The Other Way

132 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Noctis tampak sedang menyandarkan kepalanya pada bahu Grizelle dari samping. Saat ini, keduanya sedang berada di dalam vila yang tempo hari sempat mereka kunjungi. Keduanya tampak duduk di sebuah sofa, area ruang keluarga vila tersebut.

Grizelle sesekali mengusap kepala Noctis dengan pelan setiap kali ia mendengar kekasihnya itu menghela napas beratnya. Gadis feminin itu tahu, jika beban yang sedang dipikul oleh Noctis bukanlah beban yang ringan.

"Kita sarapan dulu, yuk," bujuk Grizelle sembari beralih mengusap rahang kanan Noctis. "Kamu pasti belum makan dari semalam, kan?"

Noctis mulai mengubah posisinya, ia tampak merengkuh pinggang Grizelle dari samping sembari menyandarkan kepalanya pada cengkuk leher kekasihnya tersebut. Ia sedang mencari posisi senyaman mungkin agar suasana hatinya tidak terlalu buruk.

"Aku gak ada nafsu makan," jawab Noctis dengan pelan.

"Kalo kamu gak mau makan, aku pulang, nih!" tegas Grizelle seraya melepaskan dekapan Noctis.

Noctis menatap wajah sang pacar sembari mengerutkan dahinya. "Ih, jangan sambil ngancem kayak gitu, dong!"

"Lagian, disuruh makan doang! Nanti, kalo sakit, gimana?" Grizelle benar-benar terlihat mengkhawatirkan Noctis.

"Kamu boleh marah sama ibu kamu! Kamu boleh kecewa sama ibu kamu! Tapi, kamu juga harus ingat kalo kamu itu punya aku!" Grizelle kembali menegaskan. "Aku gak ngizinin kamu buat terpuruk kayak gini, Noctis! Kamu bisa berbagi segalanya sama aku, termasuk masalah keluarga kamu yang berat ini!"

Noctis kembali terdiam. Bukannya ia tidak menganggap Grizelle. Tapi, masalah keluarganya ini sangat menyesakkan dada jika harus diceritakan pada seseorang.

"Kamu juga pasti udah denger versi Sachie, kan?" tanya Noctis dengan lirih.

"Sachie emang pernah curhat. Tapi, dia gak pernah cerita sampai ke akar permasalahannya," jawab Grizelle seraya menggenggam tangan kanan Noctis. "Kalaupun aku udah denger dari Sachie, kamu sendiri juga perlu cerita buat ngurangin beban kamu sendiri."

Noctis kembali menghela napas beratnya. Perlahan, ia mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan Sachie.

Grizelle tampak mendengarkan cerita kekasihnya itu dengan seksama. Gadis anggun tersebut memang tidak bisa membantu banyak. Tapi, sebuah usapan dari tangan halusnya untuk Noctis setiap kali Noctis menghela napas berat ketika ia sedang bercerita, pasti bisa membantu mengurangi sedikit beban dalam hati pemimpin Orenox tersebut.

"Aku tau, kamu cowok yang kuat. Kamu juga pasti bisa memutuskan apa yang terbaik buat masa depan kamu," tutur Grizelle setelah Noctis selesai menceritakan segalanya.

"Aku cuma gak mau keluar dari kediaman Dimitra." Noctis kembali mengeluh. "Papa Jansen emang tegas sama aku, beliau juga sering marahin aku kalo aku lagi bandel. Tapi, aku gak rela ninggalin Mama Tiva ... Mama Tiva itu segalanya buat aku."

NOCTIS SAGARA RYDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang