30

838 114 14
                                    

Tandai typo
Sorry lama up ya sayang-sayang kuh
____




Saat ini Vana, Agra dan juga Kia sedang menikmati es krim yang berada di dalam Mall.

Kedua pasangan itu hanya mampu menghela napas melihat tingkah Kia. Begini resiko membawa anak kecil ke tempat perbelanjaan seperti ini.

''Aunty?'' panggil Kia.

Vana yang sedang pokus memakan es krimnya lalu menoleh ke arah Kia yang menatapnya serius.

''Kenapa, sayang?'' tanyanya.

''Kia nggak suka dari tadi di liatin orang-orang terus,'' jawabnya.

Vana mengedarkan pandangannya ke sekeliling mereka yang ternyata benar, banyak orang-orang yang memperhatikan keponakannya. Mungkin lebih tepatnya mereka memperhatikan pakaian Kia.

''Nanti siap makan es krimnya kita cari pakaian untuk Kia,'' celetuk Agra.

''Kamu sih tadi bukanya ganti dulu sebelum pergi,'' ucap Vana membuat Kia merasa terpojokkan.

''Udah lah, Van ... jangan gitu. Nanti kita ke toko pakaian. Kia? Habiskan es krimnya, keburu cair tuh.'' hibur Agra di balas anggukan gadis itu.

''Udah?'' tanya Agra lembut ketika melihat Kia yang menyingkirkan cup kosong ke sampingnya.

''Yaudah ayuk kita cari baju baru untuk Kia.'' antusias Vana di balas anggukan Kia yang tak kalah antusiasnya, keduanya langsung bangkit dan meninggalkan Agra di belakang mereka.

Agra hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua perempuan berbeda usia itu.

''Uncle!'' teriak Kia yang mulai kesal kala Agra yang kini sudah tertinggal jauh di belakangnya.

''Iya-iya ..! Ini Uncle cepat jalannya!'' ucap Agra sedikit mengeraskan suaranya.

Tak lama kemudian mereka sampai di toko pakaian. Dengan penuh semangat, Vana menarik tangan Kia memasuki toko tersebut.

''Waaah! Lucu!'' seru Vana menatap jumsuit sepanjang lutut serta kaos putih lengan pendek.

''Kia pake ini okey? Sekarang buruan ganti,'' ucap Vana mendorong Kia ke arah ruang ganti.

Tak lama kemudian Kia keluar dengan muka masam. ''Ciusan? Kia pake ini? Kenapa Kia nggak pake itu aja?'' tunjuk Kia ke arah dress berwarna pink.

Vana menggeleng cepat, ''No! Kia lucuan pake itu.''

Kia mencebikkan bibir kesal, ''Kalau Kia pake ini? Kia nampak kayak anak-anak loh, Aunty ...''

Kia tersenyum manis, ''Kia kan memang masih kecil.''

Agra menggelengkan kepalanya, ia tahu jika cita-cita tunangannya ini ingin memiliki adik perempuan, sedangkan calon mertuanya tidak menginginkan anak lagi. Ia menjadi miris melihat Kia.

''Bayar!'' kode Vana menatap Agra yang juga sedang menatapnya.

Agra mendengus kecil, tak urung ia juga yang membayar pakaian Kia. Ia tak masalah dengan hal itu. Namun, bisakah perempuan itu memintanya dengan cara yang lebih lembut lagi?

''Aunty? Bukankah itu lucu?'' tunjuk Kia kearah Vespa mini berwarna pink muda setelah mereka keluar dari toko.

Agra dan Vana bersamaan menoleh ke arah vespa mini yang di tunjuk Kia lalu keduanya saling pandang.

''Aunty?'' panggil Kia membuat Vana menoleh kearah gadis itu.

''Mau?'' tanya Vana di balas anggukan antusias dan senyuman semringah dari Kia.

Vana hanya mengangguk lalu menggandeng tangan Kia dan Agra menuju toko penjual kendaraan kecil.

''Mau yang warna ini?'' tanya Vana menunjuk vespa warna pink tersebut.

Kia diam sejenak untuk berpikir tak lama kemudian ia mengangguk. ''Kia mau coba, boleh?'' tanyanya hati-hati pada Vana.

Agra memanggil seorang pramuniaga untuk mengurus pembayaran motor mini tersebut. Motor tersebut tidak di katakan mini juga, karena nyatanya motor tersebut cukup untuk tinggi Kia yang hanya 155 cm. 

Terlihat Kia begitu bahagia mengendari motor itu di selingi tawa. Dengan cepat Vana mengambil ponselnya lu memvideokan Kia yang sedang asik mengendari motor tersebut kemudian ia mengirimnya ke grup whattsap keluarga, dan setelahnya ponselnya mendapat rentetan notifikasi dari pesan grup.

''Kia!'' panggil Vana.

Kia menghampiri Vana menggunakan motor mini tersebut. Namun tak sengaja matanya melihat motor CB mini yang tak jauh dari tempatnya.

Motor itu terlihat menggemaskan di matanya, ia jadi ingin membelinya juga.

''Ha, minta lagi lah tu anak.'' gumam Vana yang melirik benda yang di tatap keponakannya itu.

''Terkuras hartamu sayang ... !'' seru Vana meneh ke arah Agra yang menatap prihatin kartu atm di genggamannya.

''Aunty?'' kode Ziya menatap Vana lalu menatao motor CB mini yang berada tak nauh dari pandangan mereka.

''Bungkus satu lagi, Mas!'' seru Agra.


o0o

Kia's Daily Life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang