Geva curhat {1}

8 0 0
                                    

“Mana yang sakit?” tanya Geva saat melihat zeiva berbaring di tempat tidur.

“Santai luka kecil doang.” Jawabnya.

“Udah di obatin?” Tanya Geva sambil melihat kondisi di sekujur badan Zeiva.

“Udah, sana deh keluar gue mau istirahat.” Ucap Zeiva.

“Yaudah kalau perlu sesuatu panggil gue.” Ucap Geva sambil berjalan keluar dari kamar lalu setelah itu menutup kamar.

Geva duduk bersama dengan beberapa anggota Aresto termasuk Zaidan dan Ovan. Mereka sedang bernyanyi sambil memaikan gitar.

“Gimana kondisinya?” tanya Ovan.

“Memar doang, kenapa bisa dia kaya gitu. Bahaya kalau aresn tau kalau adeknya kaya gitu.” Ucap Geva sambil memijat pangkal hidungnya.

“Sorry, Gev. Tapi Zeiva yang minta buat balapan sama gue. Gue udah nolak tapi dia maksa, gue gak tau kalau dia bakal jatuh dari motor.” Ucap Zidan.

ANJING.” Geva dengan keras monjok rahang Zidan setelahnya mereka berdua berkelahi di tempat.

“Sorry, Gev.” Ucap Zidan yang berada di bawah Geva.

“UDAH WOY.” Ovan menarik Geva untuk menjauh dari Zidan yang sudah pasrah di pukuli oleh Geva.

“Bawa Zaidan pergi.”ucap Ovan kepada temannya yang lain.

“Lo apa-apaan, biarin dia tau rasanya apa yang Zeiva rasain.” Ucap Geva.

“Gila lo, jangan karena cewek lo habisin temen lo sendiri kaya gitu. Yang salah tuh cewek yang lo belain. Kalau dia gak ngajak Zaidan balapan mungkin gak gini.” Ucap Ovan lalu pergi meninggalkan Geva sendiri.

Geva terdiam melihat kepergian Ovan yang menghampiri Zaidan, Geva menghela nafas panjang lalu pergi menuju rooftop, dia duduk sambil mengeluarkan satu batang rokok. Panggilan telpon masuk.

Elziraa call

Elzira : Ada apa kenapa lo buru-buru pergi.

Geva : Gapapa, lo udah di apart?

Elzira : Udah, ada masalah di Aresto?

Geva : gak ada, udah lo istirahat besok sekolah.

Elzira : Yaudah, lo sekarang dimana?

Geva : atap markas.

Elzira : turun lewat tangga jangan loncat.

Geva : Gue tau kali, ra. Lo piker gue bocah yang harus di ingetin.

Elzira : Yaudah gue mau istirahat.

Setelah mengakhiri panggilan dari Zira, Geva kembali turun kebawa untuk melihat kondisi Zeiva. Terlihat dari pintu kamar yang terbuka ada Arsenio yang sedang dududk di samping Zeiva. Geva masuk ke dalam kamar untuk menghampiri mereka.

“Muka lo kenapa?” tanya Zeiva yang melihat kedatangan Geva dengan luka lebam di ujung matanya.

“Gimana lo udah mendingan?” Geva menghiraukan pertanyaan dari Zeiva

𝒜 𝒵 𝒵  𝑅 𝒜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang