DIRA
"Kalau lo cuman mau nyeritain kenangan lo sama mantan, lebih baik gue pulang", ucapku dingin dan bersiap untuk berdiri
"Tunggu. Lo harus denger semuanya", Raffa menahan tanganku, mukanya memelas
Aku menghela nafas lalu kembali duduk bersandar di sofa. Raffa kemudian lanjut bercerita.
"Lewat koneksi keluarganya, gue kerja di kantor yang sama sama Haifa. Tapi semakin lama, gue semakin yakin ada yang berubah sama Haifa. Awalnya gue gak tau apa, tapi walaupun dia masih sama kayak dulu, dia beda. Sampe akhirnya gue mergokin dia lagi having sex di kantor sama sahabat gue waktu kuliah", ucap Raffa dengan raut muka gelap. Aku terbelalak mendengar ucapan Raffa
"Ternyata semenjak gue berangkat ke Melbourne, dia sama mantan sahabat gue itu jadi deket karena mereka satu kantor. Dia selingkuh di belakang gue. Dan pas gue pulang ke Jakarta itu, ternyata dia lagi ada masalah sama selingkuhannya makanya dia balik ke gue. Tapi dibelakang gue mereka baikan lagi dan kembali berhubungan. Awalnya gue berusaha untuk ngerti. Mungkin Haifa emang butuh seseorang buat dia sedangkan gue lagi jauh. Tapi kemudian suatu malem dia dateng ke rumah gue sambil nangis. Dia bilang dia hamil. Mungkin karena ngeliat muka gue yang panik, dia bilang ini bukan anak gue. Tapi anak selingkuhannya. Dia gak berani bilang ke selingkuhannya kalau dia hamil karena dia yakin kalau selingkuhannya itu gak akan mau tanggung jawab", Raffa berhenti bercerita sebentar untuk mengatur emosinya
Right... He slept with her. Hatiku berdenyut nyeri. Fuck!
"Gue gak tau gimana ceritanya, tapi 5 bulan yang lalu gue denger kalau mereka mau nikah. Bahkan gue dapet undangannya. Gue bingung sama status gue dan Haifa. Nggak pernah ada kata putus sebelumnya, tapi dia malah nikah sama laki-laki lain. Akhirnya gue dateng ke acara nikahan mereka. Dari jauh gue liat muka Haifa keliatan bahagia. Ngeliat dia udah bahagia, gue akhirnya memilih untuk pergi. Gue resign dari kantor lama gue dan pergi ke Surabaya dengan alasan nemenin Nenek. Padahal gue lagi kabur. Gue perlu nata hati gue. Siapa sih yang hatinya gak sakit dikhianatin kayak gitu? Saat gue udah mulai bisa nerima, Kai ngehubungin gue dan nawarin kerja di Athaya. Awalnya gue ragu, jadi gue nggak langsung terima tawaran Kai. Gue research dulu tentang Athaya, sampe gue liat foto lo sama Kai di Instagram Athaya. Nggak tau kenapa saat itu foto lo menarik perhatian gue. Makanya gue hubungin lagi Kai untuk ngobrol tentang tawaran dia", Raffa menatapku sambil mengusap jariku perlahan
"Ketika pertama kali gue liat lo di cafe itu, gue langsung tau kalau you are the one. Padahal itu pertemuan pertama kita. Bahkan setelah kita selesai meeting, gue masih duduk disana merhatiin lo. Dengan liat lo dari jauh aja udah bikin gue bahagia. Tapi disisi lain, gue takut. Gue takut untuk dikhianati lagi. Gue takut buat berhubungan lagi. Gue takut hati gue yang udah susah payah gue susun harus hancur lagi. Makanya gue jauhin lo. Tapi kayak yang udah gue bilang tadi, semakin gue berusaha menjauh dari lo, gue malah semakin tersiksa. Pikiran lo sama laki-laki lain bikin gue muak. Ternyata gue gak bisa jauh sama lo. Setiap pergi ke kantor tanpa lo yang meluk pinggang gue, rasanya hampa. Makanya gue beli mobil. Supaya gue gak harus ngerasa hampa, taunya sama aja. Kehadiran lo yang bikin hidup gue lebih berwarna, Ra"
Aku mendengarkan semua ucapan Raffa dengan jantung yang berdebar.
"Gue tau gue mungkin nyebelin, egois, dan nggak tau diri. Tapi gue butuh lo di hidup gue. Jadi pacar gue ya, Ra?", ucap Raffa sungguh-sungguh
What?! Raffa nembak aku? Tiba-tiba?! Aku menatap Raffa dengan ragu. Aku butuh waktu untuk mikir.
Tiba-tiba bibirku dikecup oleh Raffa. Cuman sedetik. Tapi efek yang diberikannya padaku luar biasa. Aku membelalakkan mata sambil memegang bibirku. Jantungku berdesir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Place in Your Heart
DragosteLove at first sight. Aku gak pernah percaya sama yang namanya cinta pada pandangan pertama. That's bullshit, you know.. Tapi semuanya berubah setelah suatu hari sebuah tatapan mata yang tajam tapi hangat menembus masuk langsung ke hatiku. 21+ Welcom...