Tepat pukul 09:34 Azka menutup pintu kamar lalu berjalan turun kebawah. Melihat Alan dan Ezza yang sedang membawa beberapa koper untuk dimasukan kedalam mobil.
"Lesu banget lo, Ka." Senggol Ezza membuat Azka tersadar dari lamunannya.
"So tau lo, Bang." Jawab Azka lalu duduk di teras depan rumahnya, begitu juga dengan Ezza yabg ikut duduk di sebelah Azka.
"Cerita aja kali, Ka. Ada apa?" tanya Ezza.
"Kepo lo." Ucap Azka.
"Lo gak mau tinggal di sini aja bareng gue, Ka?" tanya Ezza.
"Mau bang, tapi gue juga ga bisa di tinggal lama sama bunda. Kalau di tinggal ayah ke luar kota dua minggu sampai satu bulan sih gue udah terbiasa. Tapi, kalau di tinggal bunda gue gak bisa." Jawab Azka.
"Terus kenapa lo lemes banget, ohhh gue tau lo pasti gak bisa tinggalin temen-temen lo. Atau-atau lo gak bisa tinggalin Zira ya?" goda Ezza.
"Bac*t lo bang, udah sana lo bantuin ayah lagi." Ucap Azka.
"Bang Alan anak lo nih ngomong-" ucapan Ezza terpotong saat Azka membekap mulutnya.
"Cepu lo dah tua juga." Ucap Azka.
Beberapa menit kemudian barang sudah selesai dimasukan kedalam mobil. Alan juga sudah memanaskan mobil saat sedang memasukan barang, sementara Azka masih setia duduk di depan rumahnya.
"Bang ayo berangkat udah siang, loh." Ucap Alan.
"Bentar lagi, Yah." Ucap Azka.
"Nungguin apa sih lo, Ka. Gue tinggal nih." Ucap Ezza.
"tinggal aja, gue malah seneng." Ucap Azka.
"Yehh, becanda kali, baperan amat." Ucap Ezza.
"Gue gak becanda." Ucap Azka.
"Udah dong, Za. Jangan di godain mulu ponakannya." Ucap Kayara.
"Ya makanya bikin bikin anak lagi, Kak. Biar Ezza gak jailin si kulkas hidup itu lagi." Ucap Ezza
"Kamu kira ngandung anak cuma satu minggu." Ucap Kayara lalu menghampiri anak sulungnya.
"Nunggu Zira sama Geva ya, Bang?" tanya Kayara.
"Iya, Bun. Tunggu sebentar lagi ya?" ucap Azka.
"udah siang Bang, mungkin Zira sama Gevanya masih tidur. Nanti bunda bilang sama tante Zella sama tante Annya buat salamain abang sama Zira, Geva." Ucap Kayara.
"Ayo lah, Ka. Ketinggalan pesawat nanti. Mereka mana mau sih ketemu sama lo. Mereka pasti marah sama lo. Solanya lo kasih tau mereka dadakan." Ucap Ezza
"Apa mereka beneran marah?" batin Azka.
Azka mengingat bagaimana emosinya Geva yang mendengar dia akan pergi keluar negeri. Sama juga dengan Zira. Azka akhirnya masuk ke dalam mobil dan duduk bersampingan dengan Ezza.
"Kamu harusnya gak bilang gitu, Za. Sama Azka tadi. Kakak cuma takut Azka kepikiran terus." Ucap Kayara saat mobil sudah berjalan.
"Gak, Bun. Kayanya emang bener mereka marah sama Abang." Ucap Azka
Di perjalanan Azka hanya sibuk melamun sambil melihat ke luar jendela, cerita Ezza pun Azka hiraukan. Tawaran dari Kayara untuk makan pun Azka tolak, padahal sedari pagi Azka belum makan apapun hanya minum air putih. Biasanya Azka tidak akan pernah menolak roti yang bundanya buat. Namun kali ini Azka benar-benar mengabaikan semua orang berada di dalam mobil termasuk tawaran sang bunda.
Sejujurnya Kayara sangat khawatir kepada putra sulungnya itu. Mengingat dia belum bisa melepas teman temannya, Kayara mulau membuka ponsel dan menghubungi Zella menanyakan bagaimana dengan Zira. Kayara juga menanyakan kabar Geva kepada Annya.
✨💫 A Z Z R A💫✨
Sedangkan di tempat lain Geva dan Zira sedang mengayuh sepedanya dengan sangat cepat, karena mereka sudah terlalu siang untuk berangkat menemui Azka. Saat tiba di depan rumah besar dengan pagar hitam yang sudah tertutup rapat. mereka mencoba beberapa kali menekan bel rumah milik Azka.
"Geva, Azka belum berangkat kan?" tanya Zira.
"Harusnya belum, harusnya Azka nungguin kita dulu." Ucap Geva.
"Gue coba chat dia dulu." Ucap Geva mengeluarkan ponselnya.
Saat Geva sedang mengotak-atik ponselnya seorang satpam membukakan gerbang untuk Geva dan Zira.
"Loh Non Zira, Den Geva. Udah lama?" tanya satpam tersebut.
"Belum terlalu lama, Pak." Jawab Geva.
"Eh btw, Pak Herman. Azka masih ada di dalam kan?" tanya Zira.
"Lohhh, Den Azka baru aja berangkat beberapa menit yang lalu. Non Zira sama Den Geva telat nih datangnya." Ucap Pak Herman satpam di rumah Azka.
Saat mendengar itu Zira benar-benar menangis dan meminta Pak Herman untuk mengantarkan mereka ke bandara tempat pemberangkatan Azka.
"Yaudah tunggu sebentar Bapak ambil mobil dulu, Non Zira jangan nangis dong aduhh." Ucap Pak Herman panik dan berlari mengambil mobil.
Sedangkan di mobil Kayara mendapatkan pesan dari Zella dan Annya dan menjawab bahwa Zira dan Geva sudah dari jam 9 berangkat ke rumah Azka. Dari situ Kayara terkejut bahwa Zira dan Geva ternyata benar-benar datang untuk menemui Azka, Kayara memberi tahu isi chatnya dengan Zella.
"Gak perlu kamu kasih tau Azka." Ucap Alan.
"Tapi kan-" Kayara menggantungkan ucapan-nya saat menatap mata Alan.
Sedangan Zira dan Geva yang berada di dalam mobil meminta Pak Herman untuk membawa mobilnya dengan cepat agar bisa mengejar Azka.
Beberapa menit kemudian Azka dan kedua orang tuanya begitu juga Ezza telah tiba di bandara, Azka dan Kayara menunggu di ruang tunggu bandara sementara Ezza membantu Alan menyimpan barang-barang. Tepat pukul 09:54 para penumpang sudah di panggil untuk menuju pesawat tujuannya. Azka dengan kedua orang tuanya berpamitan dengan Ezza.
"Abang berangkat dulu ya, Za. Titip bunda, mamah sama Ayah." Ucap Alan.
"Kakak berangkat dulu ya, Za." Pamit Kayara.
"Hati-hati ya Bang, Kak Ara juga. Lo juga Ka" ucap Ezza.
"titip rumah, jangan bawa cewek ke rumah kecuali kerja kelompok." Ucap Alan.
"Iya Bang, udah sana berangkat gue pengen cepet-cepet rebahan di kamar Azka." Ucap Ezza.
"awas kalau sampai barang gue ilang." Ucap Azka.
"Abang bilang yang sopan bicara sama Bang Ezza." Ucap Kayara.
"Maaf, Bun." Ucap Azka, sedangkan Ezza sudah menjulurkan lidah meledek Azka.
Setelah itu mereka mulai berjalan menuju pesawat Ezza memberikan lambaian perpisahan untuk Alan, Kayara dan juga Azka. Ezza melihat dari dalam jendela yang sudah langsung tertuju pada pesawat yang akan Alan dan keluarga nya tumpangi. Saat pesawat akan take off Zira dan Geva berlari menuju jendela dimana ada Ezza.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒜 𝒵 𝒵 𝑅 𝒜
Teen FictionCerita kedua dari ALAN B'S kisah tentang anak dari Alan bramastha dan kayara gramantha. Azka Maharvin Bramastha anak sulung dari Alan dan Kayara. Terbilang anak yang pintar, pendiam namun punya hati yang baik. Sekarang Azka sudah menginjak usia ti...