Bab 21

231 10 0
                                    

Happy reading....

****

1 Minggu kemudian...

"Jadi hari ini guru pelatih taekwondo nya dah datang ya kak?" Tanya Alista saat sudah sampai parkiran sekolah.

Mahesa menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Alista berada di depan Mahesa yang masih nangkring di motornya. Mahesa membantu Alista melepaskan helem.

"Makasih" ucap Alista.

"Hmm.. sama-sama" Mahesa turun dari motor nya. "Yaudah sana masuk, nanti makan bareng di kantin ya" pinta Mahesa.

"Emang kakak ga sibuk?" Tanya Alista secara kan lagi ngurus urusan OSIS yang jadwalnya padat kayak penjabat.

"Engga, maka nya nanti makan nya bareng"

"Okey👌🏻 langsung jumpa di kantin aja ya"

"Hmm.. yaudah sana masuk kan gak telat.. atau mau dihukum" sindir Mahesa bikin mood Alista jatuh. Dia mengelus puncak kepala Alista saat Alista kini cemberut.

"Udah gak usah maju gitu bibirnya.. mau dicium emang.. baru mau ke kelas hmm?" Ucap Mahesa santai.

"Ishh apaan sih Lo!" Sarkas Alista dan berlari menuju koridor kelas nya.

Setelah itu Mahesa pun berjalan menuju sisi kiri berlawanan kelas Alista. Saat melewati kantor guru. Mahesa seperti melihat seluet tubuh yang tak asing walaupun hanya bagian tubuh belakang nya saja.

"Itu bukan nya!" Kaget Mahesa saat badan itu berbalik dan hendak keluar bersamaan dengan kepala sekolah dan pak Anto mantan pelatih taekwondo.

****

"Ckk.. ngapain sih Lo jadi guru disini macam gak ada tempat lain aja!" Kesal Mahesa mereka berdua berjalan ruangan tempat latihan taekwondo.

Tadi saat ingin melarikan diri dari pintu ruang guru, pak Anton mengetahui nya dan memanggil nya. Alhasil,Mahesa terpaksa mengantarkan guru pelatih baru taekwondo itu ke tempat nya. Karena kepala sekolah yang meminta nya. Sebenarnya tadi pak Anto karena terlihat Mahesa jadi dia yang disuruh.

"Yang sopan saya guru anda"Ucap santainya

"Ckk.. Lo bukan guru gue tapi--"

"Guru nya Alista" sambung nya.

"Ckkk...Ralat! Guru khusus untuk anak taekwondo bukan buat Alista doang!" Bantah Mahesa.

"Setelah dipikir pikir bagaimana Kalo Alista buat saya saja Mahesa. Sepertinya dia lebih cocok daripada sama kamu" ujar nya santai.

"Sialan Lo!" Hampir aja Mahesa naik pitam melihat guru baru taekwondo sekolah ini.

"Berchandyaaa....berchandyaaa...hahaha" raut muka Mahesa sudah menahan emosi. Dan kini dia berbicara dengan kata bercandyaa ala menye-menye tik tok yang lagi viral.

"Kenapa bisa pula dia di terima jadi guru pelatih disini" batin Mahesa gak habis pikir.

Mahesa dan Reygan kini sudah berada di dalam ruangan taekwondo. Dan semua pandangan orang-orang yang ada didalamnya mengarah ke arah mereka berdua.

Ya siapa sangka Reygan akan mengajar di sekolah Mahetma. Bahkan bukan Mahesa saja yang heran kini pandangan cewek yang di wanti-wanti Mahesa agar berjaga jarak kini menatap keduanya kaget.

Dia datang menghampiri keduanya "Lo Mas rey ngapain disini?" Tanya Alista.

"Ckk.. Li mis riy ngipiin disini" nyinyir Mahesa dan menarik Alista ke sebelah nya " jangan dekat dekat "

Alista yang masih bingung pun mengangkat kedua tangannya" bentar bentar ini kenapa sih!"

"Mahesa tolong jelaskan" ucap Reygan dengan senyum yang membuat Mahesa muak dan memutar kedua bola matanya malas.

Mahesa mendengus kesal. Ia menyuruh anak-anak yang ikut pelatihan berbaris di hadapan keduanya.

Setelah semua telah berbaris kini Mahesa mengambil alih berbicara " baiklah seperti yang saya katakan seminggu yang lalu.. bahwasanya pelatih kalian akan datang dan hari ini adalah hari nya.. perkenalkan guru pelatih baru kalian.. Reygan kalandra Smith sebagai pelatih taekwondo kalian sekarang.. baiklah hanya itu saja yang dapat saya sampaikan jika ada yang ingin bertanya silahkan jika tidak ada saya pamit undur diri terimakasih" ucap Mahesa panjang lebar.

Prok

Prok

Prok

"Ganteng banget sih jadi oleng deh"

"Gue juga aduh ketos emang ganteng tapi pelatih kita gak ada dua nya"

"Kalo bisa dua kenapa harus satu"

" Gak nyesel deh gue masuk sekolah sini apalagi lihat dua cogan, satu nya ketos ehh satu nya pelatih "

Itu adalah bisik-bisik para siswi yang ada pada barisan belakang.

"Ek'hem, satu lagi... kalian harus fokus akan pertandingan dan pelatihan nya bukan dengan yang lainnya! Paham!"

"Paham kak" serempak mereka sekitaran 15 orang berbeda kelas nya.

Kini Mahesa pergi meninggalkan ruangan dengan perasaan jengkel. Bagaimana bisa dia harus rela membiarkan saingannya berada dekat dengan gadis nya. "Jutawan manusia kenapa harus dia sih. Sial! Awas aja dia caper sama cewek gue! Habis dia ditangan gue!" Batin Mahesa.

*****

Tipis tipis aja..

Lanjut gak nih......

Warning: kalo semisal kadang Alista ganti kosa kata dia kadang manggil Mahesa "kakak" itu karena sebenarnya juga dia udah biasa karena pinta keluarga nya. Tapi... Kalo lagi mode kesel ya pakai gue-lo sama Mahesa.. dah gitu aja....

Vote,komen & share biar rame yaaa....

See you next time girls readers 🤗🤗🤗

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang