Bab 3

436 15 0
                                    


Happy reading...

***

Malam nya Alista turun dari kamarnya, semenjak pulang ia belum ada sama sekali turun untuk makan siang. Dan sekarang sudah malam.

Dia harus lekas pergi ke seberang jalanan rumah nya. Dia berjalan kedapur dan mendapati mbok Mirna. Sedang berkutik didapur memasukkan beberapa lauk dan sayur ke dalam rantang seperti biasanya.

"Mbok papa dah pulang?" Tanya Alista setalah sampai didapur.

Mbok Mirna pun berbalik badan membalas pertanyaan Alista beserta gelengan nya. "Belum non mungkin bentar lagi pulang, non belum makan kan?  Non makan disini atau rumah nenek? Ini soalnya udah selesai mbok masukin lauk nya?" Ucap nya.

Alista tersenyum dan bergelengkan kepalanya " belum mbok. Yaudah mbok tambahin aja lauk nya. Alista makan tempat nenek aja".

Tanpa ba-bi-bu lagi Alista kembali kekamar untuk membersihkan dirinya.

Tak butuh waktu lama. Alista sudah selesai dengan memakai kaos oblong berwarna hitam serta celana panjang nya berwarna coklat jangan lupa rambut yang masih basah tergerai panjang.

"Mbok ini kan lauk nya. Alista berangkat ya. Bilang sama papa. Alista ada di tempat nenek.. bayyy mbok" ucap Alista dan berlari cepat keluar dari rumah nya.

****

21.30

"Alista pulang" teriak nya masuk kedalam rumah nya yang sepi. Walau amat sepi tidak ada papa yang selalu ada dirumah bukan berarti papa nya tak menyayangi nya.

Papa nya sangat amat menyayangi nya. Mama nya? Sewaktu memasuki SD mama Alista meninggal dunia akibat isiden kecelakaan. Papa Brams beserta Alista meng-iklas kan semuanya.

"Lo--" tunjuk Alista saat melihat Mahesa tengah duduk santai di sofa ruang tamu nya. Secepatnya Alista menghampiri nya dan mencubit perut milik Mahesa " Lo pasti ngadu yang gak gak kan ke bokap gue , ngaku Lo" sarkas Alista tanpa melepas cubitannya.

"Awss---shhh sakitthh woii" Mahesa mencoba melepaskan cubitan maut Alista. Karna sudah cukup kuat dengan sekali putaran cubitan Alista pun melepaskan nya.

"Awss-- Gilak cubitan Lo sakit ini aduhhh". Ucap Mahesa sambil mengelus bagian yang tadi di cubit.

"Alah gitu doang leb--" perkataan Alista terhenti saat papa Brams turun dari tangga.

"Baru pulang?" Tanya papa Alista.

"Ehehe papa" nyengir Alista.

"Besok.." ucap sepotong papa Brams sambil melirik putri nya beserta Mahesa.

Alista pun ikut melirik Mahesa kemudian berbalik lagi menghadap papa Brams. Karena penasaran apa yang akan di katakan selanjutnya.

"Kamu bareng pergi ke sekolah nya sama Mahesa" lanjut papa Brams.

"Noooooo... Gak. Alista gak mau" tolak mentah-mentah Alista.

"Gak ada penolakan besok bareng Mahesa titik. Udah papa ngantuk mau tidur. Kamu tanya Mahesa mau nginap atau pulang. Udah yah, Mahesa om masuk dulu. Night putri papa" setelah mengucapkan itu papa Brams melenggang pergi meninggalkan mereka berdua.

Tanpa banyak beradu mulut. Alista menyeret secara paksa Mahesa yang tadi masih berdiri hingga sampai di depan pintu rumah nya.

"Pulang Lo" ucap nya dengan nada tinggi. Seperti nya ini  bakal bisa bikin naik tensi buat Alista.

Brak

Cetrik

Suara pintu tertutup kuat dan di kunci cepat setelah penghusiran lancang Alista kepada Mahesa.

Ini sudah biasa terjadi bagi kedua nya. Yang satu gampang emosi yang satu julid mode dingin.

seseorang datang menghampiri Mahesa. Ternyata itu satpam rumah Alista.

"Loh den Mahesa kok di luar. Tadi kok denger suara pintu terdobrak" tanya pak Muklis .

"Bukan pak, tapi kucing ngamuk, udah ya pak saya pamit pulang" setelah itu Mahesa menaiki motor nya dan melenggang pergi meninggalkan perkarangan rumah itu.

****

Segitu aja..

See you next time...

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang