08

16.6K 634 0
                                    

Tandai typo
___






Kia terduduk lemas mendengar penjelasan Yola yang sudah resmi menikah dengan Arsav malam tadi saat ia sedang tidur.

''Gue lagi sakit dan mereka malah menikah tanpa memberitahuku lebih dulu!?'' batin Kia dramatis.

Arsav menatap Kia yang terdiam, apakah Kia marah padanya pikir pria itu.

''Maafin Bunda ya sayang,'' ucap Yola mengusap tangan hangat Kia.

Kia hanya mengangguk lesu dengan menatap lurus ke arah pintu luar rumah yang terlihat beberapa mobil hitam dan para pria berjas berjaga di dekat pintu rumahnya.

''Bolehkah Daddy peluk, Kia?'' celetuk Arsav membuat ibu dan anak itu menatapnya.

Kia beringsut memeluk Yola. Ia hanya masih merasa ngeri ketika melihat Arsav dengan brewoknya.

''Sudah ku bilang, ia ngeri dengan brewok di wajahmu itu Tuan Arsav,'' kesal Yola mengusap rambut Kia.

Arsav terdiam lalu berlalu keluar rumah, ''Ayo ke tempat cukur brewok!'' tegas Arsav pada Joel yang sedang berbicara dengan pengawal.

Sontak saja Joel menatap bingung ke arah Arsav yang sudah berlalu memasuki mobil. Tak urung, ia menuruti Arsav lalu masuk ke dalam mobil.

''Kia sarapan dulu ya? Bunda suapin,'' ucap Yola menuntun Kia menuju dapur.

Kini keduanya sedang berada di dapur dengan Yola yang menyuapi Kia dan setelah sarapan keduanya sudah berada di depan tv yang menayangkan film upin dan ipin.

Kia menyenderkan kepalanya di bahu Yola dengan mulut yang terus memakan keripik kentang.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Arsav yang sudah tampil tanpa brewok dan style yang membuatnya lebih terlihat muda.

Style Arsav

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Style Arsav

Yola dan Kia terdiam menatap Arsav yang tersenyum lebar kearah mereka dengan merentangkan tangannya memamerkan stylenya.

''Dan sekarang Daddy bisa memelukmu, Princess.'' antusias Arsav lalu berjalan kearah keduanya dan memeluk kedua ibu dan anak itu dengan Kia yang berada di tengah kedua orang dewasa itu.

Kia membulatkan mata merasa sesak karena Arsav yang memeluk begitu erat. Yola menepuk kuat kening Arsav kala sadar bahwa Kia mulai merasa desak karena pria itu begitu erat memeluk mereka.

''Aaaws!'' ringis Arsav spontan melepas pelukannya lalu mengusap keningnya kala Yola menyentil keningnya.

Sedangkan Kia menghirup udara dengan rakus. Yola menatap tajam Arsav, ''Apa kau ingin membunuh anak ku heh!'' sindir Yola.

Arsav menggeleng lalu menatap Kia yang memeluk Yola dengan membuang muka. ''Maafkan Daddy, Princess. Daddy tidak bermaksud begitu,'' ucap Arsav mengusap rambut Kia.

Lalu pandangannya mengarah pada Yola yang menatap fokus ke tv seraya mengusap puncak kepala sang anak, ''Siang ini kita akan pergi ke kota A.''

Sontak Yola memusatkan pandangannya pada Arsav yang ikut mengusap rambut Kia, ''Kau gila!'' sentak Yola.

''Aku sudah mengatakannya padamu tadi malam,'' enteng Arsav.

''Jangan khawatirkan toko dan rumah mu, semua akan tetap aman.'' lanjutnya membuat Yola terdiam, ia hanya khawatir dengan keluarga Arsav yang mau menerima Kia atau tidak.



***


Ting tong

Arsav memencet bel mansion yang berada di samping pintu besar berukuran tinggi nan megah itu.

Saat ini Arsav beserta Yola sedang berada di ambang pintu mansion keluarga Mahapraja dengan Kia yang berdiri di balik tubuh Yola.

Kia hanya merasa takut dengan keluarga sang Daddy, lalu ia merasa jika rambutnya sedang di usap. Kemudian ia mendongak menatap Arsav yang tersenyum lembut, ''Kia nggak perlu takut, disini ada Daddy yang selalu lindungi Kia sama Bunda.''

Kia hanya diam lalu kembali memilin blouse Yola hingga kusut. Arsav menghela nafas lalu menggenggam erat tangan kiri Yola, ia tau jika wanita itu sedang di landa rasa gugup.

Ceklek

Pintu terbuka, menampilkan Nyonya Maria yang berada di ambang pintu menatap datar Arsav.

''Siapa, sayang!?'' tanya si tuan rumah dari arah belakang Maria, Tuan Rasef.

Rasef menatap tajam Arsav, ''Hai, Dad!'' sapa Arsav.

Yola tersenyum canggung kearah dua paruh baya itu, ia benar-benar tak tahu harus bereaksi seperti apa, karena ini kali pertamanya ia bertemu orang tua Arsav secara langsung.

Rasef memutar bola matanya malas lalu menatap Yola. Yola yang di tatap seperti itu bergerak tak nyaman dan mengangguk canggung kearah Rasef.

Rasef mengalihkan pandangannya kearah Kia yang mengintip dirinya dari balik tubuh Yola. Kia yang tertangkap basah mengintip Rasef langsung mengedarkan pandangannya dan genggamannya pada baju Yola semakin kuat.

''Masuklah,'' ucap Rasef.

***

Kia's Daily Life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang