__
_
"Masih sakit banget ya ini?" Tanya Shani mengelus pelan kepala Gracia dengan telunjuknya. Raut wajah tak biasa itu membuat Gracia tersenyum.
"Sakit banget, tapi kalo udah sama kamu sakitnya ilang" jawab Gracia yang menyandarkan kepalanya pada dada Shani dengan sedikit bungkuk agar tubuhnya tidak terlalu mengenai perut sang istri.
Shani mengecup singkat kepala Gracia, ingin rasanya ia mengelus kepala suaminya itu, namun takut jika kenapa kenapa.
Tok!
Tok!
Tok!Ketukan pintu sebanyak tiga kali mengalihkan pandangan mereka, sedikit bertanya dalam benak kenapa pintu diketok? Apa manusia diluar tidak bisa saja masuk sendiri, padahal ini kan rumah sakit untuk umum.
"Ya, siapa tuh?" Bukan Gracia yang menjawab melainkan Shani sendiri.
Mendengar suara Shani, knop pintu bergerak, menampil dua orang yang berjalan masuk menuju mereka.
"Nempel mulu, ini yang sakit malah duduk di sofa bukannya udah disediain tempat tidur" sarkas Jinan menatap Gracia yang masih saja bersandar pada Shani membuat mereka geli setengah mati.
Gracia menjulurkan lidahnya pada Jinan, ia pun kembali menegakkan kepalanya. Sedangkan Shani ia hanya tertawa kecil melihat Jinan yang mengejek Gracia.
"Sehat Gre?" Tanya Feni membuka percakapan agar tidak terjadi perdebatan antara Gracia dan Jinan.
"Udah mulai membaik kak" jawab Gracia seadanya.
Merasa tak ada basa-basi dari Gracia dan Shani membuat Jinan dan Feni mau tak mau duduk di lantai, kebetulan lantai tersebut bersih.
"Kalo lo sendiri gimana Shan? Baik baik aja kan?" Tanya Jinan yang di angguki oleh Shani.
"Cindy nya mana Nan?" Shani celingukan kearah luar, melihat sahabatnya yang kurang satu.
"Di lantai dua, susuin dede bayi" ujar Jinan membuat Shani memangut.
Jinan kembali menatap Gracia dari atas hingga kebawah, alisnya yang mengerut melihat Gracia yang sedikit parah. Padahal Jinan mendapatkan informasi Jika Gracia dicelakai oleh orang asing, tapi siapa?.
"Gitu banget, naksir?" Ucap Gracia membuat Jinan bergidik ngeri.
"Najis!" Jinan memutar bola matanya males.
"Hm Gre, katanya lo dicelakai orang ya? Apa orang itu sa-"
"Nan, anak lo kan udah lahir ya, bawa kesini dong gue mau gendong." Belum saja Jinan menyelesaikan pembicaraannya, dengan lancang Gracia memotong ucapan Jinan.
"Apa Nan?" Tanya Shani dengan sedikit penasaran. Namun saat Jinan ingin menyelesaikan ucapannya sebuah kode dari Gracia dan juga sikutan dari Feni ia terima membuat ia mengurungkan ucapannya.
"Nannnn, please bawaa bayi nyaa gue mau lihat" pinta Gracia dengan menyipitkan kedua matanya. Helaan nafas terdengar dari Jinan, ia pun lansung berdiri dan keluar dari sana.
Beberapa menit kemudian Jinan datang membawa bayi mungil yang sudah di bedong berada dalam pelukannya.
Gracia yang melihat itupun matanya berbinar, kedua tangannya terangkat memberi gestur menggendong bayi. Saat Jinan akan menaruh anaknya pada Gracia kembali ia tarik membuat Gracia kesal setengah mati.
"Kuat nggak nih? Gue takut ntar anak gue kenapa kenapa lagi" ujar Jinan.
"Kuat! Orang gue juga udah mulai sehat" jawab Gracia tak bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still You
Teen Fiction⚠️Area 21+ ⚠️Grc dom. Season 2. Cerita sambungan dari Au "Gracia bangun ih, gimana mau nafakahin akuu kamu aja kuliahnya maless" "Kuliahnya ntar aja, gimana kalo kita bikin Greshan junior?" "Gamauu, kemarin kemarin udah" "Kamu pake baju nya tipis mu...