Bab 27

210 8 0
                                    

happy reading....

****

kediaman keluarga Mahetma.
Suara hujan masih bergumuruh. Perasaan Mahesa jadi tak tenang saat masuk kerumah alista dalam keadaan pintu terbuka.

"TA.. ALISTA.. JAWAB GUE LO DIMANA.. pliss maafin gue" lirih Mahesa di akhir saat sudah berlari masuk kedalam kamar alista yang kondisi lemari pakaian nya berserakan.

Mahesa merasa bersalah, iya ini salah nya. Alista tidak bisa ditinggalkan sendirian bahkan jika ada suara hujan sekali pun pasti ia akan bersembunyi di dalam lemari. Dan lihat sekarang lemari itu berantakan dan alista tidak ada didalam.

Rasanya Mahesa ingin memecahkan kepala nya yang bodoh ini karena meninggalkan Alista, dan karna hanya perempuan itu kembali lagi dihadapan nya membuatnya meninggalkan Alista sendirian dan entah dimana sekarang. sialan

Drtt drttt

My tata❤️😾 is calling...

Mahesa pun segera mengangkat panggilan alista.

"ta Lo dimana? bilang sama aku kamu dimana sekarang? maafin gue ta.. gue bodoh udah ninggalin Lo tiba-tiba mas--"

"Ache dirumah saya Mahesa kamu bisa datang kesini sekarang dia baru sadar dari pingsannya "

tutt

"sialan " umpat Mahesa. ya dia tau itu suara siapa? karena yang menelepon bukan alista melainkan orang lain.

***

"Tata mana?" tanya Mahesa sampai di teras rumah Reygan.

Iya alista sekarang berada di rumah Reygan. Reygan emang berniat tadi  untuk melihat alista apakah dia ada yang menemani dirumah nya tadi karna ia pernah tau bahwa alista tidak berani sendirian,gelap bahkan suata hujan sekalipun.

Dan tebakan Reygan benar alista sendirian di kediaman nya. Dan mendapati Alista didalam lemari kamar nya yang sudah dalam keadaan pingsan.

"didalam sama nenek saya" balas Reygan dan memberhentikan Mahesa yang mau nyelonong masuk kerumahnya dalam keadaan basah kuyup.

"baju mu basah gausah masuk!"

"sialan Lo! minggir" sentak Mahesa gak sopan.

"ini rumah saya! dan kalo kamu lupa saya guru di sekolah kamu! tunggu disini kamu ganti baju kamu itu jangan dekatin ache dalam keadaan basah jatuhnya ache saya sakit nanti" tanpa mendengar ocehan Mahesa diluar, Reygan masuk dan kembali melempar Hoodie nya.

"ache saya.. achee saya.. nyenyenye jelas jelas dia tata nya gue mau tunangan juga.. huhh..."

Happ

"sialan main lempar aja Lo!"

"baju saja celana kamu ga perlu habis itu baru boleh masuk dia dikamar sebelah sana " Reygan masuk dan meninggal Mahesa yang misah misuh diluar ga jelas.

"Ya iya ,thanks "

*****

"taaaa?"

kreakk

Mahesa masuk kedalam kamar yang diberitahu kan Reygan. Terlihat Alista yang di peluk saat tidur oleh nenek Franya.

alista yang mengenali suara itu lanjut tiba-tiba lagi menangis padahal susah payah nenek bahkan Reygan mendiamkan nya setelah sadar dari pingsannya.

"kak-- hesss---"
Mahesa langsung lari ke pelukan alista saat alista membentangkan tangan nya.

"suttt... gue disini sekarang yaa.. maafin gue ninggalin Lo.. maafin gue" ucap Mahesa yang merasa sakit melihat alista menangis gara-gara dia.

nenek Franya yang paham akan keadaan keluar dari kamar tersebut dan mendapati Reygan yang diluar kamar sedang berdiri.

"maafin gue taa .. tolong jangan nangis taa.. hati gue sakit lihat loh nangis plisss taa.. gue mohon " pinta Mahesa yang memeluk erat alista serta mengusap rambut alista.

"Lo tega kak tinggalin gue tadi.. gu-ue udah teriakin Lo... harus nya Lo gausah datang.. pergi ajaa.. kayak mam--"

cup

"satu buat gak mikir aneh aneh lagi yang nyuruh gue pergi"

cup cup

"ini buat mata yang bisa bisa nya ngeluarin air di cewek gue tanpa ijin"

cup

"ini buat hidung nya yang udah merah kayak Nasa"

Mahesa mencium kening,kedua mata dan hidung merah alista yang dari tadi mencuri perhatian nya.

"Dan satu lagi di-mph... Hahhhhhhh" alista membekam bibir Mahesa yang masuk mengarah ke bibir nya "kok dibekap sih ta!" protes nya kecil

"ishh loh sih mau ngapain coba! ngarahin bibir Lo ke bibir gue! cari kesempitan dalam kesempatan"

"kesempatan dalam kesempitan ta" ralat Mahesa.

"ish itu pokoknya.. terus kok disamai hidung aku sama Nasa emang mirip?!"

"mirip banget besar terus kempas kempis kalo nangis"

"aghhhhhh loh yaa!!"

bukhh bukhh

Alista melempari Mahesa bantal yang ada dikamar itu. Mahesa gapapa dijadiin umpan lempar bantal Alista. Asalkan Alista tidak nangis lagi dan kembali ceria dan melupakan kejadian hari ini.

Reygan yang menghampiri kamar tersebut hendak memanggil keduanya untuk keluar pun terhenti saat melihat tawa alista sudah kembali.


"gimana kalau seandainya kamu yang berada disana sya bukan alista? apa kamu seceria itu tertawa? kamu sudah sembuh kamu juga sudah kembali . tolong Jangan rebut kebahagiaan ache walaupun sekalipun aku menyukai mu sya"

****

waduhhh apaann tuhh 😏😎

komen vote yaaa semuanya.....


MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang