Increasingly Attacked by Dilemmas

127 7 0
                                    

Pagi ini, Ryder baru saja keluar dari dalam kamarnya setelah ia selesai bersiap untuk berangkat kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, Ryder baru saja keluar dari dalam kamarnya setelah ia selesai bersiap untuk berangkat kuliah. Ia tampak menggendong tas di sebelah bahunya seraya turun ke lantai dasar untuk sarapan.

Di pantry, ia melihat Elsa yang sedang mencuci beberapa sayuran untuk stok kebutuhan mereka selama beberapa hari ke depan.

“Pagi, Ma,” sapa Ryder sembari beranjak duduk di kursi meja bar.

Elsa tampak melirik sekilas ke arah Ryder. “Tumben, ceria banget.”

Ryder lantas tersenyum setelah ia mendengar ucapan Elsa. Tapi, Elsa sendiri sepertinya baru menyadari perubahan sikap putranya itu. Biasanya, Ryder hanya akan mengambil roti sarapannya seraya memakannya sambil beranjak pergi, tanpa menyapa ibunya terlebih dahulu.

Elsa segera menyelesaikan aktivitasnya mencuci semua sayuran yang ada, seraya duduk di sebelah Ryder yang masih setia mengunyah sarapannya. Ada tatapan menyelidik yang diberikan oleh ibu kandung Grizelle itu pada putra mendiang kekasihnya.

“Kenapa, Ma?” tanya Ryder karena ia mulai keheranan melihat Elsa yang hanya terdiam menatapnya, tanpa bersuara.

“Bilang sama Mama, kamu lagi ada pacar?”

Degh ...

Merasa tertangkap basah, Ryder lantas menghentikan kunyahannya sembari menutup singkat mulutnya tersebut.

“Aku biasa-biasa aja, kok, Ma. Cuma lagi pengen sarapan sambil duduk aja.” Ryder mulai beralasan.

Elsa semakin mempertajam tatapannya pada sang putra angkat. “Terakhir kali, yang Mama tau kamu itu lagi jatuh cinta sama Sachie. Jangan-jangan, dia udah terima cinta kamu, ya?”

Uhuukk ... Uhuukk ....” Ryder spontan tersedak setelah ia mendengar tuduhan dari Elsa. “Kenapa Mama bisa punya pikiran ke sana?”

“Kamu ini anak Mama, Gavin! Mama tau betul gimana perilaku kamu selama ini! Jadi, kamu gak usah mengelak sama Mama!” tegas Elsa. Ada sedikit sorot mata marah yang ia pancarkan.

Ryder lantas menyingkirkan pelan piring berisikan roti itu dari hadapannya. “Tapi, Sachie bukan anak dari pria yang udah melenyapkan nyawa Papa, Ma! Selama ini, Mama udah keliru.”

“Maksud kamu?” tanya Elsa seraya menautkan alisnya.

“Anak dari pria yang udah melenyapkan nyawa Papa itu bernama Saga. Sedangkan Sachie dan saudara kembarnya adalah anak dari kakak kandung pria itu yang udah meninggal, Ma!”

Degh ...

Elsa cukup tersentak dengan penjelasan dari Ryder. Ia tampak sedikit membelalakkan matanya seraya tetap menatap ke arah putranya tersebut

Jadi, keturunan mereka masih tertukar? Dan Gavin mengira jika anak bernama Saga itu adalah anak kandung Jansen?” cecar Elsa di dalam hatinya.

NOCTIS SAGARA RYDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang