Bab 39

6.9K 576 73
                                    


Happy Reading
_____________________

Bebera hari sudah berlalu. Dini hari Shani terjaga dari tidurnya. Ia merasa sekujur tubuhnya terasa sangat sakit. Segera Shani berjalan menuju toilet, ingin menumpahkan segala isi perutnya saat ini.

"Awhh" rintih Shani merasakan perutnya yang terasa sangat keram, sepertinya Shani mengalami kontraksi kecil.

Tubuh Shani melemah, pundi pundi tulangnya terasa tidak berdaya lagi untuk tegap, Shani memegang erat sisi wastafel dengan kuat.

"Sakit...."

"Geeee sakitt....." Ucap Shani dengan raut wajah menahan kesakitan yang tak bisa di ekspresikan.

"Graciaaaa sakitt Geeeee" mendengar suara Shani yang menggema, Gracia lansung terbangun dari tidur. Ia tak mendapati Shani yang berada disampingnya. Segera Gracia menyusul Shani yang berada didalam toilet.

"Shann, kenapa sayang?" Tanya Gracia dengan wajah panik memegang tubuh Shani saat ini.

"Perut aku sakit bangetttt kayaknya dede nya mau lahirrr."

Gracia gelagapan, ia tak tahu harus berbuat apa? Apa Gracia membantu Shani saja melahirkan disini? Ah tidak itu pikiran orang dangkal.

"Geeee aku ga kuattt ini sakit banget"

"Iyaa sayang iyaa ayo aku anter kerumah sakit sekarang!" Gracia menuntun tubuh Shani yang berjalan dengan tak beraturan. Istrinya ini sangat tidak kuat lagi.

"Tapi ini sakit bangetttt..." Lirih Shani yang mulai lemah tak berdaya.

Gracia dilanda kepanikan, ia segera menuntun Shani untuk turun menuju mobilnya dan akan segera dilarikan kerumah sakit.






"Akuu takutt, sakittt" sudah delapan jam lamanya Gracia dan Shani berada didalam ruang persalinan, disana ada dokter dan juga suster membantu Shani untuk pembukaan.

"Ini nunggu berapa lama lagi dok!? Istri saya kesakitan ini!" Ucap Gracia dengan nada tak bersahabat, ia sudah tak tahan lagi saat Shani kesakitan setengah mati.

Rambut yang berantakan serta peluh yang bercucuran pada wajah Shani.

"Sebentar lagi ya kak, ini dinamakan fase aktif, disini ibu Shani sudah dalam pembukaan ketujuh, ayo kita tunggu pada pembukaan sepuluh untuk bayinya segera dilahirkan" jawab sang dokter membuat Gracia mendengus kesal.

"Rasanya sakit dok ga nyaman..."lirih Shani. Tubuhnya yang terkulai lemas karena sudah banyak tenaga yang habis Shani keluarkan pada pembukaan awal tadi.

"Tenang sayang, tenang dulu ya" Gracia menggenggam tangan Shani dengan erat. Mengecup lama kening sang istri untuk menyalurkan rasa sakit. Gracia bilang lebih baik semua rasa sakit yang Shani rasakan berpindah saja padanya, biarkan Gracia yang merasakan itu. Shani sudah berbulan bulan merasa kesakitan.

"Udah pembukaan sembilan, Bu Shani bisa tarik nafas lalu dikeluarkan perlahan" ucap dokter yang diangguki oleh Shani.

"Sakit Gee gakuat akuu" Shani menatap Gracia dalam dalam, bola mata Gracia yang indah itu menyiratkan seolah tidak akan terjadi apa apa.

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang