Bab 13

284 13 0
                                    

Happy reading...

****

Sekarang inti Alvires berkumpul kembali jam 20.10 bersama dengan Rasya Ares Zayn, ayah Mahesa.

Dia masih menimang-nimang permintaan dari seluruh anak Alvires.

Rasya sendiri adalah senior dari anggota Alvires. Dia dulu yang mendirikan Alvires geng. Dan meneruskan nya sampai sekarang dan turun di tangan anaknya sendiri Mahesa.

Anggota nya juga gak jauh-jauh. Semua ayah dari anak inti Alvires adalah anggota inti Alvires dulu.

"Huffff... Hahh" Rasya menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya.

Disini yang merasa tegang cuman si dua curut. Leon dan Asmen.

"Oke" setelah menunggu hampir 1 menit setengah akhirnya Rasya bersuara. Semua orang merasa lega.

"Dengan satu syarat.. jangan sampai ketahuan bunda kamu Mahesa. Bunda kamu tau nya kamu lagi sama ayah"

"Siap itu bapak senior, Mahesa akan aman dan terjamin. Ya gak guys.. soal nya kami juga takut ketahuan sama bunda Ningrum.. serem serem cantik gimana gitu" ujar semangat Asmen dan memelankan sedikit kata terakhir tadi.

"Apa kamu bilang!" sontak membuat Asmen kaget dan langsung cepat menyilangkan tangan nya dan menggelengkan kepalanya cepat.

"Eehh-- engga ada om.. ada gajah ngomong tadi"

"Siapa gajah yang kamu maksud? Saya!" Tanya tegas Ayah Rasya.

"Ehh engga om itu.. anu" ucap terbata-bata Asmen. Bisa gawat dia bisa Ter kick dari KK Alvires sekarang juga.

"Mampus lu" ejek Leon di sebelahnya dengan cekikikan nya.

Asmen hanya bisa membuat wajah tunduk dan cemberut bercampur kesal akan ejekan Leon.

"Hufh..Yaudah kalo gitu om balik dulu. Kamu Hes. Balik atau gimana?" Tanya Rasya.

"Entar lagi yah.. masih ada yang mau di omongin sama si Arlos katanya"

Rasya mengangguk kan kepalanya "yaudah kalo gitu om pamit ya assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" balas serempak mereka kecuali Erkas dan Asmen.

"Akhirnya.. gapapa yang penting jangan tau bunda Ningrum" ujar Asmen.

****

Keesokan harinya

Malam.

19.30

Setelah pertarungan sengit antara dua geng terbesar tersebut. Mahesa memutuskan untuk tidak pulang .

Ia pulang ke apartemen nya bersama dengan dkk nya.

Ingat kan mereka agar tidak ketahuan oleh bunda Ningrum apalagi muka mereka dapat lebam lebam di wajah walaupun tidak parah.

"Wahh.. Gilak geng nya Nathan jago juga.. tapi untung nya kita yang menang walaupun gitu.. Gilak keren bet dah kita" ujar Asmen.

"Yoi bro"."Alhamdulillah ". Balas Erkas, Leon dan Arlos

"Lo aman nih Los kagak balek.. besok nya kan Lo mau masuk sekolah kita" tanya Asmen. Secara kemarin hal yang ingin dibicarakan oleh Arlos adalah kepindahan dia ke Jakarta dan menetap kembali sampai lulus. Ia memutuskan bersekolah dimana ada anak inti Alvires.

"Aman... Umi ngasih kok" santai nya Arlos membalas

"Lo gak bohongi umi Lo kan. Dosa loh" sambung Erkas.

"Mana mungkin gue bohong.. ya gue bilang lah mau bantuin kalian karena ada urusan terus gue bilang nginap, gak bohong kan" heran santai banget. Setelah itu Leon dan Erkas kaget.

"Umi Lo gak tau kan kita lagi duel tadi" tanya cepat Leon dan Erkas.

"Insyaallah kagak" bisa berabe kalo umi Arlos tau bakalan bisa tau juga dah tu bunda Ningrum.

"Rayain gak nih" setelah sekian lama nya albino berbicara dan bikin suasana tambah hebo.

"Pesan gue yang bayar" ujar Mahesa.

Malam itu pun mereka merayakan kemenangan Alvires. Tenang cuman minum Coca-Cola sama susu vanila,coklat dan makanan pizza serta yang bikin kenyang.

****

Segini aja ya guys

See you next time..

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang