Bab 18

8.7K 518 57
                                    


-

-

-

Setelah mendengar ucapan Chika di telepon, Shani berlari menuju Gracia tertidur, bahkan jantung nya berdegup dengan cepat.

"Greee"

"Ayo bangun" panggil Shani dengan sedikit keras membuat Gracia terbangun dan menatap Shani aneh.

"Kenapa sayang?" Tanya Gracia

"Christy kritis" ucap Shani.

Gracia lansung bangun dari tidurnya, bahkan ucapan dari istrinya membuat jantung nya ikut berpacu saat ini.

"Terus gimana??" Tanya Gracia sedikit panik

Shani menggeleng pelan, bisa ia lihat jika raut wajah khawatir tercetak jelas dalam wajah Gracia.

"Ayo ke rumah sakit sekarang" ucap Gracia yang langsung beranjak dari sana menuju kamarnya.

Shani mengikuti langkah Gracia, ia pun membersihkan diri sebentar dan bersiap siap untuk menuju rumah sakit Tribakti.

15 menit di perjalanan, keduanya pun sampai di tempat mereka tuju. walau jarak rumah sakit dengan rumah mereka lumayan jauh, namun pagi pagi ini Gracia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Gracia dan Shani lansung berlari menuju kamar rawat Christy.

"Chika" panggil Shani saat melihat tubuh Chika yang luruh ke lantai, ia melihat adik kesayangannya itu menangis sangat pilu dengan membenamkan wajahnya di antara kedua kaki nya.

Gracia dan Shani tepat berdiri di ruangan Christy, lalu mendekati Chika yang terduduk di lantai.

"Chikaa sayang" panggil Shani dengan lembut

"Chik, Christy masih di dalam kan?" Tanya Gracia.

Namun yang di tanya tak menjawab, tangisan Chika semakin jelas terdengar.

Shani dan Gracia serentak bertatapan, membuat Gracia menggeleng saat ini.

"Ini Chika ga sih sayang?aku takut ini hantu nyamar jadi Chika" ucap Gracia.

Shani menampar pelan kepala suaminya ini, bisa bisanya disituasi seperti sekarang Gracia malah bercanda.

"Chika sayang, ini Cici" lagi lagi Shani mengajak Chika berbicara, bukan menjawab ucapan Shani, tangisan Chika terasa pilu.

"Hikss, hikss, ciii" panggil Chika, ia pun lansung menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan Shani, menangis sejadi jadinya di hadapan kakak tercintanya.

"Christy cii"

"Chikaa, Cici disini dekk, Chika tenang yaa"

Mendengar tangisan Chika yang tidak berhenti sedari tadi, Shani ikut merasakan sakit dan menangis bersama Chika.

Sedangkan Gracia ia pun berdiri dan berjalan ke dalam kamar rawat Christy, namun ia terkejut saat tidak melihat seseorang pun di dalamnya.

Gracia panik saat ini. Kemana adik kesayangannya itu pergi? Gracia tidak bisa berpikir positif, ia bahkan linglung melihat Chika yang hanya bisa menangis tanpa memberi tahu dimana Christy berada.

"Chika! Jawab kakak Chika, mana Christy?" Tanya Gracia panik

"Gre sabar! Tunggu Chika nya tenang dulu baru di tanya" ucap Shani

"Nggak Shani, gimana aku bisa tenang adik aku sendiri aja ga ada di ruangannya" ujar Gracia.

Merasa bersalah membuat kedua kakaknya ini berdebat, Chika menyeka air matanya. Ia pun menghela nafas panjang agar bisa berbicara dengan Gracia dan Shani.

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang