Bab 22

199 10 0
                                    

Happy reading..

****

11.00
Kantin sekolah.

"Geser sedikit yang kesana nya men.. alah ya..yaa kesitu..ha itu itu..iya..iyaa.. anjing kalah,goblok banget sih Lo men" ucap Leon yang berada di samping Asmen yang bermain game duel dengan albino.  Albino raja game di tanding.

"Lo berisik njing maka nya kalah!"

"Eleh kalah ya kalah aja men"

"Astaghfirullah allazim mulut nya gak bisa di filter " Arlos langsung mencomot kedua mulut Leon dan Asmen yang berkata kasar. Dia berada tepat di depan keduanya.

"Lupa gue udah ada petuah." Ucap Leon "Astaghfirullah allazim" ucap bersamaan keduanya.

"Bego Lo kan Kristen ngapain ikutan" Erkas menoyor kepala Asmen yang berada di depannya " oh iya iya" balasnya .

Anak anak Alvires kini sedang menunggu paketu mereka yang belum bergabung.

"Lo pada harus tau yang ini" kalo udah gini, udah pada tau kan siapa lagi kalo bukan si biang gosip se antar sekolah Mahetma yaitu Asmen. Semua menatap Asmen bahkan hape albino kini dia matikan karna ingin mendengar apa yang mau di gosipin sama si biang gosip.

"Apaan" tanya serempak Erkas dan Leon.

"Ek'hem" Asmen berdehem dan merapikan kerah bajunya "Lo pada tau gak sama guru pelatih baru nya anak taekwondo"

"Tau cuman lihat nya doang namanya kagak" balas Leon dan mendapat anggukan dari lainnya kecuali albino.

"Nah denger denger kan ya si Alista tadi manggil nya bukan pak" gosip ini pun semakin bikin penasaran anak-anak Alvires.

"Soo"

"Mas" ungkap Asmen dan membuat semuanya terkejut terbelalak.

"Ha!.. jangan Ngadi Ngadi deh lu men" ucap Erkas. "Ya gak petuah"

Dan mendapat anggukan kepala dari Arlos.

Saat itu pula makanan yang mereka pesan datang. "Maaf ya nak bibi lama nganter pesanan nya rame banget soalnya" ucap bibi kantin.

"Ohh gapapa bi santai aja kali" bibi pun melenggang pergi dan datang lah si Mahesa ke meja mereka.

"Lo pada lihat Alista gak?" Tanya nya to the poin.

"Eeehh.. paketu baru nyampe dan nyari ceweknya duduk dulu kali paketu" ucap Leon.

"Ckk.. jawab aja apa ribetnya sih" sarkas Mahesa.

"Gue gak tau.. Lo pada lihat gak" ucap Leon dan dapat gelengan dari yang lainnya.

"Ikut pak Rey ke arah taman belakang " ungkap albino tiba-tiba dan mendapati Mahesa yang sudah lari ngacir keluar dari Kantin.

"Alah sia bin bin.. nih anak udah kayak Asmen aja lebih cepat info nya dari pada si raja gosip" ucap Erkas.

"Berisik!" Balas albino dan mendapati gelak tawa dari semuanya.

****

"Loh emang ga capek mas?" Tanya Alista kini kedua nya berjalan ke arah taman belakang menuju gudang sekolah.

"Engga juga sih.. di kantor gak sibuk-sibuk banget.. lagi juga kan ngajar nya seminggu 2 kali. Jadi ya gak capek lah"

Alista mengangguk-anggukkan kepalanya dan ber-oh ria.

"ALISTA" teriak seseorang dari kejauhan dan lari tergesa gesa mendekati keduanya.

Hampir aja Alista terjatuh akibat kaget untung Reygan reflek menangkap tubuh nya.

"Tangan Lo jangan sentuh cewek gue!" Sarkas Mahesa menjauh kan Alista dari Reygan.

"Lo apa apaan sih kak!" Bentak Alista.

"Lo yang apa apaan! Gue tunggu Lo di kantin dan Lo malah berduaan sama dia!" Tunjuk Mahesa ke arah Reygan. Alista menurunkan telunjuk Mahesa.

"Yang sopan itu guru, bukan musuh Lo"

"Ckk.. kalo ada yang dekat dekat sama Lo berarti dia musuh gue mau dia guru atau penjabat sekali pun, gue gak perduli!"

Alista yang heran akan sikap Mahesa menarik paksa Mahesa pergi dan menuju arah lain dan pergi menjauh dari Reygan setelah berpamitan agar lebih dulu menyusul anak-anak taekwondo untuk mengambil matras.

****

"Lo apa-apaan sih kak! Tiba-tiba marah gak jelas! Lo kan dah tau hubungan gue sama mas Rey itu cuman tetangga dan gak lebih!"
Bentak Alista berkacak pinggang tidak habis pikir dan mendapati Mahesa yang kini tertunduk dengan tangan mengepal.

"Kalo kakak cemburu gak gini juga! Dia itu guru kita dan kita sebagai murid nya menghormati nya! Dan apa tadi-- berduaan?.. kami gak berduaan ya kak.. kami lagi jalan menuju gudang mau ambil matras bukan aku sama mas Rey aja tapi ada juga anak murid lainnya! Aku juga tadi cuman penasaran aja kenapa dia bisa tiba-tiba jadi guru di sekolah kita! Dan ternyata itu juga karena permintaan papa karena papa tau mas Rey mantan anak taekwondo di sekolah nya dulu! Sekarang apa ma---" omel Alista panjang lebar.

"Hiks-- hiksss"

"Lo ishh bener-bener ya! malah nangis.. sumpah gue bingung sama sikap Lo kayak anak pms tau gak sih berubah-rubah!" Alista menangkup kedua pipi Mahesa dan mendongakkan kepalanya agar menghadap nya..

"Lah nangis beneran?"

*****

Part ini udah kepanjangan guys ke bab selanjutnya aja deh hehehe....

Vote komen share yaa...

See you next time....

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang