Hit By Reality

855 86 122
                                    

Siang menjelang sore ketika bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi, seperti biasa, Noctis selalu menjadi siswa yang pertama kali keluar dari dalam kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang menjelang sore ketika bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi, seperti biasa, Noctis selalu menjadi siswa yang pertama kali keluar dari dalam kelas.

Beberapa hari terakhir ini, ia memang tidak pernah membolos sekolah lagi. Lebih tepatnya, semenjak Grizelle mau berkomunikasi dengannya.

Noctis juga sudah tidak pernah terlihat mengganggu atau memacari siswi-siswi yang lain. Kesendiriannya ini malah membuat siswi-siswi itu menjadi lebih penasaran pada Noctis.

Namun, sepertinya Noctis sudah enggan untuk menanggapi mereka semua. Ia tidak mau Grizelle menjauhinya hanya karena image playboy-nya yang masih terlihat melekat jika ia berdekatan dengan siswi lain.

Setidaknya, Noctis cukup berkomitmen dengan keteguhannya sendiri.

Saat ini, Noctis sedang berjalan di koridor sekolah seraya diekori oleh Saga dan Zea yang sedang bergandengan tangan di belakangnya. Tujuannya sebelum pergi ke tempat parkir adalah menghampiri Grizelle terlebih dahulu ke kelasnya. Tapi, sepertinya ia harus sedikit merasa kecewa karena kelas IPA tersebut sudah kosong tak berpenghuni.

"Udah, besok juga ketemu lagi," sindir Saga.

Noctis tampak berbalik seraya menatap sepupunya tersebut. "Semaleman gue nungguin supaya bisa pulang bareng dia. Masa sekarang gue harus nunggu lagi sampe besok?"

"Sabar, cinta butuh perjuangan." Zea menimpali sindiran Saga.

Noctis semakin dibuat kesal oleh kedua orang terdekatnya itu. "Kalian berdua mah, enak! Cinta kalian sama dan gak bertepuk sebelah tangan kayak gue!"

Saga dan Zea mulai tertawa setelah ia melihat reaksi Noctis. Sedangkan pemimpin Orenox itu langsung berlalu meninggalkan mereka berdua karena ia merasa sangat kesal. Kedua orang terdekatnya itu segera beranjak untuk menyusulnya sebelum amarahnya semakin memuncak.

Noctis terus berjalan dengan tergesa, menyusuri koridor untuk mengejar Grizelle yang mungkin masih berada di lingkungan sekolah. Setelah Noctis melihat Grizelle yang sudah berada di dekat pintu gerbang bersama dengan Sachie, ia lantas semakin mempercepat langkahnya untuk menyusul pujaan hati dan saudara kembarnya tersebut.

Namun, seketika ia kembali menghentikan langkahnya seraya menatap ke arah seorang pria yang sedang berdiri tepat di depan pintu gerbang sekolah.

"Eisa!" pekik Noctis dengan pelan, kemudian ia mulai mengarahkan pandangannya pada Sachie yang masih berjalan bersama dengan Grizelle.

"Ada apa, Noct?" tanya Saga yang baru saja sampai bersama dengan Zea.

"Itu Eisa," beritahu Noctis sembari terus menatap wajah rivalnya tersebut.

NOCTIS SAGARA RYDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang