Happy reading...
****
2 hari yang lalu di markas Alvires.
"Kata paketu dia mau kesini, mau ngomongin apaan dah" tanya Asmen sambil memakan keripik dan melihat permainan game di layar yang di mainkan oleh Erkas dan Leon. Sedang dia duduk di sofa bareng Albino yang bermain game di hape. Leon dan Erkas ada di bawah sofa.
"Ya kagak tau" balas Leon. "Ckk.. wehh mati goblok aghh.. anjirr.. lah kalah".
"Hahaha.. emang Lo goblok" serempak Asmen dan Erkas.
"Berisik Jadi kalahkan! Gue bogem lo satu-satu !" Geram albino karena mereka terlalu berisik.
"Mwheheehe ampun Waketu" balas Leon sambil menyatukan tangan nya.
"ASSALAMUALAIKUM. WARAHMATULLAHI. WABAROKATUH. ABANG ARLOS COMING SOON " teriak seseorang dari luar markas dan masuk mengagetkan se isi anggota Alvires.
Sekitar 30-an lebih anak-anak Alvires yang main ke markas. Sisanya ya punya kesibukan sendiri. Anggota Alvires mencakup sedikit orang 700-an anggota dengan anggota yang satu sekolah ada juga yang berbeda sekolah.
"Waalaikumsalam " balas serempak Leon dan albino.
Ingatkan bahwa Asmen dan Erkas beragama kristen.
"Woyy bro apa kabar.." tanya Erkas . Dan mereka semua salam jotos ala cowok.
"Alhamdulillah sehat bro.. kangen kagak Lo pada sama gue" dia Ryanzam bintang Arlos. Cowok yang berbeda sekolah dengan mereka.
"Tumben Ar.. Lo kesini. Biasanya libur sekolah " kalo ini Albino yang angkat bicara.
"Gue punya kabar buat Lo pada"
"Apaan" tanya Asmen dengan nada kepo nya tingkat tinggi.
"Gu--"
"Assalamualaikum... Semua langsung kumpul di ruangan.. Lo Arlos lo disini?" Tanya Mahesa yang baru saja masuk.
"Iya paketu.. gue juga ada kabar.. tapi kayak nya ada yang mau dibahas nih.. gue ikutan apa kagak nih?" Tanya Arlos ragu-ragu.
"Lo anggota inti jadi Lo harus ikut.. anggota inti ikut.. Bin Lo suruh anak lain-lain nya sana" perintah Mahesa.
Albino keluar sebentar dan menyuruh semua anggota tersisa selesai inti untuk pergi mengosongkan markas.
Ketika semua sudah terkumpul.
Mereka duduk di sofa. Mahesa duduk di sofa tunggal serta memijit pelipisnya."Kenapa hes" kali ini Leon bertanya dengan serius. Kali ini tidak ada candaan suasana berubah mencekam.
"Lo pada tau kan gue pergi ngisi acara di sekolah sebelah?"
Semua mengangguk-anggukkan kepala kecuali Arlos yang masih memahami situasi.
"Ternyata itu sekolah nya Nathan. Kenzo Nathana frezi. Musuh kita si ketua Rebrigos.." Mahesa menghentikan ucapannya seraya menghela nafas pelan. "Dia nemui gue ajak duel di xxx besok"
"Yaudah ambil aja kali Hes. Lagi juga cuman duel kan gak lebih sampai mau masuk RS. Gas aja lah" celetuk Asmen
Kali ini semuanya mengangguk setuju.
"Gue mau aja.. tapi gue ada urusan sama bokap gue.. gue disuruh bokap gue belajar dunia bisnis " lanjut Mahesa.
"Loh..loh.. ngapain hes tamat sekolah aja belum.."
"Gue mau nikah" ucap nya pelan.
Sontak membuat semua orang kaget bahkan albino si cowok dingin tak berekspresi pun di buat melotot menatap Mahesa.
"HAH!"
"kaget woii" Mahesa mengelus dada nya.
"Ya Lo ada-ada aja" ucap Albino.
"Petuah berbicaralah " Erkas menepuk pundak Arlos.
Arlos yang paham pun berbicara "Hai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian sudah memiliki kemampuan, segeralah menikah, karena menikah dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum sanggup menikah, berpuasalah, karena puasa akan menjadi benteng baginya. HR Muttafaq 'alaih)." Ceramah singkat Arlos.
"Ha tuh denger Hes.. dari pada Lo nikah mending puasa " celetuk Asmen. Sebenarnya dia gak paham. Erkas pun mengangguk kan kepalanya menyetujui apa kata Asmen.
"Bukan gitu bego " geram Leon dan menoyor kedua kepala sahabat nya itu.
"Bokap larang dulu gue ikut kayak gituan.. gue bakal nikah sama.."
"Sama siapa hes" Leon , Asmen, Erkas dan Arlos memajukan wajah mereka ke pada Mahesa.
"Alista"
"HAH!" kaget part dua.
****
Ini cerita sebelum kejadian Alista dirumah nya Mahesa ya.
Dua part lagi masih menceritakan ini ya guys.
See you next time...
Maaf typo bertebaran guys

KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Genç KurguKisah antara si ketos yang hari-hari nya selalu menghukum junior nya yang selalu datang terlambat kesekolah. Mahesa Raharza Zayn. Perawakan nya bak Yunani bisa memikat hati siapa saja yang melihat nya. Tapi tidak dengan adik kelas nya yang satu ini...