Happy reading..****
Kembali ke dua hari setelah kejadian....."Kasian benjol kepalanya, udah tau pendek sok-sok an mau ambil buku di rak atas" sindir Mahesa di sofa ruang tamu.
Alista yang tadi niat nya mencari kabar tentang hilang nya Mahesa 2 hari belakangan ini pun seketika jadi tidak mood. Ia menutup buku gambar milik Ranya.
Dia beranjak naik ke lantai atas kamar Mahesa. Mahesa tak putus menatap langkah kaki Alista kemana saja.
Saat ini hanya mereka berdua. Tadi setelah insiden jatuh nya beberapa buku yang ada di lemari Mahesa. Sampai membuat kepala Alista sedikit benjol dan biru.
Bunda Ningrum dan Ranya sedang belanja ke supermarket menemani Ranya membeli susu punya Mahesa dan Ranya.
Alista turun kelantai bawah lagi dan sudah memakai tas nya di pundak kiri. Wajah nya yang cemberut bercampur kesal. Menambah kesan tersendiri bagi Mahesa.
"Gue cium juga Lo sekalian mumpung gak ada orang ya kan." Batin Mahesa dengan senyum seperti om-om pedofil.
"Lo mau kemana?" Lain dipikiran dan hati lain pula yang di ucapkan.
Tak mendapat balasan dari Alista. Mahesa mengikuti Alista sampai ke rak sepatu yang tadi letak menaruh sepatu sekolah nya. Mahesa kelimpungan. Apa Alista akan pulang dengan keadaan marah. Bisa disita play game Mahesa nanti.
"Eehh-- Lo mau kemana?" Mahesa memegang pundak Alista dan menarik paksa Alista berdiri dan menghadap nya.
Dilihat nya mata Alista seperti menahan nangis. Sekali kedip saja pasti sudah pasti jatuh air mata itu.
Dengan pergerakan ibu jempol Mahesa di bagian mata Alista. Saat itu pula air mata Alista terjatuh.
"Hey kok nangis? Kenapa hmm? Biasanya gue julidtin Lo engga sampai nangis gini? Kenapa coba bilang ?.."
"Ka..kak Kem..ana.. ajaa hikss.. Ken..apa.. menghin.. dar dari Alista semenjak waktu itu?" Alista nangis senggukan seraya menghapus air mata nya. "Alista lihat kakak masih ada di perkarangan rumah nenek Franya.. terus Alista juga lihat kakak di depan gerbang rumah Alista... Hikss.. hiks.. tapi kenapa putar balik.. besok nya hiks.. lagi.. hiks .. Alista .. Alista sengaja nunggu kakak jemput tapi kakak gak jemput.. sampai Alista terlambat.. tapi yang ada cuman Anggota OSIS yang lain.. kakak nya gak ada.. teru....mmphhh" Mahesa geram dengan bibir Alista yang terus berbicara mana lagi hidung nya yang mulai memerah.
Dengan gemas nya Mahesa mencium bibir mungil yang sedari tadi baru berbicara padanya tanpa jeda sambil menangis.
Hanya sekedar mengecup tidak lama. "Huahh.. first kiss guee" teriak Alista
Bugh
Alista memukul perut Mahesa.
"Nyari kesempitan dalam kesempatan ya Lo" tunjuk nya dengan nafas kempas kempis.
"Kesempatan dalam ke sempitan ta.. baru juga Lo panggil gue kakak dah kumat lagi pakek gue Lo.. dasar bunglon" yang satu nya bar-bar yang satu nya lagi tukang julid.
"Yaudah gue mau pulang aja!"
"Eh eh eh jangan-jangan sorry gue tadi cium Lo. Habis nya gue gemes sama bibir Lo" Mahesa menarik sedikit bibir mungil Alista.
Alista menepuk tangan Mahesa. "Sakit tau kak!"
"Ini lebih sakit.perih banget lagi" ucap nya sambil mengelus perutnya. Bekas adu duel aja masih ada ini di tonjok lagi mana sama anak taekwondo.
"Mana coba lihat" Alista tanpa sadar menarik paksa kaos hitam Mahesa untuk melihat bekas pukulannya dan..
"Astaghfirullah MAHESA!!!" teriak Bunda Ningrum yang pas di depan pintu rumah.
*****
Sedikit yaa gapapa
See you next time
.....Vote juseyo

KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Подростковая литератураKisah antara si ketos yang hari-hari nya selalu menghukum junior nya yang selalu datang terlambat kesekolah. Mahesa Raharza Zayn. Perawakan nya bak Yunani bisa memikat hati siapa saja yang melihat nya. Tapi tidak dengan adik kelas nya yang satu ini...