Bab 15 ++

24.1K 672 47
                                    


Happy Reading
_________________




Dengan langkah cepat, Shani berjalan masuk kedalam sebuah cafe tempat Feni dan Cindy berada. Ia sudah berjanji untuk menyusul kedua temannya itu setelah selesai dari pekerjaan nya.

Merasa ada yang melambaikan tangan, Shani bergegas menuju keduanya yang menatapnya dengan senyuman, lalu dirinya ikut duduk di sebelah Feni.

"Nih tadi udah gue pesenin, kalo nungguin lo, keburu lama." Ucap Cindy yang di angguki oleh Shani

"Makasi ya" balas Shani dengan melempari senyum nya.

Tangan ketiganya terulur mengambil masing masing makanan mereka, lalu memasukan satu persatu daging yang sudah di potong itu ke dalam mulut mereka.

Sesekali berbicara dan tertawa bersama. walau Jinan tidak hadir hari ini karena ada urusan di kampus nya, mereka tetap nekat untuk berkumpul, kangen katanya.

"Shan, kalo bulan depan gue tunangan, lo kaget gak?" Tanya Cindy.

Yang di panggil pun menoleh menatapnya, lalu tersenyum dengan manis

"Beneran cin? Eh, serius gak nih?" Tanya Shani antusias lantas sedikit ragu dengan teman di depannya.

Terlebih Cindy dan Jinan adalah pasangan yang seperti kucing dan tikus. tidak pernah tidak berperang, atau pun berantem. Namun keduanya tetap menjadi pasangan favorit orang orang karena keharmonisan Jinan dan Cindy yang selalu terlihat.

"Beneran lho Shan, Jinan yang kita lihat dulu sekarang beda tau. Dia lebih dewasa dan lebih suka menepati janjinya" ucap Feni yang di setujui oleh Cindy.

"Bagus dong kalo gitu, secepatnya aja kalian nikah, biar kalo berantem kamu ga ngomong putus mulu, kasihan Jinan nya" kekeh Shani saat mengingat drama pasangan cinan yang selalu saja ada tingkah random nya, dimana Cindy memutuskan Jinan secara tiba tiba, dan meminta balikan secara spontan, Shani ingat sekali itu. Bahkan dirinya dan Feni sudah lelah menasehati tingkah temannya ini yang posesif dan sedikit plin plan.

"Pengen nya sih gitu, itu nanti hadiah spesial kalo gue wisuda, dan semoga aja kali ini skripsinya ga di revisi, cape juga" Ucap cindy membuat ketiga tertawa.

Pandangan Shani beralih menatap balita yang sedang duduk di lantai di bawah meja cafe, anak kecil berjenis kelamin laki laki yang sedang asik bermain dengan mainannya.

Shani celingak celinguk mencari kerabat dari balita tersebut, bisa bisanya mereka membiarkan anak kecil ini lepas pengawasan dari orang tuanya, batin Shani.

"Kenapa Shan?" Tanya Cindy yang ikut menoleh menatap arah penglihatan Shani.

"Itu anak siapa ya?" Gumam Shani yang terdengar seperti pertanyaan.

"Ya anak orang lah, tapi kok di biarin gitu aja ya. Eh mau kemana Shan?" Tanya Cindy saat melihat Shani yang berdiri dari duduknya.

Oh, sekarang Cindy tau jika temannya yang satu ini pergi menuju anak itu berada. Terlihat Shani yang sedang mengajak balita itu berbicara, dan juga memperagakan kedua tangannya seperti akan menggendong sesuatu yang lansung di sambut oleh anak kecil itu.

Setelah balita tersebut sepenuhnya berada di dekapannya, Shani kembali berjalan menuju kedua temannya yang menatap dengan gemes dan ikut mengajak balita itu berbicara dengan bahasa anak kecil.

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang