TCA >3

2.9K 112 1
                                    

Assalamu'alaikum, ketemu sama kara lagi..
Gimana cerita bagian dua nya seru tidak?

Bismillahirrahmanirrahim




•••

'Ada apa Gus Rama di panggil sama Kyai, padahal baru juga masuk ke pondok sini, sudah dipanggil oleh Kyai saja, apa jangan-jangan dapet hukuman,tetapi hukuman apa?' Batin Raka terus saja mempertanyakan tentang itu.

Gus Rama, ia berjalan dari asrama menuju ke ndalem sambil beristighfar di dalam hatinya. Ia sudah berada di depan ndalem tetapi kenapa ia begitu takut untuk mengetuk pintu.

Akhirnya Gus Rama memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu dan mengucap salam, kenapa di dalam begitu ramai sekali, pikir Gus Rama.

Tok.. Tok... Tok..

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam," seru perempuan dari dalam atau anak dari kyai Ahmad.

"Maaf saya ingin bertemu dengan Kyai Ahmad, apakah beliau ada di dalam?" tanya Gus Rama, ia menunduk ketika sedang berbicara dengan yang bukan mahramnya.

"Oh cari Abah, iya Abah ada di dalam, masuk saja, dan duduklah. Saya ingin memanggil Abah dulu."

"Silahkan," lanjut perempuan itu.

Gus Rama memasuki ndalem, ia tak duduk di kursi ataupun di lantai. Sebab, jika tuan rumah belum mempersilahkan untuk duduk, jangan dahulu duduk, takut tak sopan.

Sembari menunggu kyai Ahmad, Gus Rama selalu saja beristighfar di dalam hati nya, karena ia takut pikirannya tentang wanita itu.

"Assalamu'alaikum Kyai," ucap salam dari Gus Rama sambil mencium punggung tangan kyai Ahmad.

"Wa'alaikumsalam, mari duduk Gus."

"Gus, niki ono perkiraan buat nikah muda?" tanya kyai Ahmad pada Gus Rama.

"Mboten Kyai," ucap Gus Rama dengan sopan yang disertai logat jawanya.

"Gus kulo kepingin sampeyan nikah karo putri kulo, Gus keberatan tidak? Kalau keberatan jangan dipaksakan Gus kulo ndak maksa sampeyan." Ucapan dari kyai Ahmad yang to the point bikin Gus Rama kaget sambil mengucap istighfar dalam hatinya.

Deg.

"Maaf Kyai bukannya Rama menolak, tetapi Rama masih kepingin sekolah dulu sampai lulus Kyai. Sekali lagi Rama minta maaf Kyai." Didalam hati Gus Rama merasa sangat amat tidak enak, atau merasa bersalah karena menolak apa yang beliau inginkan.

Namun, Gus Rama juga tidak ingin menikah muda, kecuali dengan seseorang yang ia cintai di pondok nya dulu, pondok pesantren Al-Hafidz.

"Mboten nopo-nopo Gus, maaf pertanyaan kulo tadi bikin Gus kepikiran, nggih?"

"Mboten Kyai. Kyai kulo izin ke asrama lagi, kulo pingin lanjutaken hafalan kulo Kyai."

"Silahkan Gus, maafaken kulo Gus jadi bikin ndak enak sama sampeyan Gus." kyai Ahmad merasa tidak enak hati.

Gus Rama keluar dari ndalem tiba-tiba ia tidak sengaja menabrak orang.

BRUKK

Disisi lain perempuan itu memilih untuk menangis di kamarnya dan mengurung diri.

Takdir Cinta Azra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang