ke sembarang arah dengan tatapan kosongnya. Sedangkan tangis Tiva mulai mengeras karena rasa perih itu semakin sakit ia rasakan ketika melihat Shanum yang masih belum merespon apa pun.

“Kenapa semua ini bisa terjadi sama anak-anak kita?” Tiva mulai melontarkan protesnya pada sang suami. “Putri bungsuku kehilangan mahkotanya! Putriku yang lain telah diculik! Dan putra angkatku dilenyapkan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab!”

Tiva terus menjerit sembari memukul-mukul lengan kanan Jansen. Jansen sendiri masih mempertahankan posisinya yang terus merengkuh kepala Shanum.

“Kenapa Elsa mengulik lagi masa lalu kita, Jen? Kenapa dia gak terima aja kematian Kevin seperti kita menerima kematian Raindra!” Tiva kembali menjerit dengan begitu pilu.

Tangisnya terdengar begitu mengiris hati Jansen. Ia sendiri masih terdiam karena kejadian ini terjadi dengan begitu mendadak.

Tiga tragedi mengerikan tengah terjadi pada ketiga anaknya. Terlebih lagi, apa yang harus ia katakan pada Felix tentang kematian Lucas ketika Felix kembali nanti?

Felix sendiri langsung diberitahu oleh Qhiso setelah Qhiso mendapat kabar dari Zea. Saat ini, ayah kandung Vero dan mendiang Lucas itu sedang berada di dalam perjalanan menuju ke Negara Indonesia.

“Kita gak bisa gegabah, Ma!” Jansen mulai bersuara seraya menegaskan pada Tiva. “Elsa tidak turun langsung dalam masalah ini. Kalau kita langsung melaporkannya tanpa ada bukti, kita gak akan mendapatkan hasil apa pun.”

“Dari dulu, kamu selalu menunda waktu buat ngasih pelajaran sama wanita jahat itu!” Tiva segera menyela dengan penuh amarah. “Dulu, kalau kamu dan Raindra gak bertele-tele untuk melaporkan semua kejahatan Elsa dan Om Daniel, semua ini pasti gak akan pernah terjadi pada kita!”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NOCTIS SAGARA RYDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang