Bab 3 ++

42.7K 783 24
                                    


-

-

-

Setelah selesai berbelanja kebutuhan rumah tangganya, Shani pun menyibukkan dirinya di dapur, membuat makan malam untuk mereka berlima, yang tentunya di bantu oleh mertuanya, Shanju.

"Mau masak apa mah?" Tanya Shani yang sedang menatap buku buku masakan yang baru saja ia beli di toko buku.

"Bebas, kamu mau nya masak apa?"

"Shani bingung mah, ini aja baru belajar masak, biasanya Gre suka makan apa mah?"

"Semuanya dia suka Shan, setiap makanan kalo ada  lansung di makan, apalagi kalo ngemil, nomor satu dia tuh" ucap Shanju yang membuat Shani tertawa.

"Shani pernah masak mah, puding bawang, terus nasi goreng juga, tapi itu dulu, sekarang Shani lebih suka makan di luar atau ngga ya beli".

"Mama dulu juga sama kayak kamu, gabisa masak, selalu beli di luar, tapi untung aja papa nya Gre ngerti, dan waktu hamil nya Christy deh baru mama mulai belajar masak."

"Yaudah deh kalo gitu kita buat soto Medan aja, gimana mah?"

"Boleh yuk, kebetulan bahan bahannya juga ada kan"

Keduanya pun bergegas untuk memasak, karena sebentar lagi waktu makan malam tiba, yang pastinya sudah di tunggu tunggu oleh Boby, Gracia, dan juga Christy.

Dengan Shani yang merebus bihun, dan juga Shanju yang membuat kuah santannya.

20 menit berkutat di dapur, masakan yang mereka buat pun siap, keduanya memanggil pasangan masing masing untuk berkumpul di meja makan.

Gracia mengamati Shani yang sedang menyajikan makanan di atas meja makan, cantik sekali pikirnya, istrinya ini pandai dalam segala hal, walaupun Gracia sedikit ragu dengan masakan yang di buat Mama dan istrinya ini, tapi sepertinya enak.

Mereka berlima pun sekarang sudah berkumpul di meja makan, dengan Shani yang duduk di sebelah kanan Gracia, dan berhadapan dengan Boby yang berada di tengah tengah Shanju dan anak bungsunya Christy.

Mereka pun makan dengan tenang, bahkan di selingi candaan dan ocehan ocehan yang di lontarkan Gracia dan Christy.

"Eh eh makan yang bener" tegur Shanju yang melihat anaknya itu beradu mulut karena telur rebus Christy yang di ambil Gracia.

"Capek ga serumah ama Gracia nya Shan?" Tanya Boby menghentikan pertikaian dua kakak adik itu.

"Capek dikit Pah"

"Capek Karena di gempur mulu ya?" Canda Boby yang di balas senyuman oleh Shani.

"Orang Shani nya nikmati banget" ucapan dari Gracia mampu membuat Shani tak bergeming di tempat, dengan kesal ia mencubit pinggang Gracia yang membuat sang empu kesakitan.

"Mana ada!" Ujar Shani yang masih tidak melepaskan cubitannya itu.

"Aww sayang sakit, lepas ya" mohon Gracia, namun ucapan Gracia hanya di anggap angin lalu bagi Shani.

"Udah udah, gaboleh bertengkar di depan makanan" lerai Boby yang melihat pertikaian pasangan muda ini.

"Dulu banget Kak Gre sama kak ciShani sering banget berantem loh Pah, sekarang udah nikah juga ga beda jauh dari jaman SMA" timpal Christy.

Melihat wajah kesakitan dari kekasihnya itu, Shani pun menghentikan aksinya, ia mengelus pinggang Gracia yang memerah akibat cubitan maut dari dirinya sendiri.

Elusan lembut dari Shani perlahan turun menuju paha Gracia, yang membuat Gracia merinding sekujur badannya.

Lama kelamaan tangan kiri Shani pun tepat berada di penis Gracia yang masih terbungkus celana itu, Shani meremas pelan penis itu yang lama kelamaan mulai menegang.

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang