Tandai typo
______Kia bersorak bahagia kala semua mata kuliah hari ini tidak ada dosen yang masuk lalu ia mengatakan pada sang Opa jika Aldan dan Renal tak perlu menemaninya ke kampus karena gadis itu tidak ke kampus.
Saat ini Kia srdang menumpukan kepalanya di lipatan tangannya di atas meja belajar karena bosan.
Seluruh anggota keluarganya sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing sejak dua jam lalu.
Sebelumnya Maria sudah mengajaknya untuk ikut pergi arisan bersama sang Bunda juga. Namun, ia menolak dengan alasan ingin rebahan sepanjang hari di kasur kesayangannya.
Awalnya Maria memaksa karena takut terjadi apa-apa pada Kia. Namun, Yola bersuara Kia mampu rebahan sepanjang hari tanpa keluar rumah.
Tetapi, kini ia sedang di landa rasa bosan yang sudah tingkat akut. Ia menghela napas lalu menuju balkon melihat penjagaan di luar apakah sangat ketat atau tidak.
Ia tersenyum semringah kala penjagaan bagian garasi samping mansion terlihat sepi. Ia melihat pintu kecil di dekat gerbang yang hanya di cantolin gembok tanpa terkunci.
Ia masuk ke dalam kamar lalu memakai memakai cardigan rajut berwarna sky blue tak lupa juga ia mengambil dompet mini berwarna hijau berbentuk kepala katak lalu keluar dari kamarnya menuju garasi.
''Nona Muda?'' panggil seorang pelayan mengagetkan Kia yang hendak masuk lift.
Dengan kaku Kia meboleh ke arah pelayan perempuan berusia 36 tahun itu.
''Kia mau ke dapur ambil cemilan,'' jawabnya seraya menggaruk kepalanya.
''Biar saya saja yang mengambilnya, dan sebaiknya Nona Muda kembali ke kamar. Karena kami sudah di amanahi oleh Tuan besar agar Nona tidak pergi kemana-mana''
''Biar Kia aja yang ke dapur, Bibi lanjut aja kerjanya. Kia nggak kemana-mana kok, cuman ambil cemilan sama minum aja.''
''Tapi Non-''
''Nggak papa kok, Bi. Bibi lanjut kerja aja ... '' potong Kia lalu membalikkan tubuh pelayan itu ke belakang dan mendorongnya pelan.
Kemudian ia memasuki lift. Sesangkan pelayan tadi? Hanya menghela napas pasrah dan melanjutkan kerjanya.
Setelah lift terbuka, Kia berjalan mengendap-endap menuju garasi. Spontan ia menghentikan langkah dan bersembunyi di balik pilar besar mansion itu kala dua bodyguard lewat di dekatnya seraya berbincang.
Kia menghela napas lega lalu mempercepat langkahnya menuju garasi, lebih tepatnya ke arah motor vespa matic berwarna kuning di tempat khusus para motor lainnya.
Ia menggeleng kagum menatap jejeran motor mahal di garasi itu. Ia menggeleng kepalanya sadar lalu mendorong motor vespa matic itu keluar pintu gerbang dengan sangat hati-hati.
Dengan sangat pelan ia menutup pintu itu dan mendorong motornya sedikit jauh dari mansion. Kemudian setelah jauh ia melajukan motornya menuju warung mie ayam yang berada dekat dengan kampusnya.
***
Flashback on
Vano menendang ban mobilnya yang kempes. ''Ck! Lima belas menit lagi meeting di mulai dan gue masih disini!?'' kesalnya.
Ia menghembuskan napas kesal lalu merogoh ponsel di saku celananya hendak menelpon salah satu sahabatnya.
''Halo! Lo dimana, Jay!?'' tanya Vano dengan tidak santainya.
Spontan sahabatnya yang bernama Ajay di seberang sana langsung menjauhkan ponsel dari telinganya.
''Woy!'' pekik Vano kala tak ada sahutan dari sang empu. Di seberang sana Ajay memutar bola matanya malas.
![](https://img.wattpad.com/cover/351886421-288-k251611.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kia's Daily Life (On Going)
Fiksi RemajaUpdate sesuai keadaan Askia Felisha, kerap di sapa Kia, ia adalah anak semata wayang Yolanda Neara, seorang pemilik toko kue yang sederhana. Yola bukanlah seorang janda. Karena kejadian 19 tahun lalu membuatnya harus menjadi seorang ibu tanpa suami...