Tandai typo
___Yola menghela nafas kesal, sudah sedari tadi ia mencari Kia, namun anak semata wayangnya itu entah pergi kemana.
Seperti biasa, jika toko rame maka Kia pasti pergi entah kemana tanpa meminta izin padanya. Jam sudah menunjukkan waktu makan siang namun Kia masih belum juga kembali yang bahkan entah di mana keberadaannya.
''Hera!'' panggil Yola.
Hera yang merasa terpanggil lalu menghampiri Yola, ''Iya, Buk? Ada yang bisa saya bantu?''
Yola menggeleng, ''Kamu ada lihat Kia, nggak? Udah jam makan siang entah kemanalah anak itu perginya.'' keluh Yola.
Hera terkekeh mendengar keluhan sang bos, ini sudah sekian kalinya anak bos nya itu pergi tanpa pamit, ''Mungkin ada di luar seperti biasa, Bu.''
Yola menepuk keningnya. Ia lupa mengapa tidak mencari Kia di luar, biasanya gadis itu akan pergi ke depan toko dengan duduk di bangku yang tersedia depan toko seraya memanggil orang.
Kemudian ia keluar lalu menggelengkan kepala kala melihat Kia dari kejauhan yang sedang memakan es krim seraya memanggil remaja laki-laki ataupun yang beranjak dewasa.
''Om!'' teriak Kia kala seorang polisi lewat di hadapannya. Polisi tersebut menoleh singkat kearah Kia dengan tatapan datarnya.
Kia mendengus, ''Sombong amat! Padahal Kia kan cuma nyapa di kira mau gatel apa!?'' kesal Kia menendang kecil kerikil di depannya.
Yola mengusap kepala Kia, ''Ngapain?'' tanyanya lembut.
Kia mendongak menatap sang Bunda yang masih terlihat muda, ''Kia suntuk, Bun.'' keluh gadis itu.
Yola mengangguk paham, ''Maafin Bunda, ya? Bunda cuma nggak tega ninggalin kamu di rumah sendiri. Bunda suru jalan-jalan sama temen kamu, kamunya nggak mau.''
''Kia nggak pengen jalan sama temen, Bun~''
''Yaudah, sekarang kita makan siang dulu ya. Kia mau apa heum?'' tanya Yola lembut.
''Mie ayam?''
Yola terkekeh lalu mengangguk mendengar jawaban itu, problemnya jika ia bertanya Kia selalu menjawab mie ayam tanpa bosan setiap harinya mrmakan makanan itu.
***
Terlihat seorang pria berusia 43 tahun itu sedang membolak-balikkan kertas proposal di tangannya.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu yang bertuliskan CEO MP Group di atas nya.
''Masuk!'' teriak pria itu dari dalam ruang tersebut.
''Maaf mengganggu waktunya, Tuan. Semua persiapan sudah siap dan besok pagi sudah bisa berangkat menuju kota B,'' ucap Joel, selaku asisten juga tangan kanannya.
Pria tersebut mengangguk kemudian Joel pamit undur diri. Pria tersebut adalah 'Arsav Nedzar Mahapraja' seorang CEO MP Group dan anak sulung dari Tuan Rasef Mahapraja dan Nyonya Maria Luis.
Arsav memiliki dua adik kembar yang pertama Revana Luis Mahapraja dan Revano Luis Mahapraja, keduanya berusia 26 tahun. Vano adalah seorang CEO Rev's Group dan Vana adalah seorang Dokter umum di sebuah rumah sakit besar milik Rasef, sang Papi. Dan ... keduanya belum menikah dengan alasan belum menemukan yang cocok.
Arsav memusatkan pandangannya menerawang ke masa silam, tepat 19 tahun lalu. Ia menghela nafas lelah lalu melepas kacamatanya kemudian menyenderkan punggungnya di kursi kebesarannya.
''Kemana lagi saya harus mencari mu,'' gumam Arsav memijat pelipisnya yang sedikit pusing.
''Bagaimana kehidupanmu saat ini? Apakah hadir bayi dari kejadian malam itu? Jika ada pasti saat ini ia sudah menjadi remaja lalu bagaimana tumbuh kembangnya?'' lirih Arsav menatap sendu ke depan.
Tak lama ia terkekeh geli saat membayangkan jika seorang remaja memanggilnya dengan sebutan Daddy.
''Saya akan terus mencarimu walau sampai ke ujung dunia sekalipun,'' ambisi Arsav.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/351886421-288-k251611.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kia's Daily Life (On Going)
TeenfikceUpdate sesuai keadaan Askia Felisha, kerap di sapa Kia, ia adalah anak semata wayang Yolanda Neara, seorang pemilik toko kue yang sederhana. Yola bukanlah seorang janda. Karena kejadian 19 tahun lalu membuatnya harus menjadi seorang ibu tanpa suami...