•
Draco tengah duduk di meja kerjanya dengan tenang—menyelesaikan beberapa catatan alkimia miliknya. Kepalanya terasa pening ketika tangannya menuliskan sesuatau yang salah dan tidak benar. Dirinya pun sedang bergantian dengan Blaise untuk menjaga Harry yang masih terbaring koma.
Hari ini Draco memutuskan unduk menyeduh teh hijau tanpa gula. Ini adalah minuman favoritnya ketika sedang beristirahat—karena teh hijau selalu berhasil membuat pikirannya menjadi tenang. Dan yang Draco butuhkan saat ini adalah ketenangan.
Tetapi sepertinya tidak berlangsung lama.
Ketika Theodore masuk kedalam ruangan Draco tanpa permisi—pria pirang itu reflek menghela napas berat dan menekan kepalanya. "Apa lagi yang akan dikatakan sialan ini..." pikirnya.
Theodore dengan gesit menarik kursi kayu yang berada tidak jauh dari meja—dia mendudukinya dengan cepat, dan menghadap Draco.
"Aku ingin menyampaikan sesuatu yang telah kudapatkan."
"Katakan." Draco meletakkan penanya.
"Jadi begini—penyihir itu benar memiliki penangkalnya."
"Dan kau mendapatkannya?"
"Tidak—"
"Sudah kuduga."
"Tidak—tunggu!" Theodore menggeser kursinya lebih dekat. "Dia tidak menginginkan apapun darimu. Penyihir itu mengatakan jika menginginkan ramuan penangkal yang dibuatnya, Harry harus menyetujui persyaratannya."
"Persyaratan?"
"Ya! Penyihir itu memberika syarat kepada kita jika menginginkan ramuan penangkalnya."
"Apa syarat yang di inginkannya?"
"Membatalkan kelahiran bayi Harry."
Draco menatap Theodore dengan serius. Pikirannya sedikit melayang kemana-mana, seperti mengatakan jika syarat yang diberikan oleh penyihir itu sangatlah mustahil untuk Harry setujui—bahkan tidak mungkin.
"Hanya itu?" tanya Draco.
"Ya. Hanya itu—tapi sepertinya itu juga bukan sebuah syarat yang mudah untuk dilakukan."
Draco menekan pelipisnya yang pening. Bagaiaman caranya untuk membujuk Harry agar mau melepaskan bayi itu? Tetapi rasanya tidak mungkin. Harry tidak mungkin mau menyerahkan bayinya dengan begitu mudah—hal itu juga semakin membuat Draco frustasi ketika memikirkannya.
"Kau ada saran?" Draco menyeruput tehnya.
"Membujuknya—mungkin?"
Draco menggelengkan kepalanya. "Harry tidak mungkin menyerahkan bayinya begitu saja—apalagi mendengar alasan mengapa dia harus menyerahkan bayi itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Said I Love You? [DRARRY - BL][18+]
Fantasy"This is a story that tells about our love. Sebuah kisah cinta dimana aku akan selalu mengatakan bahwa diriku mencintaimu." - Draco Lucius Malfoy "And this is a story with our childhood love story. Aku selalu tertawa di alam ini ketika mengingat kis...