Happy reading...***
"Lain kali makan! Mulut itu jangan, ngumpat elite ngunyah sulit". Udah, udah cukup telinga Alista sakit mendengar julid tan maut Mahesa dari tadi.
Alista cuman akting doang tadi. Tapi nih cowok kenapa serius amat jadinya. Dan disinilah mereka sekarang. Di rooftop sekolah dengan isi bekalan dua kotak. Satu berwarna biru dan hijau.
Mahesa membuka kotak bekal berwarna hijau dan diberikan kepada Alista.
"Makan!" Perintahnya. Alista pun mengambil nya ada nasi goreng telur ceplok didalamnya beserta perkedel. "Bunda yang bikin". Lanjut nya dan mendapat anggukan kepala dari Alista.
"Hmm.. makasih" ucap Alista pelan tapi dapat di dengar.
Mahesa pun membuka bekal berwarna biru itu untuk nya. Mereka makan dengan hening. Sampai suara Mahesa bersuara lagi.
"Kata bunda.. kami.. bukan .. maksud gue.. bunda.. ayah.. katanya bakal kerumah Lo nanti malam. Gue gak tau kenapa perasaan gue gak enak pas bunda bilang gitu tadi pagi" seraya mengatakan itu Mahesa menutup bekal nya yang sudah habis. Dan menenggak minuman di dalam botol hingga setengah.
"Ngapain?" kali ini baru Alista bertanya. Dan menerima sisa air minum di dalam botol yang diberikan Mahesa dan menenggak nya .
"Kan gue bilang gak tau" sewot Mahesa dan memasukkan kedua bekal tersebut kedalam tas kecil. "Sini botol minum nya" tangan nya Ter ulur meminta botol minum di genggaman Alista.
"Lo kalo mau ngasih info setengah setengah mending gak usah deh" ,Alista berdiri dan hendak pergi meninggalkan rooftop. Ia berbalik dan... "makasih bekal nya, kenyang juga gue.. oh ya soal jatuh tadi.. GUE CUMAN AKTING AHAHAHA" . alista mengucapkan kata terakhir itu dengan berlari meninggalkan Mahesa sendiri.
Mahesa sebenarnya juga sudah tau itu hanya akal-akalan Alista. Tapi biarkan lah gadis itu sesuka hatinya. Mahesa pun beranjak pergi meninggalkan rooftop.
***
Malam 19.15
"Pa Alista kerumah nenek ya sebentar" teriak nya di seluruh penjuru rumah. "Iya tapi nanti cepat pulang ya , keluarga Mahesa mau datang berkunjung" balas Alista sendiri mewakili ayah nya. "Iya papa bayyy" dia melangkah meninggalkan rumah nya. Menuju rumah di seberang jalan.
Papa Brams keluar dari kamarnya setelah selesai membersihkan diri dari pulang kantor tadi. Mata Brams celingak-celinguk mencari keberadaan putri nya. Ia berjalan ke arah dapur dan hanya mendapati mbok Mirna yang menyiapkan banyak makanan di atas meja.
"Loh tuan.. ada yang bisa di bantu?" Tanya si mbok. Mbok umur nya hampir 60 tahun sudah cukup lama bekerja di tempat Brams.
"Mbok, Alista mana?" Tanya nya.
"Non Alista pergi keluar tuan. Mungkin ketempat nenek" balas mbok Mirna.
"Oh yaudah kalo gitu mbok, kalo gitu saya kedepan nunggu keluarga Mahesa datang " setelah itu Brams pun duduk di sofa ruang tamu dan menyalakan televisi.
***
Jam 20.05
Suara mobil berhenti di depan rumah milik Brams. Alista yang tadi melihat dari dalam rumah nenek bergegas pulang kerumahnya.
Setelah sampai kedalam perkarangan rumah nya. Alista dengan suara teriakannya yang tak pernah lupa. "BUNDAAAAA"
ketiga orang yang baru saja keluar dari dalam mobil terkejut mendengar teriakkan Alista. Alista menghampiri ketiganya. Dan meyalim kedua tangan orang tua milik Mahesa. Ya itu adalah kedua orang tua Mahesa. Beserta Mahesa di samping bunda dengan wajah julid nya.
"Sesekali toak mesjid pake suara Lo aja" ucap Mahesa.
"Hesa!" Peringat bunda Ningrum. Bunda Mahesa.
"Iya bunda iya... Sesekali toak mesjid pake suara kamu aja. Dah bund". Ucap nya dengan nada tak rela mengatakan itu.
"Astaga Mahesa.. bukan gitu juga.." bunda Mahesa tidak habis pikir terhadap putranya yang satu ini. Bunda Ningrum tidak menyukai jika Alista dan Mahesa selalu memakai kosakata Lo-gue. Maka nya di depan kedua orang tua mereka atau papa Brams selalu pakai Aku-kamu.
"Udah udah ayok masuk. Jangan bikin ribut disini" ucap ayah Rasya. Ayah Mahesa.
"Oh iya.. ayo bund.. Yah.. masuk papa pasti dah nunggu dari tadi".
Mereka pun berjalan masuk dan meninggalkan Mahesa yang terdiam diri sendiri.
***
Lumayan agak panjang ini part..
Kalo masalah atau konflik nya belum masuk guys ... Aku masih pengen bikin part mereka berdua suka adu jotos gitu Mahesa sama Alista .
See you next time...
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Teen FictionKisah antara si ketos yang hari-hari nya selalu menghukum junior nya yang selalu datang terlambat kesekolah. Mahesa Raharza Zayn. Perawakan nya bak Yunani bisa memikat hati siapa saja yang melihat nya. Tapi tidak dengan adik kelas nya yang satu ini...