AZZRA

7 1 0
                                    

Azka benar-benar mewarnai hidup Zira sejak mereka berpacaran semua mulai Azka perbaiki, hari-hari Zira terus penuh senyum. Azka memang jarang menunjukannya pada publik namun laki-laki itu akan menunjukan besar cintanya pada Zira saat mereka sedang berdua.

"Malam ini temenin Zira di apart, ya?" pintaya pada Azka.

"Gak ah, nanti kamu aneh-aneh sama aku." ucap Azka

"Ada juga kamu kali yang aneh-aneh." jawab ZIra

"Aneh gimana?" tanya Azka

"Ya gitu." Zira termakan oleh ucapan dan pikirannya sendiri.

"Gimana coba jelasin" Azka menopang dagu dengan kedua tangannya di hadapn Zira meminta penjelasan.

"Apa sih udah ah." Zira mengalihkan pandangnnya karena wajahnya benar-benar akan memerah lagi jika terus menatap Azka.

"Azka" panggil Zira

"Kenapa sayang?" 

"kenapa diem mau ngomong apa?" tanya Azka

"Sebelum pulang Zira mau bawa Zein sama Zeina ke apart supaya ada teman Ziranya." Katanya.

"Kenapa gak tinggal sama tante Zella, kasihan kan dia sendiri di rumah?" tanya Azka

"Zira belum siap"

"Yaudah nanti kita ambil ya ke sana, sekalian beli makanan dan kebutuhannya juga supaya kamu gak repot kalau semua udah ada." Jawab Azka.

Hari sudah menjelang malam, Azka mengantar Zira untuk mengambil kucing kesayangan di rumah ibunya. Zella selalu menyambut hangat Zira saat pulang dia juga menyetujui hubungan Zira dan Azka. begitu juga dengan kedua orang tua Azka, yang sudah mengetaahui bahwa anaknya sudah berpacaran dengan Zira beberapa minggu lalu.

"Gak nginep di sini aja?" tanya Zella pada Zira yang sedang memasukan dua ekor kucing pada kandangnya.

"Kapan-kapan aja,Mom. Zein sama Zeina Zira bawa dulu, ya." ucap Zira sambil berapmitan.

"Bawa mobil tante aja kalau gitu, susah kalau bawa dua kandang di motor. Biarin motor kamu di simpen dulu di sini." ucap Zella pada Azka.

"Makasih tante." ucap Azka menerima kunci mobil milik Zella.

Mereka berdua pergi dengan membawa mobil milik Zella ke apartemen Zira. hari sudah menunjukan pukul delapan malam saat tiba diapartemen Zira.

"Tidur di sini aja satu malam ini, ya?" pinta Zira

"Gak boleh sayang, besok aku jemput kamu lagi." jawab Azka

"Yaudah." setelah itu  Zira masuk ke dalam kamar apartemennya .

Azka masih mematung di depan pintu apartemen itu beberapa detik setelah Zira masuk,Azka melanghkan kakinya menuju lift. Di balik pintu Zira melihat bayangan Azka yang mulai berjalan menjauh dari tempat Ia berdiri.

"Huh, dulu sama Geva rebutan tidur di sini, sekarang gak mau." ucap Zira membawa dua kandang kucin dan di simpan di samping kasurnya.

💫✨𝒜 𝒵 𝒵 𝑅 𝒜💫✨

Ditempat lain laki-laki itu duduk di teras depan sambil menunggu Zeiva yang sedang bersiap untuk pergi menikmati malam minggu layaknya seorang pasangan.

"Kaya orang nunggu sumbangan aja lo duduk di bawah." ucap Arsen

"Nunggu restu bokap lo gue sih." jawab Geva

"Halah, mau minum gak lo?" tanya Arsen

"Telat banget lo nawarin, cewek gue udah siap." ucap Geva saat Zeiva sudah berada di ambang pintu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝒜 𝒵 𝒵  𝑅 𝒜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang