Kali itu kau berlari menghampiriku setelah kelas Professor Snape berakhir. Kau tersenyum layaknya anak kecil yang manja-ingin sekali aku memainkan kedua pipimu saat itu. Namun aku sadar ini bukanlah saat yang tepat.
Tangan mungilmu mengenggamku dengan erat. Kau menguncapkan satu dua patah kalimat yang sejujurnya aku tidak dapat mendengarnya karena pikiranku teralihkan oleh pemandangan indah di depanku.
Bibirmu nampak mengerucut, dan kedua alismu bertaut-menatapku kesal. Hingga tanganmu menarikku untuk berlari keluar dari Hogwarts. Kau mengeluarkan jubah andalanmu, yang membuat kita menghilang dari tatapan mata orang-orang.
Aku melihat tubuhmu yang berlari sekuat tenaga saat itu berhenti ketika kita telah berada di belakang Hogwarts. Di atas bukit ini aku dapat melihat gubuk tua milik Hagrid yang sedang mengeluarkan asap dari cerobongnya.
Tubuhmu yang kecil itu dengan mudah menaiki sebuah ayunan tua. Kau tertawa dengan ceria saat ayunan itu hampir membuatmu terjatuh. Aku begitu panik saat melihat tubuhmu yang hampir saja terjatuh kebelakang-namun kau menertawakan ke khawatiranku saat itu. Sungguh menyebalkan.
Harry Potter kau sungguh lucu. Bertindak seperti seseorang yang lebih dewasa dariku dan menciumku dari atas. Mulutku hampir saja ingin tertawa saat kau melakukan itu. Bagaimana tidak? Aku harus berjinjit untuk menyeimbangi tinggi kita. Dan ku letakkan kedua lenganku untuk menopang tubuhmu yang doyong ke arahku.
"Green Apple's again!" Ucapmu saat setelah mencium bibirku. Dan aku meminta maaf kepadamu untuk rasa mulutku yang-sepertinya selalu sama setiap saat.
Namun lagi-lagi kau menertawakanku. Aku tidak paham apa yang sebenarnya kau tertawakan dariku. Tetapi aku merasa bahagia melihatmu tertawa dan tersenyum bahagia di depanku.
Karena jika saja semua tulisanku telah ku gabungkan. Maka saat itu lah aku tidak lagi dapat melihat senyuman dari dirimu sayang.
•
•
•
Pintu kamar mereka terbuka lebar-terbuka secara paksa. Dan memunculkan seorang Parkinson yang membuka lebar dengan kedua tangannya. Napasnya terengah-engah.
"Mr. Lucius and Mrs. Narcissa—Has come!!"
Harry dan juga Draco bersitatap untuk beberapa detik-kemudian berjingkat dengan kaget.
"Apa?!" Harry menatap Draco tidak percaya. "Oh Tuhan, Kau berbohong padaku Draco?!"
"No! Aku mendengar kabarnya memang seperti itu! Aku saja terke—"
"Kabar—oh Tuhan—kabar itu berbohong!"
"Tidak ada yang berbohong Harry!"
"Ada-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Said I Love You? [DRARRY - BL][18+]
Fantasy"This is a story that tells about our love. Sebuah kisah cinta dimana aku akan selalu mengatakan bahwa diriku mencintaimu." - Draco Lucius Malfoy "And this is a story with our childhood love story. Aku selalu tertawa di alam ini ketika mengingat kis...