Bab 18

225 10 0
                                    

Happy reading...

*****

Pagi ini hampir saja bangun kesiangan lagi. Alista kini tengah berlari kecil keluar pagar. Mahesa sudah menunggu nya 10 menit yang lalu.

"Aduh..duhh.duhh.. ham--"

"Hampir aja kan Lo jatuh!" Potong Mahesa saat Alista menyodorkan tangan nya ke Mahesa dan meminta helm yang ada di tangan Mahesa. Dia setengah berlari menuju motor Mahesa. Dan hampir tersandung.

"Hehehe" Alista hanya bisa menyengir. Tidak mendapat helem nya. Alista di kaget kan dengan Mahesa yang memasang kan helem secara tiba-tiba.

"Eehh--?" Kaget Alista. Setelah selesai, seorang wanita paruh baya datang menghampiri Alista dan Mahesa dari seberang rumah jalan.

Ternyata itu adalah mama Reygan.

"Ehh.. mantu mama mau sekolah ya? Sama siapa? Teman nya kan? Ini mama bawain bekal buat mantu cantik mama.. di makan ya disekolah?" Mama Reygan atau mama Fiona Syamtalira.
Memberikan satu kotak makanan mini di berikan ketangan Alista.

Alista menerima nya dan langsung menatap Mahesa. Walaupun Mahesa memakai helem, Alista paham dia pasti kaget dengan situasi ini.

"Emm.. kalo gitu Ache pamit ya Tante.. assalamualaikum " Alista bahkan Mahesa sama sama menyalami tangan mama Fiona.

Lalu setelah itu mereka pun berangkat menuju sekolah.

****

Sepanjang perjalanan Mahesa terus saja diam. Bahkan sudah sampai parkiran pun ia tetap diam bahkan tidak membantu Alista melepaskan helem.

Mahesa berbalik badan dan mengatakan bahwa Alista harus bergabung dengan anak-anak lainnya yang terlambat.

Yah, kali ini terlambat walaupun Alista pergi bareng bersama si ketos. Enak ya. Lo punya kuasa Lo gak bakal di hukum. Jiakkhh..

Alista berlari di tengah lapangan. Si ketos yang tadi membonceng nya kini memerintahkan sekitar 6 laki-laki dan ya diantaranya siapa lagi kalo bukan Asmen, Leon dan kenapa Arlos bisa join. Serta 3 perempuan 2 dari nya kakel. Hanya dia yang adik kelas.

Hari ini tidak diadakan upacara karena guru-guru sedang hendak rapat. Biar pun gitu peraturan tetap lah peraturan.

Para cowok disuruh keliling halaman sekolah yang cukup lebar sebanyak 10x sedang para cewek hanya 5x.

Hukuman dimulai. Mahesa sudah mewanti-wanti agar tidak ada per-dramaan yang dibuat lagi. Terutama Alista.

Putaran sudah di dapatkan oleh semuanya sebanyak 4x. Tapi entah kenapa kali ini perut Alista benar-benar sakit.

Tapi mengingat tidak boleh ada per-dramaan. Alista memaksakan diri berlari walaupun sudah lunglai.

Ambang kesanggupan ia berlari sudah tipis. Hingga dia terjerap dan jatuh di lapangan.

"Alista!" Seru semuanya serta Mahesa berlari kearahnya.

****

"Beneran sakit perutnya?" Tanya Mahesa di dalam ruang UKS.

"Iya!" Alista mendengus kesal atas pertanyaan konyol Mahesa.

"Oh!" Mahesa membalas nya dengan seperti itu. Membuat Alista naik pitam.

"Lo kenapa sih! Aneh banget tadi baik hati banget pakein helem segala! Sekarang malah jutek banget sama gue!" Protes Alista.

"Gapapa" jawab nya.

"Lo bener bener ya. Dah awas gue mau balik ke kelas aja! Tensi gue lama-lama kalo disini yang ada!" Alista berusaha turun dari brankar. Tapi Mahesa menahannya.

Mahesa tau lutut yang terluka di kaki kiri dan kanan Alista masih sakit dan cukup lumayan lebar.

"Gak mau jelasin?" Tanya Mahesa sambil bersedekap tangan duduk di kursi.

"Jelasin apaan! Udah ah awas.. awwshh.."

"Kaki Lo kayak gitu mau di paksain jalan. Gak bakal gue kasih!" Ucap nya dengan tersenyum smrik. Sial! Kenapa pakek jatuh segala sih tadi. Batin Alista.

"Masih gak mau jelasin?" Tanya nya sekali lagi.

"Yang mana sih!"

"Tadi pagi"

Alista terdiam dan bingung harus menjelaskan nya dari mana.. menurut nya itu wajar saja gak mungkin jadi masalah. Oh sekarang Alista ingat. Di depannya bukan hanya si ketos nya. Melainkan si calon tunangannya.

Bego banget si Lo Lista!" Batin Alista

****

Lanjut part ...

Vote nya juseyo 🤗🤗☺️☺️

See you next time...

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang