Bab 6 ++

36.4K 752 31
                                    


Happy reading
_________________





Hari ini keduanya sangat terlihat rapi, dengan Shani yang memakai blazer menambah kesan elegan di dirinya.

Setelah keduanya selesai sarapan pagi, Shani merapikan penampilannya. hari ini adalah hari dimana Shani akan membangkitkan kembali usaha keluarga nya.

Setelah berdiskusi dengan Gracia, Shani menjual rumah kediaman orang tuanya untuk kembali membangun brand fashion yang bernama Natios yang di kelola oleh keluarga Shani sendiri, namun beberapa tahun silam brand tersebut bangkrut semenjak kematian dari kedua orangtuanya dan juga akibat dari kecurangan kecurangan pegawai tersebut.

"Kamu nanti pulang nya jam berapa?" Tanya Gracia yang sedang memasang tali sepatunya.

"Sore kayaknya deh" ucap Shani yang di angguki oleh Gracia.

"Kamu ke kampusnya sekarang ya?"

"Nanti jam 10, tapi pagi ini aku mau ke kost Ara dulu boleh?" Shani mengangguk memberi jawaban.

Keduanya berjalan menuju garasi mereka, dengan Shani yang mengendarai mobil putih miliknya, dan Gracia yang mengendarai mobil hitam kebanggaannya itu.

"Hati hati ya sayang, aku duluan" ucap Shani dengan klakson yang dia berikan.

Setelah memastikan mobil Shani pergi, Gracia lansung menancapkan gas nya menuju kost Ara yang dimana teman temannya sudah berada di sana.

Gracia memarkirkan mobilnya, lalu memasuki sebuah kost keramat milik Ara, kost yang selalu tempat nongkrong mereka di saat mereka masih jenjang SMA hingga kuliah.

Ngomong ngomong soal kost keramat, mereka lah yang memberi nama tersebut karena beberapa tahun yang lalu saat keempatnya sedang bermain game dengan asik asiknya, malah mendengar suara suara indah nan merdu yang sedang bercumbu di lantai tiga tepat di sebelah kamar Ara.

Gracia memasuki kamar milik Ara, terlihat ketiga temannya itu yang sedang asik bergibah entah apa yang mereka bicarakan.

"Tempat olla yuk?" Ajak Gita

"Sini aja, baru juga dateng gue" ucap Gracia yang menduduki dirinya di kasur king size milik Ara.

"Gre, nanti kita nebeng ya? Soalnya mager kalo bawa kendaraan, boleh ga?" Tanya Oniel yang di acungi jempol oleh Gracia.

"Kapan berangkat?" Tanya Ara

"Bentar lagi" jawab Gracia




___

Senja terpampang jelas berada di langit langit luas, hari ini sangat melelahkan bagi keempatnya karena mata kuliah yang mereka pelajari cukup susah.

Untuk merefreshing otak otak yang dipaksa berpikir, Gracia, Oniel, Gita, dan Ara pergi menuju lapangan basket milik kampus mereka, sedikit merilekskan badan disana.

Terlebih Gracia, selain menyukai gym, ia juga sangat suka bermain basket, Gracia sangat jago akan hal itu.

Berkali kali dirinya dapat memasukkan bola basket dengan tepat di dalam ring.

Gracia menoleh saat seseorang memanggil dirinya, ia pun menghampiri orang tersebut dengan air dingin yang berada di tangan orang itu.

"Kenapa Nin?" Tanya Gracia karena Anin tak kunjung berbicara.

"Nih buat kamu" ucap Anin memberikan botol aqua yang langsung di terima oleh Gracia.

"Makasi ya nin, kamu pulang sendiri?" Tanya Gracia melihat Anin hanya sebatang kara.

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang