Bab 28

221 10 0
                                    

****

"coba kalian pikir-pikir, ini kenapa cuman kita pada yang kena hukum anjir?" sewot Asmen.

"ya mau lo siapa lagi? Mahesa? cukur botak gua kalo dia disini" balas Leon dengan malas

"ya mungkin aja paketu kan ya semua itu hanya tuhan yang tahu, tahu tahu beneran gua tagih Lo botak HAHAHAH"

"berisik" sela Albion yang aura nya paling diam kalem tapi sekali bertindak sebelas dua belas dengan Mahesa.

Posisi anak alvires sekarang sedang terkena hukuman di lapangan kembali. Ini telat ke sekian kalinya dan Mahesa tidak akan kasih keringanan walaupun mereka sahabat sekali pun. peraturan sekolah tetaplah peraturan.

"Gilak cewek cantik cuyyy tapi kek gak asing yee muka nya" ucap Asmen yang menunjukkan cewek yang baru masuk ke gerbang tanpa dihukum. "ehh woii lu sini enak aja telat gak dihukum sini lu"

merasa terpanggil cewek yang di panggil itu pun berbalik dan menghadap ke arah anak" alvires yang ada di tengah lapangan dan menunjukkan jari telunjuk nya ke diri sendiri, seolah memberi isyarat "aku"

"iya Lo sini!" ucap Asmen dengan lambaian tangan memangil dan cewek tersebut datang menghadap mereka "ehh.." kaget Asmen bahkan Albino Leon Erkas dan Arlos juga sama kaget nya.

"Lo bukan nya pacar nya pak Rey ya? kok sekolah?" tanya Asmen ketika Nisya sudah dekat dengan mereka.

ya itu adalah Nisya, bagaimana Nisya yang notabene nya dua tahun di atas mereka sekarang datang kesekolah mereka memakai seragam sekolah.

"karena--" belum sempat menjelaskan suara Reygan sudah memanggil Nisya dan menghampiri nya.

"aku bilang kamu langsung datang ke kantor kepala sekolah,kenapa disini?" tanya Reygan lembut.

"ekhem pak ingat ini sekolah! takut banget kita nih langsung di beda-beda'in secara kan pacar nya ada di sekolah ini" sela Leon.

plak

Erkas yang berada di sebelah Leon menoyor kepala Leon. "tolol Lo beda jurusan bego! emang Lo alista "

"hehehe" cengir Leon dibalas gelak tawa arlos dan Asmen.

tanpa mereka sadari dua insan yang jadi objek mereka sudah melenggang pergi bahkan mereka gak menyadari keberadaan Albino.

"lahh anjir Albino kemana woii?" tanya Asmen.

"Lo disitu aja men kami Luan kekelas bayy" ujar Erkas

"tungguin sat" kejar Asmen dan berada berjalan di samping Arlos.

"astaghfirullah Men" ucap Arlos.

"astaghfirullah allazim" balas Asmen.

"kan gue bilang apa sama aja tolol nya sama Leon ga ingat dia nonis" ucap Erkas dengan gelengan kepala nya.

****

kantin sekolah.

"makan mulu bagi kek sedikit " pinta Alista yang berada duduk disamping Zey yang banyak memegang snak berbungkus di tangan nya.

"jangan asal comot tata ihh" zey menggeplak tangan alista yang menyomot snak zey.

"aduh..duhh zey sakit tau" ringis drama alista dia tau zey anak nya gampang cengeng.

"tata maaf zezey gak hiks bermaksud mukul kuat hiks mana mana yang sakit hiks" air mata zey sudah hampir tumpah lihat kan sebetapa cengeng nih anak.

"eh-eh gue cuman bercanda elah zey. Lo lupa gue anak apa?"

"habis nya ihh tata bilang nya sakit habis di pukul" zey yang sudah mulai berhenti menangis tak lupa menyedot ingus nya yang membuat alista berkedik ngeri melihat nya.

saat itu tiba tiba di depan mereka ada yang membuat atensi mereka menghadap ke orang yang duduk di depan kedua nya tanpa permisi.

"hai aku boleh gabung gak?" tanya nya.

Tak jauh dari tempat mereka anak anak Alvires yang hendak menghampiri meja Alista dan Zey berhenti saat Mahesa yang menghentikan langkahnya.

"bos Lo udah tau kan dia disini.. sorry kita pada lupa ngasih tau lo tadi kalo dia disini!"

Mahesa cowok itu mengepalkan tangan nya. Apa yang mau dilakukan cewek itu sampai kembali lagi di sekolah ini. Mahesa takut dia akan merusak hubungan nya dengan Alista . walaupun Mahesa yakin sekarang yang ada di hati nya hanya lah Alista bukan cewek yang ada di depan Alista.

"gue ga tau mau kamu apa sya. sampai kamu kembali ke sekolah ini. aku harap kamu ga bakal rusakin hubungan aku dengan alista"

****

nexttt jangan lupa vote dan komen....

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang