Part 24. Rencana

955 43 5
                                    

Berdasarkan saran dari para agen Tzuyu memutuskan untuk mengajak Sana mengunjungi rumah saudaranya di Jepang. Tzuyu berencana untuk menitipkan Sana di sana sampai misinya berhasil.

"Ouch.. " suara Sana memutuskan lamunan suaminya. Sana memeganggi pinggangnya yang terasa remuk akibat pergumulan mereka semalam.

"Kamu sudah bangun, sayang? " Tzuyu membantu istrinya.

"Kamu mau kemana? sudah rapi pagi-pagi begini." Sana terheran melihat suaminya yang sudah rapi dengan setelan jasnya.

"Aku ada janji, sayang. Kamu masih sakit?"

Wajah Sana memerah setelah mengingat momen kemarin. "Jangan dibahas Sam. Aku malu." Sana menyembunyikan wajahnya dibalik selimut.

Tzuyu terkekeh melihat tingkah istrinya.

.

Sana agak kesal karena dia harus tinggal di rumah sendirian. Padahal baru saja mereka menikah. Sana ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Tzuyu, namun terkadang ada hal-hal yang diluar kendali kita. Habis gelap terbitlah terang. Semoga masalah Tzuyu segera selesai.

Sambil mengisi waktu luangnya Sana iseng memeriksa headline di internet. Tahun politik memang selalu memancing banyak keseruan. Sana menyaksikan video adu argumen dari para calon legislatif. Mereka saling beradu urat leher. Begitu menawan visi dan misi mereka. Yah begitulah, terkadang apa yang dijanjikan hanya untuk meningkatkan elektabilitas mereka. Kebijakan terkadang dibuat tanpa melihat dengan benar permasalahan yang sesungguhnya tengah terjadi di masyarakat.

Bosan dengan perdebatan itu, kini Sana mengambil salah satu koleksi buku di rak. Sana menyenderkan tubuhnya di sofa sembari membaca buku "Physicology of Human Nature."
.

J. J menyarankan Tzuyu untuk segera mendekati musuh dan masuk ke dalam lingkup mereka. Dengan begitu akan lebih mudah mencari informasi dan mendapatkan bayangan tentang kelemahannya.

Tzuyu begitu tertegun kala K.N berhasil mengungkap identitas si pelaku. Bagaimana tidak?, selama ini orang terdekat Tzuyu adalah musuhnya sendiri. Mina dan pacarnya tega menusuk Tzuyu dari belakang.

Tzuyu memijit pelipisnya. "Aku tidak menyangka Mina bisa melakukan ini kepada temannya sendiri."

"Fokuslah Sam." Sahut M.Y dengan dingin. "Ini bukan saatnya bersedih."

"Kamu harus kembali ke kampus untuk mengajar sebagai dokter Sam. Kami sudah mengatur agar kamu bisa mendekati putri dari master Myoui." Perintah P. J

K.T menyibak rambutnya. "Dan aku akan menemanimu. Aku bisa memikat banyak gadis dengan ketampananku ini."

"Cih." P. J memutar bola matanya.

"HEI KALIAN SERIUSLAH!." K. N memukul tengkuk dua rekannya tersebut. "Aku, J. H dan M. Y akan berangkat ke Jepang menghadiri acara yang diadakan mafia Myoui. Kalian bertiga harus membantu Tzuyu dalam tugas ini. Selagi kalian mendekati putrinya aku akan membawa mafia itu tepat waktu ke markas dan menjebaknya." K. N memelotot ke arah tiga anggota paling muda.

P.J, K.T ,dan J. J mengangguk paham.

"Lalu bagaimana dengan istriku?. Kalian akan menjamin keselamatannya kan?." Tzuyu menatap K.N dengan cemas.

"Kami hanya mengikuti perintah ibu Seokjin. Jika istrimu menghambat tujuan ini, maka jangan harap kami bisa membantu." K. N berucap dengan wajah datar.

"Jika kamu ingin istrimu selamat.." Seorang wanita dengan setelan jas dan bodyguard disekelilingnya memasuki markas para agen.

Semua orang membungkuk untuk memberi hormat. "Hanya ada satu cara agar nyawamu dan istrimu bisa selamat Chou." Ibu Seokjin meneguk wine yang telah disajikan oleh anak buahnya. Wanita itu berbisik ke Telinga Tzuyu. "Dapatkan rumah sakit itu atau hatimu yang akan sakit melihat kematian istrimu."

DOKTER CINTA "SATZU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang