Bab 19

226 9 0
                                    


Happy reading...

****

Selepas Alista menceritakan tentang mama Fiona kepada Mahesa. Mahesa semakin cenderung diam. Diam bukan dalam arti kata biasa saja melainkan cemburu atau entah lah.Mengingat perkataan spontan Mahesa tadi di UKS. Alista tengah berpikir, Apakah harus secepat itu?.

Flashback on

"Kalo gitu bunda harus cepat melangsungkan pertunangan kita!"

"Hah?"

"Iya. Biar lo gak dianggap menantunya  mama nya si mas mas kamu itu"

"Ha..ngap--"

"Suttt... Gak ada penolakan.. Lo tunggu aja dirumah gue bakal datang sekeluarga ngelamar Lo secepatnya "

"Tap--"

"Udah ayok.. perlu gue gendong hmm?"

"Eng--gak--gak gue bisa sendiri, Lo bantu pegang lengan gue aja"

Flashback off

****

"Aghhhhhhhh" teriak Alista membuat seisi kelas bahkan guru yang mengajar menatap ke arah Alista.

"Ta Lo kenapa?" Tanya Zeehyra sebangku Alista.

"Alista kamu kenapa? Apa kaki kamu sakit lagi?" Tanya guru perempuan di depan nya.

"Ahh enggak Bu.. ehh.. itu.. anu."

Tok

Tok

Tok

"Permisi Bu?"

"Ha iya ada apa Mahesa?"

"Saya ada sesuatu hal yang hendak di beritahu kan kepada murid-murid di kelas ibu? Ucap nya .

"Oh kalo begitu silahkan" guru perempuan tersebut pun memberi ijin masuk Mahesa beserta dua anggota OSIS lainnya. Satu cowok lagi dan satunya cewek yang di katahui adalah wakil ketos.

"Kalo begitu ibu keluar jika nanti Mahesa sudah selesai lanjut kerjakan tugas halaman 56 dan 57 mengerti semua?".

"Mengerti Bu" serentak semuanya.

"Baiklah semuanya saya Mahesa Raharza beserta anggota saya Anayla syirana dan Arfando gram akan memberikan informasi untuk anak-anak yang ingin ikut serta dalam perlombaan atlet olahraga se ibukota Jakarta " ujar nya.

Nayla dan Fando yang paham akan tatapan Mahesa bergerak untuk membagikan selembaran kertas yang di bawa mereka dari tadi.

Alista yang menerima kertas tersebut tersenyum karena pertandingan yang diadakan ada pertandingan taekwondo. Mana mungkin dia tolak bukan.

"Untuk bagian taekwondo akan ada pelatih baru yang akan datang bukan lagi pak Anton sebagaimana yang kalian tau pak Anton hanya sebagai pembimbing pelatihan olahraga bola bukan taekwondo.. jadi buat anak taekwondo kalian akan mendapatkan pelatih paling lama Minggu depan sudah ada" sambung nya.

"Sudah?" Tanya Mahesa kepada kedua rekannya.

Nayla pun tersenyum dan menyelipkan anakan rambutnya ke telinga nya serta mengangguk kan kepalanya. Nayla pun berdiri dekat di samping Mahesa.

Alista yang dari tadi menatap Mahesa merasa jengkel akan tingkah centil Nayla. Mana Mahesa gak nolak lagi pas Nayla mencoba menempel di lengannya.

"Naylanjing" gumam Alista pelan dan menatap tajam Nayla.

Nayla yang menyadari itu sepontan menatap balik Alista dengan tersenyum kemenangan.

"Baiklah sekian itu informasi dari saya. Jika sudah di isi formulirnya kalian bisa mengumpulkan nya kepada ketua kelas kalian.. dan di antar kan ke ruangan OSIS.. sekian dari situ saja kami pamit undurkan diri.. dan selamat siang.."

"Siang juga kak" serempak mereka

Setelah anggota OSIS sudah keluar. Bisik-bisik didalam kelas pun mulai terjadi...

"Astaga Gilak ganteng banget ketos kita"

"Yalah calon pacar gue"

"Ngaur lu haha.. Lo gak lihat tuh ketos sama waketos cocok banget"

"Ckk.. biarin.. tapi tapi bukan nya si ketos deket sama si Alista ya?.

"Ek'hem" Alista berdehem berlalu melewati segerombolan cewek cewek yang membicarakan dia.

"Ehehe ta" Alista menoleh dan langsung membuang muka nya dengan jutek dan berjalan ke arah ketua kelas memberikan selembar kertas pendaftaran tersebut.

****

Tipis tipis aja nih ceritanya...

See you next time..

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang