DIRA
Aku segera berpamitan pada Ergi dan berjalan menuju ke Raffa.
"Raffa? Kok kamu disini?", tanyaku sambil menyentuh lengan Raffa
"Kenapa? Aku gak boleh dateng?", Raffa malah balas bertanya dengan nada jutek. Aku mengernyit bingung
"Bukan gituu.. Tadikan aku bilang gak usah di jemput. Lagian acaranya belum selesai"
"Gak usah jemput supaya kamu bisa berduaan sama Ergi, gitu?", Raffa menatap mataku tajam
"Kamu ngomong apa sih?", aku bertanya dengan bingung
"Udah lah..", Raffa membalikkan badannya dan keluar dari ballroom
Aku sempet mematung sebentar sebelum aku mengejar Raffa yang udah ada di ujung foyer. Raffa gak menghiraukan panggilanku. Aku manarik tangan Raffa dari belakang agar Raffa berhenti. Untung disini gak banyak orang, jadi kami gak jadi bahan tontonan.
"Kamu kenapa sih? Dan kamu mau kemana? Kok pergi gitu aja", tanyaku bingung
"Kamu gak mau aku ada disini kan? Ya udah aku mau pulang", jawab Raffa dingin
"Bukan gitu.. Aku bukan gak mau kamu ada disini, kan tadi kamu bilang kamu pusing karena liat angka-angka, aku gak mau kamu cape makanya aku bilang kamu gak usah jemput. Nanti aku ke tempat kamu aja supaya kita ketemunya santai", ucapku lembut sambil meraih jari Raffa. Raffa gak menolak
"Bukan gara-gara kamu mau berduaan sama Ergi?", tanya Raffa pelan. Matanya menatap ke ruangan di belakangku
"Kok jadi Ergi?", tanyaku bingung. Mata Raffa seketika menyipit menatap mataku
Ah.. Seketika aku ngeuh. Aku langsung nyengir.
"Maksud kamu pas tadi aku ngobrol sama Ergi?", tanyaku sambil memainkan jari Raffa
"Ngobrol kok sambil usap-usap kepala gitu?", gerutu Raffa
"Usap-usap apanya? Dia berantakin rambut aku tauu.. Aku juga kaget liat ada Ergi tadi, soalnya dia gak ada di list undangan, taunya Yasmin sendiri yang langsung ngundang Ergi"
"Harus banget mesra gitu ya?"
"Mesra?? Ya ampun Raffa..."
Aku menatap wajah Raffa yang cemberut. Wait... Raffa cemburu! Dia cemburu liat aku sama Ergi.
"Kamu cemburu?", tanyaku sambil nyengir
"Apaan sih? Biasa aja", Raffa kembali mengalihkan tatapannya ke belakangku
"Ih gemes banget sihhh kalau cemburu gini", aku terkekeh sambil mengelus wajah Raffa
Raffa mendelik padaku.
"Hehehe.. Aku beneran cuman ngobrol biasa aja tadi sama Ergi. Gak ngapa-ngapain", jelasku
"Hhh.. Ya udah", ucap Raffa pelan. Wajahnya masih bete.
Aku mengedarkan pandanganku dan menarik tangan Raffa memasuki satu ruangan kosong yang ada di samping ballroom. Setelah kami di dalam ruangan dengan pencahayaan remang itu, aku segera menutup pintunya.
Ku dorong badan Raffa sampai dia bersandar di tembok. Raffa menatapku waspada.
"Mau ngapain kamu?", tanya Raffa sambil memegang bahuku
"Bikin kamu gak bete lagi sama aku"
Aku berjinjit dan langsung menempelkan bibirku ke bibir Raffa. Ku gerakan bibirku perlahan untuk mencium bibir atas dan bawah Raffa. Nggak ku rasakan balasan dari Raffa. Ku lepaskan ciumanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Place in Your Heart
RomanceLove at first sight. Aku gak pernah percaya sama yang namanya cinta pada pandangan pertama. That's bullshit, you know.. Tapi semuanya berubah setelah suatu hari sebuah tatapan mata yang tajam tapi hangat menembus masuk langsung ke hatiku. 21+ Welcom...