Bab 11

251 10 0
                                    

Happy reading..

***

Sudah hampir dua hari sejak Alista datang ke koridor kelas 12. Bahkan chat masuk bahkan panggilan Alista kepada Mahesa tidak ada yang di jawab atau dibalas.

Kemana cowok satu ini?. Padahal dua hari ini Alista sampai telat lagi karena mengira Mahesa akan datang dan menjemputnya agar berangkat ke sekolah.

Tapi tidak! Mahesa tidak terlihat belakangan ini. Terakhir dapat info Mahesa ada acara di sekolah sebelah dan harus di datangi perwakilan dan itu harus Mahesa. Mungkin? Tapi itu alibi Alista aja.

Hari ini jam 16.25

Selepas pulang sekolah Alista tidak langsung pulang kerumahnya. Ia datang kekediaman rumah keluarga Zayn. Siapa lagi dah pasti Mahesa.

Pintu rumah terbuka sedikit. Walaupun Alista sudah di anggap anak sendiri. Tapi tidak sopan bukan masuk begitu saja.

Tok

Tok

Tok

"Bundaa assalamualaikum bundaa" teriak Alista . Taukan rumah ini hampir sebelas dua belas dengan rumah nya. Luas  dan lebar. Jadi harus teriak dulu biar ada yang dengar.

"Waalaikumsalam kak Alisssss" ujar anak gadis yang bentukan badannya seperti nya tapi 2 tahun lebih muda dibawah nya. "Ranya kangen kakak.. ihh... Lama banget gak main kesini.. ayo kak masuk.. bunda didalam kok" . Ranya Glencya zayn adik dari Mahesa yang menduduki kelas 9 SMP.

Mereka masuk kedalam rumah kediaman Zayn. "Duduk kak duduk" ujar Ranya.

Mata Alista celingak-celinguk kesana kemari mencari sosok yang 2 hari tak terlihat belakangan ini. Sampai mata nya tertuju pada lantai dua kamar tersebut.

"Kenapa kak?" Tanya Ranya yang duduk di sebelah Alista sambil menonton TV. Mata Ranya mengikuti arah pandangan Alista. "Oh kak Ranya nyari bang hesa ya.. emm tunggu aja kali kak di kamar bang hesa.. entar lagi pulang kok" lanjut nya seraya melihat jam dinding.

"Yaudah deh kakak nunggu kak Hesa nya di kamar nya ya" sambung nya dan dapat anggukan kepala dari Ranya.

Alista pun melenggang pergi dan memasuki kamar milik Mahesa.

"Loh nyanya? Kak Lista nya mana?, Tadi bunda dengar suaranya?" Tanya bunda Ningrum. Ia baru saja selesai memasak untuk makan malam di dapur.

"Di atas bun nungguin bang hesa pulang,, paling entar lagi pulang" balas nya seraya menepuk sofa di sebelah kanannya "sini bun duduk"

Bunda Ningrum pun duduk dan mengelus kepala putri satu-satunya itu. "Abang mu apa gak bilang sama Alista kalo dia lagi sibuk sama ayah lagi belajar mempelajari perusahaan sebelum nanti ia menikah sama Alista ya"

Ranya hanya menaikkan pundaknya seraya " gak tau Bun kan itu urusan Abang biarin aja kali, yang penting kak alis jadi kakak ipar Ranya ya gak Bun"

"Iya bunda jadi gak sabar"

"Sama bun nyanya juga"

****

Kamar Mahesa.

Masih sama tidak berubah. Hanya saja di bagian sudut sudah di ganti lebih besar lemari untuk buku buku. Entah lah buku apa yang di koleksi oleh Mahesa. Seperti buku ilmu bukan komik ataupun novel.

Warna hitam abu-abu berdominan putih. Membuat suasana dingin di kamar ini. Berbeda dengan Alista. Kamar nya penuh dengan warna hijau bernuansa putih.

Alista yang masih mengingat saat ia kelas 10 waktu itu pernah meninggalkan novel nya disini. Hanya saja karena lemari nya sudah ganti. Apa buku itu masih ada disini?.

Alista berjalan meletakkan tas nya di kursi belajar Mahesa. Melihat-lihat lemari buku Mahesa.

Yap

Dapat

Buku nya masih ada dan di letakkan di bagian. Yah tidak terlalu tinggi jadi masih bisa di gapai oleh Alista.

Alista meloncat berusaha mengambil buku itu dan..

"Aaaaaaaaaa"

Bugh

"Huahhhhhhhhhh"

*****

Next...

See you...

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang