Interconected

444 45 19
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saga tampak terdiam di tepi lapangan basket sembari melihat pertandingan kecil yang disuguhkan oleh siswi-siswi di kelasnya, pada jam pelajaran olah raga.

Tidak ... Saga bukan sedang melihat pertandingan itu. Lebih tepatnya, ia sedang melamun sembari menatap ke arah lapangan basket.

Setelah terbongkarnya identitas asli Skyler beberapa hari yang lalu, Saga memang terlihat menjadi sedikit pendiam. Ia lebih memilih berdiam diri sendirian, dari pada harus bersenda gurau bersama Noctis dan Zea seperti biasanya.

Skyler sudah seperti seorang kakak untuknya. Skyler juga salah satu panglima Orenox yang jasanya tidak bisa terbayarkan oleh apa pun karena ia selalu siap mengorbankan nyawa demi kelancaran setiap misinya.

Namun, sebuah perubahan besar terjadi ...

Keduanya menjadi sangat asing. Bahkan, Saga sampai enggan untuk mampir ke markas, walaupun Orenox sedang mengadakan pertemuan.

Beberapa saat kemudian, Saga melihat Noctis yang berjalan ke arahnya sembari membawa dua botol minuman dingin. Noctis lantas memberikan salah satu botol minuman itu pada Saga seraya duduk di samping saudara sepupunya tersebut.

“Harusnya, rasa marah gue ke Skyler lebih besar dari lo karena dia adalah adik dari orang yang udah nyoba buat nembak saudara kembar gue,” tutur Noctis sembari membuka botol minumannya.

Saga hanya meliriknya sekilas, kemudian ia kembali menatap para siswi yang sedang bermain basket. “Gue tau, Kak Skyler bukan orang jahat walaupun darah Feeroz menjalar dalam tubuh dia.”

“Otak lo tau! Tapi, hati lo gak mau nerima, kan?” celetuk Noctis yang sontak saja membuat Saga kembali menatapnya.

“Kalo lo jadi gue, apa lo gak bakal kecewa?” protes Saga sembari mendorong bahu kanan Noctis.

“Kalo gue jadi lo, gue bakal mikirin pengorbanan Skyler yang lebih banyak dari pada celah kecil yang lagi lo pikirin sekarang!” timpal Noctis dengan penuh ketegasan. “Dia gak pernah minta buat terlahir dari benih keluarga Feeroz! Kalo lo anggap itu sebuah kesalahan, terus, apa bedanya lo sama si Eisa dan bokapnya?”

Hati Saga terhantam cukup keras. Jika ingin marah, Noctis bisa lebih marah dari Saga. Tapi, pemimpin Orenox itu lebih memikirkan apa yang telah Skyler berikan selama ini pada geng motornya.

“Harusnya, lo lebih ngerti penderitaan dia dari pada gue karena lo sendiri udah menyaksikan gimana tersiksanya dia di jalanan sebelum lo menyelamatkan dia dulu, Ga!” Noctis kembali menegaskan.

NOCTIS SAGARA RYDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang