•
Draco berjalan menuruni tangga sambil menyeruput kopi dinginnya. Ia sedikit bergumam—padahal baru beberapa menit dia tinggal untuk bermain-main dengan Harry, tapi kopinya dingin begitu cepat. Draco mengendikkan bahu—mungkin saja karena suhu pagi hari ini cukup dingin.
Pria itu berjalan melewati beberapa ruangan yang berada di bawah—koleksi-koleksi kuno ayahnya masih tersimpan rapi didalam lemari-lemari kaca yang selalu terlihat bersih setiap harinya.
Aroma harum dari sup panas mulai tercium di hidung Draco. Baunya manis, dan penuh bumbu—membuat Draco semakin penasaran dengan apa yang sedang dibuat oleh tunangannya.
"Hai." Draco mengintip dari balik tembok sambil menyapa.
Astoria berbalik badan, "Oh—hai!" dia tersenyum dan kembali memasukkan beberapa sayur yang telah dipotong rapi. "Dimana Harry?"
Draco meletakkan cangkirnya di meja, "Dia sedang bersiap diatas."
Pria itu melihat perut Astoria yang membesar. Perkembangan janin dari seorang ibu dengan kutukan darah memang sangat aneh dan berbeda. Draco merasa beberapa hari yang lalu perut Astoria tidak terlalu besar—sekarang malah terlihat seperti sudah 9 bulan.
"Janinnya—"
"Tumbuh dengan baik." Astoria memotong Draco, dan tersenyum sambil mengelus perutnya. "Akhir-akhir ini dia sering bergerak."
"Oh benarkah?"
"Ya-dia sangat aktif di dalam." Ucap Astoria.
"Apa itu baik-baik saja?"
Astoria tertawa mendengar pertanyaan Draco. "Ini tandanya bayi yang ku kandung sehat—dan akan terlahir dengan sehat juga."
Draco mengangguk-angguk seolah dirinya paham. "Apa itu juga berat?" pria itu berjalan mendekati Astoria.
Ia berjongkok di depan tunanganya—tangannya yang pucat menyentuh perut besar itu dengan ragu-ragu. Mata Draco terbuka lebar karena terkejut. "Hei! Ada sesuatu di dalam!" Draco tersenyum, sambil meraba perut Astoria guna merasakan sesuatu di dalamnya.
"Dia mengenali ayahnya." Astoria berdeham—ia berpikir tidak seharusnya mengatakan hal seperti itu. Namun tidak disangka jika Draco menyukai ucapan Astoria.
"Ya! This's my baby!" Draco tertawa—dia mengecup perut Astoria dengan penuh kasih sayang.
Dan betapa terkejutnya Astoria ketika Draco melakukan hal tersebut kepadanya. "My baby too." Ucap Astoria dengan ragu-ragu.
"Baby Malfoy."
"A little dragon?"
"Yeah!!" Draco dan Astoria tertawa bersama.
"Oh no—no, jangan menganggu—aku sedang memasak." Astoria tersenyum dan kembali memperhatikan sup yang sedang dibuatnya.
"Aku tidak menganggu—hanya ingin disini sebentar." Draco berjalan menempati punggung Astoria—melingkarkan kedua tangannya di perut yang berisi Little Malfoy. "Aku tidak tau apa yang terjadi jika anak ini lahir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Said I Love You? [DRARRY - BL][18+]
Fantasy"This is a story that tells about our love. Sebuah kisah cinta dimana aku akan selalu mengatakan bahwa diriku mencintaimu." - Draco Lucius Malfoy "And this is a story with our childhood love story. Aku selalu tertawa di alam ini ketika mengingat kis...